antagonis yang kembali

145 13 3
                                    

Langit mulai menghitam di luar jendela,dengan rintik yang mulai turun membasahi bumi.lorong sekolah yang sunyi hanya di hiasi lampu lampu redup yang sesekali berkelip.nyx merasa ada yang salah di sekolah ini di mana murid murid yang lain.suara samar ratapan pelan,tawa kejam,dan suara jeritan tertahan.terdengar dari ujung lorong.

Kaki nya mulai melangkah menembus kabut ketakutan,nyx mulai mengontrol ekspresi nya ia harus waspada tidak boleh terkejut melihat apapun yang akan terjadi karena dunia ini tidak ada yang waras.

Di dalam ruang kelas,nyx melihat pemandangan yang benar benar menguji adrenalin semua tokoh utama berkumpul disini kecuali vermouth.beberapa siswa dengan seragam sekolah rapih dengan tiga di antara nya pernah bertatap muka langsung dengan nya.

Sang antagonis dan protagonis sudah kembali membawa kehancuran yang lebih intens.

Kening nyx berkerut ia mengepalkan tangan nya emosi dan rasa tkut mulai melahap jiwa,tadi malam saja ia sudah sangat berani menantang demonic dan sekarang apa yang harus ia lakukan berlari atau tidak tidak ia tak mau menjadi pecundang seperti karakter nyx yang berada dalam novel.

Antagonis utama dengan mata tajam juga senyum beracun nya,akhirnya menoleh kearah nyx,seolah Oalah baru menyadari kehadiran satu sosok lagi." Ah apa yang kita punya disini? Nona muda atreyu..." Dia mendekat dengan tatapan malas yang penuh teka teki.

" Wah kau terlihat berbeda dari terakhir kita bertemu ya calliope "

Nyx mencoba bersikap santai,ia tersenyum mengibaskan tangan nya di depan muka " yaa aku lebih cantik sekarang"

Anvil ,Angelo ,dan victim juga satu orang lagi memfokuskan perhatian mereka pada dua manusia berbeda gender di tengah pintu itu.

" Ayolah kale lepas kan dia vermouth tidak akan suka bila iblis nya di sentuh sembarangan " kale tidak menjawab,tangan besar nya mendekat ke arah leher nyx dan mencengkram nya dengan kuat.

Nyx tersentak nafas nya sesak dengan wajah mulai memerah,kale mendekatkan wajah nya pada nyx meniup pelan bibir plum itu.

Tangan besar Kale mencengkeram leher Nyx dengan kekuatan yang membuat tulang-tulangnya terasa retak. Nafasnya terhenti, dan wajahnya mulai memerah, tetapi Nyx menolak untuk menunjukkan ketakutan. Kale mendekat, wajahnya begitu dekat hingga Nyx bisa merasakan napas dingin yang menerpa kulitnya. Dia tersenyum, senyum yang penuh dengan rasa kekuasaan

"Lihat dirimu sekarang,"bisiknya lembut, tapi penuh dengan ancaman yang membekukan. "Kau sama saja dengan para wanita itu... tak berharga."

Anvil dan Angelo hanya menyaksikan dengan senyum tipis di bibir mereka, seolah-olah kekejaman ini hanyalah hiburan bagi mereka. Victim berdiri di sudut, matanya tidak menatap langsung ke arah Nyx, tetapi dia tidak bergerak untuk menghentikan kekerasan ini. Mereka semua adalah bagian dari permainan kejam yang tidak memberikan belas kasihan kepada siapa pun.

Sebuah tangan besar menarik nyx dengan kuat hingga cekikan itu terlepas,dan nyx menghantam dada bidang yang keras.

Kale tersenyum sinis " lihat lah vermouth bajingan satu ini sok ingin jadi pahlawan "

Vermouth tertawa kecil sedikit berjongkok mengecup pelan bibir gadis di dekapan nya itu.

Nyx terkejut ia tidak bisa berkata kata lagi,benar benar amarah nya memuncak.

" Diam dulu iblis manis" vermouth melepas dekapan nya,Tampa aba aba ia menerjang kale dengan pukulan beetubi tubi.

Nyx menarik napas panjang, mengatur detak jantungnya yang masih berdebar setelah insiden barusan. Dia memutar lehernya sedikit, lalu menatap Kale yang masih terkapar di lantai, kemudian beralih kepada Vermouth. Senyuman sinis muncul di bibirnya.

"Oh, jadi sekarang aku punya bodyguard, ya?" ujar Nyx dengan nada sarkastik, mengerling ke arah Vermouth. "Siapa sangka iblis besar sepertimu punya sisi penyayang paman."

Vermouth mendesah pelan, tidak terlihat terkejut dengan respons Nyx yang tajam. "Aku hanya melakukan apa yang perlu dilakukan,kau tau atreyu buka hal yang mudah di sentuh."

Nyx melipat tangannya di depan dada, lalu mendekat dengan langkah yang disengaja, tatapannya penuh dengan tantangan. "Ya, tentu saja. Selalu tentang 'melakukan apa yang perlu'. Seperti menciumku di depan musuh? Oh, ya, itu benar-benar perlu," lanjutnya, nadanya semakin pedas. "Bagaimana kalau kita tambahkan adegan pelukan di bawah hujan setelah ini? Biar dramanya lebih lengkap."

Sementara itu, Kale yang perlahan bangkit, tertawa kecil bagai itu semua tidak ada apa apa nya. "Dia memang punya mulut tajam, ya?"

Nyx melirik Kale dengan sinis. "Oh, kau masih bisa bicara? Kukira Vermouth sudah membuatmu jadi patung dekorasi."

Anvil dan Angelo saling menatap, menikmati pertunjukan verbal ini. Nyx melangkah lebih dekat ke Kale, tidak takut sedikit pun, meskipun tubuhnya masih lelah dari pertempuran batin dan fisik tadi.

"Jadi, kau ingin putaran kedua?" tanya Nyx, senyum sarkastiknya semakin lebar. "Atau mungkin kau butuh jeda untuk memperbaiki ego besar itu?"

Kale menegakkan tubuhnya, tetapi tidak bisa menyembunyikan rasa aneh di balik sikap angkuhnya. Nyx tidak menunggu jawaban, dia hanya berbalik dan berjalan pergi dengan mengusap bibir yang di cium vermouth dengan kasar kalau ia tidak takut akan penyakit mungkin bibir akan ia hilangkan nanti, meninggalkan suasana yang semakin memanas di belakangnya, dengan sarkasme yang terus menguap di udara.

" Vermouth lebih baik berikan pada ku saja "

DRAMA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang