kale

94 10 1
                                    


Selamat pagi.

Seperti biasa nikmati suguhan saya.

Maaf kalau feel nya kurang atau nggak dapet.

Dan alur yang berbelit,karena saya masih butuh belajar.


" aku pulang ," ucap dingin,dan dalam itu.netra kale bergerak leluasa mencari seseorang di mansion besar itu.

Kaki nya melangkah,menyeret beban berat yang tengah ia emban sedari kecil,hidup kale tidak semulus itu jiwa nya memang sekuat baja namun otak nya sudah kerap di cuci oleh kata kata aneh dan kurang waras sedari kecil.

" Kau sudah membunuh perempuan hari ini?" Kale menghela nafas ia berbalik menghadap wanita paruh baya itu sepenuh nya,berjalan maju mendekap erat tubuh ringkih itu." Mama sudah makan," tanya nya.

" Kau sudah membunuh perempuan hari ini "

Kale menatap lurus ke depan, matanya suram namun penuh dengan ketegasan. Di dadanya, ada ketidak berdayaan yang menyesakkan, tetapi langkahnya tak pernah berhenti. Ia tahu jawabannya, tapi tidak mengucapkannya.

Wanita paruh baya itu, ibunya, menatapnya dengan tatapan yang tajam dan dingin. Wajahnya yang dulu mungkin lembut kini telah berubah seiring berjalannya waktu, keras dan tak kenal belas kasih. "Kau tahu ini penting, Kale. Kau mau seluruh perempuan mengalami nasib naas seperti ibu mu? Kau tahu bukan tugas mu adalah mengantarkan mereka kejalan kematian yang bahagia."

Kale mendekap wanita itu lebih erat, merasakan tubuhnya yang rapuh di antara lengan-lengannya yang kuat. "Aku melakukannya, Ma," ucapnya dengan suara hampir berbisik, suaranya datar, tak menunjukkan emosi. "Seperti biasa."

Ibunya tersenyum tipis, seolah puas dengan jawaban itu. Namun, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Kale—sebuah perasaan yang semakin hari semakin tumbuh. Rasa muak.

"Kau tahu, Kale," ibunya mulai berbicara lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut namun penuh tekanan, "semakin banyak kau melakukannya, semakin kau menjadi penyelamat ."

Kale menarik napas panjang, melonggarkan pelukannya. "Aku tahu, Ma. Aku tahu semuanya. Akan aku lakukan apapun demi ratu ku"

Ibunya menatapnya dengan kebingungan, seolah pertanyaan itu asing baginya. "Terima kasih sayang."

Kale mengangguk, namun dalam hatinya, ia tahu ada sesuatu yang salah. Jiwanya mungkin sekuat baja, tapi luka yang terus-menerus tercipta oleh kata-kata dan perintah-perintah ibunya, mulai retak di tempat-tempat yang ia sendiri tak pernah bayangkan.

Dia melangkah mundur, meninggalkan ibunya yang masih berdiri di sana. "Aku akan ke kamar," katanya dingin, tanpa menunggu jawaban.

Saat Kale melangkah pergi, perasaan dingin merayap ke dalam hatinya, mencengkeramnya lebih kuat daripada beban yang ia pikul sejak kecil. Dia tahu, suatu hari, sesuatu harus berubah—atau semuanya akan hancur.

________

" Kami pulang," ucap nyx dan vermouth.

Mereka saling lirik saat keadaan mansion ini sudah seperti kuburan sangat sepi,kemana kira kira sang tuan rumah.

Nyx berjalan lebih dulu dengan vermouth yang masih mengikuti kemana kaki nya melangkah,dengan sedikit gugup ia beranikan diri memanggil demonic." Ayah "

Tak ada sahutan vermouth berjalan mendekat mengusap sekilas rambut nyx dan beralih merangkul bahu nya." Sepertinya aku tahu, mau kuantar sayang?"

Nyx mengangguk yang lebih penting sekarang adalah menghilangkan perasaan labil yang menganggu langkah nya nyx tidak akan bisa bergerak dengan perasaan bersalah ini.

Mereka melangkah bersama menuju sebuah lantai yang menjadi tempat singgah demonic di saat perasaan nya tidak karuan.

Nafas nyx kembali tercekat saat ingatan akan dunia nyata,jantungnya kembali berdetak dengan kuat hingga dada nya terasa nyeri." Ada apa dengan mu," khawatir vermouth.muka nyx sudah pucat dengan keringat dingin yang keluar dari pori pori.

Mata nya berkunang kunang, kepala nya berdenyut.

' aku mencintaimu '

' jangan sentuh akuu kumohon'

' ayah '

' ayah aku mencintaimu '

' terkutuk kau'

Kepala nyx semakin pusing wajah nya memanas hingga memerah sampai ke leher,ia mengangkat tangan nya mulai mencengkram rambut pendek itu.suara suara yang memenuhi otak nya bagai ingatan yang terulang bagai kaset rusak.

Vermouth semakin panik saat wajah nyx semakin pucat dan hampir terjatuh dari tangga.

Ia dengan cepat menarik nyx ke dekapan nya dan menggendong nya,kaki panjang nya melangkah dengan cepat melewati tangga.

Vermouth bingung dan takut,rasa panik yang tak karuhan.

Nyx semakin menggeliat ia menggerang kecil,netra nya tertutup rapat.

Nyx merasakan tubuh nya bagai di belah menjadi dua,rasa perih dan panas memenuhi tubuh nya.

Ingatan itu bercampur menjadi satu ingatan nya dan nyx yang asli,semua buram hanya suara suara yang mengutarakan kata kata.

" DEMONIC DI MANA KAU SIALAN?,KELUAR SAMPAH!" dengan kasar vermouth menendang pintu kamar nyx,ia meletakan tubuh mungil itu di ranjang.

Vermouth menyugar rambut nya yang lepek karena keringat dingin nya,ia mengambil handphone nya yang ia kantongi jari jemari itu dengan cepat menyentuh nomer telpon seseorang.

" Aku akan membunuh mu saat ia ingat kembali memori nya"

DRAMA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang