Ch. 5

18.7K 1.1K 6
                                    

Selamat Membaca

Hector masih memangku Yuna menghiraukan tatapan dari Clara yang terlihat tidak suka dengan perbuatannya, "Kamu ingin sarapan sayang?" tanya Hector, King melirik sekilas untuk melihat respons dari Yuna yang membuatnya candu.

Yuna menelan ludah ketika melihat banyak sekali makanan mewah terhidang di atas meja makan, bahkan ada salad sayur yang ia sukai.

"Aku ingin salad sayur." tangannya terulur kearah salad sayur berada.

Hector tertawa kecil sembari menepuk pucuk kepala Yuna dengan penuh kasih sayang, "Kamu memang benar-benar kelinci ya," gumam Hector, pria berumur itu melirik maid yang yang tengah berdiri di sebelahnya. "Ambilkan salad itu untuk nona Yuna."

Prince menghentikan acara sarapannya, "Aku sudah selesai," remaja itu berdiri dan mengambil tas dan disampirkan ke bahu kanannya, salah satu maid memberikan laptop, tab serta kunci mobil kepada Prince.

Hector menerima piring yang berisi salad dari maid, ia menaruhnya tepat di depan Yuna yang tengah memegang garpu.

"Apa kamu akan kembali larut malam lagi, tuan muda?" tanya Hector kepada Prince yang telah membalikkan tubuhnya hingga memunggungi semua orang yang ada di ruang makan.

"Ya, ada satu projek tugas kuliah yang harus aku selesaikan kakek." jawab Prince sembari menolehkan kepalanya sedikit, tanpa mendengar jawaban dari sang kakek Hector, Prince berjalan keluar dari Mansion.

Yuna menyantap salad itu membuat Hector gemas bukan main.

"Aku akan melakukan perjalanan ke Yunani untuk hadir di pelelangan barang antik disana, ku harap kalian dapat menjaga Yuna dengan baik." ujar Hector kepada para maid dan anak-anaknya.

King menyeringai, Clara dan yang lain berdehem menjawab perkataan dari sang ayah.

"Red, kamu akan ikut dengan ku biar perusahaan diurus oleh King." jangan kira Hector tidak tahu akal licik dari anak pertamanya, King adalah pria yang harus di waspadai oleh Yuna. Maka dari itu ia membuat King sibuk dengan mengurus perusahaannya hingga membuat Yuna lepas dari pengawasan King.

Asisten tampan itu membungkukkan badannya sekilas, "Ya tuan Besar." Red menjawab dengan patuh.

Clara mendengus, ia juga harus terbang ke Paris untuk peragaan busana tahun ini. Sayang sekali gadis seperti Yuna lolos dari dirinya.

Tersisa hanya George dan Lapoéz saja yang tinggal di mansion ini nanti, Hector menatap menantu satu-satunya yang pendiam, wanita asal Irlandia itu memilih tidak terlalu ikut campur dalam masalah keluarganya. Tidak heran, anaknya yaitu George dan Lapoéz menikah karena pernikahan bisnis saja, seperti dirinya dan Laura dulu.

Pijakan Lapoéz tentu saja tidak kuat di mansion ini, wanita itu lebih acuh tak acuh dengan apapun kecuali negaranya, Irlandia.

"Sayang, baik-baik disini. Biarkan maid menunjukkan kamar mu, atau kamu ingin tidur di kamar ku?" tanya Hector kepada Yuna.

Ting!

King melempar garpu serta pisau pemotong daging dengan kasar, ia bangkit dan berlalu pergi diikuti oleh dua maid di belakangnya.

Glek! Yuna mengerjabkan kedua matanya gugup, bulu matanya bergetar ketika tidak sengaja ia menatap kedua manik mata King yang menatap dirinya dengan tajam sebelum pergi.

"Tidak perlu, aku akan tidur di kamar tamu saja." jawab Yuna dengan gugup, ia menaruh garpunya ketika melihat salad telah habis masuk kedalam perut mungilnya.

"Baiklah, istirahat dulu. Nanti ku hubungi setelah aku sampai di Yunani." Hector mengangkat tubuh Yuna hingga kini Yuna berdiri dengan canggung di sebelah Hector.

Seorang maid dengan surai hitam pendek sebahu menghampiri Yuna, "Mari nona, saya akan membantu anda membersihkan diri." kata maid itu dengan menarik koper Yuna menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2.

Hector bangkit dari duduknya, ia segera berlalu pergi diikuti oleh Red sang asisten.

"Semua telah siap tuan Besar." Nolan membungkukkan badannya di samping pintu mobil yang terbuka, ia mempersilahkan sang tuan untuk masuk kedalam sedan hitamnya.

"Ayo." titah Hector dengan dingin.

Mobil melaju menuju kesebuah bandara dimana jet pribadi Hector telah disiapkan, jas mantel berwarna hitam disampirkan ke bahu lebarnya, kacamata hitam bertengger di hidung Hector membuat kesan misterius melekat pada dirinya.

Mansion — Yuna tengah menatap sang maid yang masih menata pakaiannya, "Siapa nama mu?" tanya Yuna, ia duduk di pinggir ranjang yang lebar.

Maid tersebut tersenyum, "Kami disini tidak di perkenankan untuk dekat dengan majikan, nona. Tugas saya telah selesai, saya akan membantu anda berendam." jawab maid tersebut, Yuna pasrah saja ketika sang maid membantu melepas baju yang tengah ia gunakan di kamar mandi.

Kini Yuna tengah duduk di kursi rias menatap kaca dengan bingung, "Saya akan keringkan rambut anda." maid tersebut hendak beranjak namun Yuna mencegahnya.

"Tidak usah, aku akan beristirahat." Yuna memberikan kode kepada maid untuk keluar dari kamarnya.

Setelah itu ia mengunci dan duduk di dekat jendela kamar, memandang kebun anggur yang sangat luas.

Bertransmigrasi Menjadi Selingkuhan Kakek Kaya (Only On wattpad) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang