DRAMA [ ON GOING ]

atas dan bawah? tali kekang

Nyx menegakkan tubuhnya, menatap seluruh kerumunan yang semakin membesar. Tatapan dinginnya menyapu mereka, menantang siapa pun untuk maju melawan. Namun, tak satu pun yang berani bergerak. Rhett masih terbaring di tanah, meringis kesakitan, sementara teman-temannya diam membatu, tak satu pun berani mencoba lagi.

Vermouth, Kale, Vildes, Anvil, dan Angelo, yang sejak tadi bersandar di tembok, memperhatikan dengan senyum setengah di wajah mereka. Mereka tak pernah ragu dengan kemampuan Nyx, dan adegan itu seperti hiburan yang memuaskan mereka. Vermouth terutama tampak bangga, seolah melihat Nyx menunjukkan kekuatan membuatnya semakin menghormatinya. Namun, ada sesuatu di balik senyum itu—seperti rencana yang lebih besar sedang ia rencanakan.

"Sudah selesai?" tanya Vermouth dengan nada malas tapi penuh sindiran. "Atau kau ingin menunjukkan lebih banyak?"

Nyx menatapnya sekilas, lalu mengangkat bahu dengan santai. "Sudah cukup untuk pagi ini. Lagi pula, aku tidak suka menghabiskan energi untuk hal yang mudah seperti ini."

Angelo mendekat dengan ekspresi mengejek. "Kau benar-benar suka membuat masalah, ya? Tapi, kuakui, kau membuat ini lebih menarik daripada biasanya."

Vildes yang dari tadi diam, akhirnya berbicara dengan tenang. "Kau tahu, Nyx, tindakanmu hari ini mungkin akan membuatmu banyak musuh. Meski kau kuat, bukan berarti semua orang akan terus membiarkanmu begitu saja."

Nyx hanya menoleh padanya dan tersenyum tipis. "Biar saja. Kalau ada yang merasa tersinggung, mereka tahu di mana menemukanku."

Kale, yang sejak tadi hanya mengamati, tersenyum kecil sambil memainkan pisau lipat di tangannya. "Selalu menyenangkan melihatmu beraksi. Tapi jangan lengah, beberapa orang di sekolah ini bisa jadi lebih berbahaya dari yang kau kira."

Nyx memutar bola matanya, seolah tak terkesan. "Aku tidak takut pada mereka. Lagipula, sekolah ini butuh perubahan, dan aku akan memastikan semua berjalan sesuai dengan aturanku."

Dengan itu, Nyx melangkah pergi, meninggalkan kerumunan yang masih tercengang. Sementara dia berjalan menjauh, suara langkah bot tingginya bergema di lorong-lorong sekolah. Kehadirannya sudah membawa aura baru di Eufuro Neverland, dan meski dia tahu banyak yang tidak senang dengan perubahan itu, Nyx tak peduli. Dia akan melawan siapa pun yang mencoba menghentikannya, dan tak akan ragu untuk menghancurkan mereka satu per satu.

Sementara itu, di belakangnya, Vermouth dan yang lainnya terus mengamati, diam-diam merencanakan langkah mereka selanjutnya. Meski Nyx kini tampak dominan, permainan besar di Eufuro Neverland baru saja dimulai, dan di balik layar, kekuatan yang lebih besar mulai bergerak.

Hari ini adalah awal dari kekacauan yang lebih besar.

---

Setelah meninggalkan lorong itu, Nyx berjalan dengan kepala terangkat tinggi, masih dikuasai oleh adrenalin dari perkelahian sebelumnya. Meski dia tampak tak peduli dengan tatapan orang-orang, di dalam dirinya ada rasa waspada yang selalu siaga. Dunia ini penuh dengan bahaya, dan Eufuro Neverland adalah tempat di mana setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

Ketika dia memasuki ruang kelas, suasana langsung berubah. Beberapa murid menoleh dengan cepat, sementara yang lain berbisik-bisik di belakang punggungnya. Nyx duduk di kursinya, melempar tasnya ke meja tanpa melihat ke sekitar.

Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama.

Pintu kelas terbuka, dan seorang murid laki-laki yang tak dikenal Nyx melangkah masuk dengan langkah berat. Wajahnya penuh amarah, dengan mata yang menatap Nyx langsung seperti hendak menghancurkannya. Nyx mengangkat satu alis, tidak terkesan dengan ancaman diam-diam itu.

“Nyx,” pria itu memanggilnya dengan suara rendah namun penuh dendam. “Kau sudah melampaui batas kali ini.”

Nyx menatapnya, menduga-duga siapa dia. Mungkin teman dari Rhett yang baru saja dipermalukan. Nyx hanya tersenyum kecil. “Kalau aku melampaui batas, maka buat aku berhenti,” jawabnya dengan nada tenang namun mengandung tantangan.