RAJA FIRDAUS (ON GOING)

ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـRF 41ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.

DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼

"Assalamualaikum Abang, mba Anna ada?" tanya Ning Ratu saat melihat Gus Raja yang sedang mematikan tv.

"Waalaikumsalam, ada," jawab Gus Raja.

"Dimana bang? Tadi mba Anna di cariin ustadzah Rara,"

"Bahiyyi tidur di kamar, jangan ada yang mengganggu,"

"Ya sudah, nanti tolong bilangin mba Anna ya, bang. Keadaan mba Anna sudah membaik kan bang?"

"Alhamdulillah sudah, tapi kalau malam dia kadang tidak bisa tidur,"

Tiba-tiba saat pengharum ruangan otomatis mengeluarkan isinya, Ning Ratu langsung lari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Huek huek huek

"Astaghfirullah sayang, kamu kenapa?" tanya ustadz Airil yang sudah berada di samping Ning Ratu.

"Astaghfirullah Ratu, kamu kenapa?" tanya Gus Raja yang ikut berlari.

"Pengharum ruangan Abang ga enak banget, huek," lagi dan lagi Ning Ratu mengeluarkan isi perutnya.

"Bawa Ratu kerumah sakit, Ril," ujar Gus Raja yang tidak tega melihat Ning Ratu.

"Siap Gus," balas ustadz Airil yang langsung menggendong Ning Ratu dan berlari ke mobil yang terparkir di sebelah rumah Anna.

"Mas," panggil Anna Yaang baru saja turun dari kamarnya.

"Kenapa sayang?" tanya Gus Raja sembari mengangkat Anna ke dalam gendongannya lagi dan mengelus rambut Anna yang sedikit berantakan.

"Untung saja Airil sudah keluar," sambung Gus Raja.

"Ustadz Airil? Ngapain ustadz Airil kesini?"

Cup

"Bukannya jawab malah cium-cium," ucap Anna.

"Nganterin Ratu mencari adek, katanya adek di cariin ustadzah Rara,"

"Aduh, adek takut,"

"Ustadzah Rara beda dengan ustadzah Aliffah, kamu tenang saja,"

"Mas jagain adek terus ya,"

"Iya sayang,"

"Sekarang ustadz Airil dan Ning Ratu kemana, mas?"

"Rumah sakit,"

"Rumah sakit? Siapa yang sakit?"

"Tadi Ratu muntah-muntah,"

"Kok bisa mas? Umma sudah tahu?"

"Belum sayang, ini mas mau ngasih tau umma,"

"Ayo mas,"

"Tidak,"

"Ayo mas, cepetan,"

"Tidak, sebelum adek pakai kerudung dulu,"

"Astaghfirullah adek lupa mas,"

"Adek tau sendiri kalau mas itu pelit dengan kecantikan adek, adek malah lupa,"

"Maaf ya Habibi, adek ga ulangi lagi deh,"

"Iya habibati, sekarang kita ke kamar dulu,"

Ustadz Airil tampak tegang dan cemas saat mengantar Ning Ratu ke rumah sakit. Ia menyetir dengan cepat namun hati-hati, sesekali melirik ke arah Ning Ratu yang duduk di sampingnya, terlihat pucat dan lemah. Baru saja, Ning Ratu mengalami mual dan muntah yang tak kunjung reda, membuat Ustadz Airil khawatir dan segera memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Di sepanjang perjalanan, Ustadz Airil mencoba menenangkan Ning Ratu, menggenggam tangannya dengan penuh kasih sambil berulang kali berdoa dalam hati agar kondisi istrinya baik-baik saja.