Cruelest Day

20 3 45
                                    

The hardest part of losing you is waking up each day, knowing that half of me is gone forever.# AB

**************************************************

"Sorry,....Mr Bisma,...we tried our best, but ....we couldn't save your wife..!"

Tidak!! Tidak!!

Ini tidak mungkin terjadi!! Anjani bilang Dokter Chia yang terbaik diantara yang paling baik!! Rekomendasi Anjani biasanya valid! Ucapan Dokter Chia terdengar palsu!

"I entrusted my wife to you while she was still alive!! You must be lying! What were you doing for hours? I thought you were the best!! I thought you were the best team, I thought this hospital was the best!! You're all lying!! I want to see my wife!! I want my wife!!"Yang kuingat setelahnya Aku meraung, menyalahkan kerja mereka yang tak becus, menghina RS karena tak mampu menyelamatkan Aruni, aku murka, lantas menerobos masuk ke dalam kamar Operasi,...., Jika saja Dokter Chia tak dipegangi, dia pasti terjungkal. Belasan tangan menarik tubuhku, memegangi tangan dan mendorong dadaku, menghalangi langkah kakiku.

Dokter Chia mengibas Jas dokternya, menolak untuk berlindung dari Tim Dokter laki- laki yang tampak ingin menghalauku pergi, dia berdiri tegak di depan pintu yang terbuat dari kaca, mata hitamnya berkilat marah. Dokter Perempuan bertubuh langsing itu, menentangku, bibirnya mengatup.

"Wait here, if you want to see your wife, this is my operating room, you and your money can't have your way here. I warned you from the very first meeting, your wife is very young, and the pregnancy could cause her body to become poisoned by her own hormones. Yet you took her on trips, the long journey stressed her out, the baby inside was stressed, and her hormones tried to fight it off! You sped up her death!"

Oh Tuhan,..tak cukup dengan kehilangan Aruni,...Dokter Chia menyalahkan aku juga. Dia dan Timnya tak terima disalahkan, dia menimpakan kebodohan dan ketololan mereka padaku!!! Dia menyalahkan perjalanan panjang membuat Aruni dan Arundya strees, hormonnya meledak, Ya Tuhan, dia pendusta, dia ingin menimpakan ketidak becusannya padaku!!!

"We've agreed, you saved my wife, you'll get my money! Now let me see my wife!" Kata-kata itu sangat arogan ditelingaku sendiri, tapi aku tak bisa menahannya, aku menaruh kepercayaan tinggi padanya, aku menyerahkan Aruni padanya!!

"It would be a different story if you didn't take her away, especially if you were vigilant about the signs of high risk in her pregnancy!" Dokter Chia mematahkan kata-kataku, dia membelokkan semuanya hingga menikam tepat dijantungku!

Aku kehabisan nafas, ....tubuhku tak bisa bergerak.

"Doctor, enough, my brother has already lost his wife, let him see her now!" Anjani bersuara disampingku, dia menahan tubuhku dengan lengannya, suaranya bergetar, isak tangis Mami teredam dibelakang tubuhku. Aku tak bisa bernafas,..dadaku terlalu sempit,...Anjani harus berusaha keras menopang tubuhku, hingga Papi mengetahuinya, dan dia bergerak untuk mengapit tubuhku. Aku melayang,..kakiku tak bertulang,..Ini bagaikan mimpi buruk,...

"Wait here, we are preparing her. Your baby,... Mr. Bisma, your baby needs to be cared for in the intensive care unit; she is premature, and we need to monitor her development closely."

Suara itu sangat jauh,...aku tak bisa fokus,..aku tak bisa mengerti,...Dokter Chia salah, harusnya Aruni yang dia selamatkan,..bukan Arundya,..kami masih bisa punya anak, atau bahkan tidak sama sekali, aku tak peduli! Sungguh aku tak ingin keinginan itu lagi, aku hanya ingin Aruni, aku berjanji untuk tak serakah, tak lahi menginginkan apapun darinya, asal Aruni ada disisiku, dia hidup dan bersamaku!!

Mataku kabur, dari dalam tenggorokan suara isak tangisku melompat keluar.

Aku memejamkan mata ketika suara brangkar memasuki ruangan.

ARUNI & ARUNDYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang