Ch. 4

20.1K 1.2K 5
                                    

Prince

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prince

[Cucu kakek, benci jadi cinta]

Selamat Membaca

Pemuda itu tampak tertidur pulas hingga ia tidak mengetahui masalah apa yang akan menimpanya ketika membuka kedua matanya nanti.

Malam berganti pagi, suasana kediaman Hector tampak masih sunyi.

"Selamat pagi tuan Besar." para maid membungkukkan badan ketika Hector turun terlebih dahulu dengan setelan baju kantor yang rapih.

Kedua kaki jenjangnya berjalan mendekati meja makan yang telah tersedia berbagai macam hidangan dan minuman, "Bawakan aku koran." titah Hector kepada salah satu maid yang berdiri di belakang kursi makannya.

Jujur saja, kegiatan menunggu adalah salah satu kegiatan yang Hector benci dari dulu. Seperti manusia yang terlalu menghargai waktu, ia bahkan tidak melunakkan hatinya kepada anak-anaknya bahkan kepada cucu kecilnya, Hector berpusat pada acuan waktu bekerja sehingga sejak kematian sang istri — Laurent, ia bahkan tidak berminat untuk akrab dengan anak-anaknya serta cucu-cucunya.

Namun, kedatangan Yuna merubah segala persepsi Hector selama ini. Bisa dikatakan bahwa ketika Yuna tengah bekerja part time disalah satu toko mall miliknya, Hector merasakan getaran unik yang merayap pada jantungnya.

"Pagi ayah." pria matang berjalan dan duduk di kursi pertama sebelah kanan meja makan, dasi-nya tampak berantakan tidak seperti biasanya.

Hector melirik sekilas, "Apa yang terjadi dengan mu?" tanya Hector dengan menyesap teh di dalam cangkir berwarna cokelat muda.

Pria matang itu yang tengah sibuk membetulkan dasinya memberhentikan kegiatannya, matanya melirik kearah sang ayah yang tampak menunggu jawabannya.

"Aku hanya begadang karena perusahaan ku rugi beberapa ratus juta." jawabnya dengan santai dan ia kembali membetulkan dasi-nya.

Lalu satu persatu mulai mengisi kursi yang kosong sesuai dengan urutannya.

Suara langkah kaki serta koper yang terseret membuat sebagian dari mereka termasuk Hector menghentikan acara sarapannya, "Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan sesantai ini setelah menyeret ku kembali, Kakek Hector." Yuna tersenyum culas berdiri di samping kiri Hector.

Dengan bersedekap dada dengan koper besar di sebelahnya, ia menghiraukan tatapan dari anak serta cucu pria di sampingnya.

Hector terkejut, garpu di tangan kanannya terjatuh membuat suara dentingan di tengah keheningan yang melanda area ruang makan.

"Kapan kamu sampai?" tanya Hector dengan menolehkan kepalanya, tangannya meraih pinggang Yuna hingga membuat Yuna duduk di pangkuannya.

Beberapa mata melotot, mereka dapat dengan jelas melihat sosok Yuna, seorang gadis muda, cantik dengan aura mahal melekat di dalam diri Yuna membuat Clara, anak ketiga dari Hector menelan ludah.

Yuna mendatarkan ekspresi wajahnya, lalu melirik ke pria dewasa yang duduk dekat Hector, "Siapa pria itu?" tanya Yuna, pasalnya di dalam novel yang ia baca, tokoh dengan aura dingin dan menakutkan hanya Hector seorang, namun siapa pria itu?

Hector mengelus surai Yuna, lalu berbisik di telinga Yuna dengan suara lirih, "King, dia adalah anak pertama ku, kamu harus berhati-hati dengan dia Yuna." jawab Hector lalu terkekeh ketika melihat raut wajah Yuna yang memucat.

"Ayah, jangan menakuti kelinci itu." gumam King, ia sedikit melirik Yuna hingga membuat Yuna tersentak kecil.

Hector kembali terkekeh, "Tenang Yuna," ia mengelus punggung ramping Yuna yang kecil, menahan gemas yang sendari tadi ia pendam agar tidak membuat Yuna yang tengah duduk di pangkuannya lari ketakutan.

Tidak ada yang berani mengomentari keberadaan Yuna secara terang-terangan, apalagi di hadapan Hector yang begitu terlihat dimabuk asmara saat ini.

Remaja yang berada di kursi paling jauh memutar bola matanya pertanda ia jengah melihat adegan dewasa saat ini, rasanya makanan yang ia makan ingin sekali ia muntahkan.

"Kamu pulang malam lagi Prince?" tanya pria paruh baya bernama George kepada sang anak, ia adalah putra kedua yang telah menikah dengan seorang wanita asal Irlandia bernama Lapoéz.

Remaja itu mengangkat kedua bahunya ringan, ia menyeringai menatap punggung Yuna yang tengah menegang, "Ayah, aku hanya bersenang-senang dengan teman-teman ku." jawab Prince sembari memasukkan satu potong daging setengah matang kedalam mulutnya.

George tampaknya telah lelah dengan prilaku sang anak yang di luar tata krama keluarga Hector ajarkan secara turun-temurun, ia menghela nafas lelah melirik sang istri yang tengah memakan sarapannya dengan tenang.

"Masa muda memang terjadi hanya sekali, bersenang-senanglah Prince." Clara menepuk bahu keponakannya itu dengan lembut, setelahnya ia melanjutkan perkataannya, "Jangan menebar benih sembarangan seperti kakek mu itu." bisik Clara di telinga Prince.

Ughh! Jujur saja Yuna sedikit tersinggung, namun ia enggan membuat masalah seperti Yuna asli, karena ia adalah Gayatrih, ia tidak biasa berdekatan dengan pria manapun namun untungnya di kehidupan pertama ia mengambil kelas Acting.

"Ya, aku hanya perlu memainkan peran Yuna dengan sempurna, kuharap setelah novel ini selesai aku kembali ke tubuh asli ku." batin Gayatrih.

Bertransmigrasi Menjadi Selingkuhan Kakek Kaya (Only On wattpad) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang