Ch. 7

17.3K 1.1K 11
                                    

King[Anak pertama Hector dengan Laurent, pewaris bisnis bawah, suka warna hitam]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

King
[Anak pertama Hector dengan Laurent, pewaris bisnis bawah, suka warna hitam]

Tak terasa Yuna seharian ini hanya berdiam diri di kamar, dirinya benar-benar beristirahat. "Aku lapar, tapi orang Amerika lebih milih order dari pada bikin makanan sendiri bikin aku malas makan." gerutu Gayatrih kepada dirinya sendiri.

Yuna berjalan keluar dari kamar, ia mencari dimana posisi dapur berada, tangannya sudah gatal ingin memasak sesuatu khas makanan Indonesia.

Ilustrasi pakaian tidur Yuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi pakaian tidur Yuna

Yuna berjalan entah kemana karena mansion ini sangat luas dan besar, matanya sibuk meneliti setiap jengkal mansion dan sesekali ia mencoba mengingat ruangan-ruangan yang telah ia buka.

"Nona?" seorang maid menepuk pundak Yuna dengan lembut.

"Eh..." Yuna terkejut, sontak membalikkan badannya menatap sang maid dengan kedua manik mata yang membelalak.

"Maaf nona, anda ingin mencari apa ya? Saya perhatikan anda terus berputar di lantai 1 ruangan depan." maid itu bertanya dengan nada yang sopan, ia jelas ingat bahwa tuan besarnya menyuruh para maid untuk melayani nona Yuna dengan baik.

Yuna gelagapan, ia menggaruk tengkuk lehernya dan tersenyum hingga menampilkan gigi putihnya yang lucu.

"Aku mencari dapur mansion, em... Dimana ya?" tanya Yuna, kini ia memilin ujung baju tidurnya gugup.

"Duh... Dasar orang miskin, tinggal di rumah gedongan gini ya pasti kagok. Gayatrih, lo emang tolol ya." batin Gayatrih menyumpahi diri sendiri.

Maid tersebut kemudian berjalan terlebih dahulu, "Mari nona, akan saya tunjukkan dimana dapur mansion ini." katanya dengan sedikit menolehkan kepala menatap Yuna yang masih berada di posisinya.

"Ah... Iya."

Yuna berjalan mengikuti sang maid, ia sesekali menatap lukisan yang tertempel di dinding yang berwarna putih.

"Kita telah sampai nona, dapur mansion." maid itu tersenyum kecil menatap Yuna yang tercengang dengan pemandangan di depannya.

Dapur yang elit, bersih dan sangat cantik. Semua alatnya komplit, bahkan ia ada alat pencuci piring otomatis.

"Apakah nona membutuhkan sesuatu? Biar koki pribadi saja—" ucapan sang maid terpotong ketika Yuna meraih apron berwarna coklat tua, ia menyanggul rambutnya dengan asal-asalan hingga membuat beberapa helai terjatuh.

Yuna mengambil teflon dan menumpangkannya pada kompor listrik, walaupun raga Yuna yaitu Gayatrih berasal dari Indonesia yang masih jarang menggunakan kompor listrik, untungnya di kehidupannya dulu ia pernah memasakkan nasi goreng seadanya untuk sang bos asal London di apartemen elit milik bos-nya.

"Duh, gak ada beras ya?" Yuna menggaruk pelipisnya dengan lembut, ia kembali berjalan mendekat sebuah lemari yang ada di sebelah kulkas.

"Maid, apakah ada beras?" tanya Yuna, ia kebingungan.

Sang maid yang menemani mengernyitkan dahinya, jarang ada warga Amerika yang memakan nasi. "Hanya ada stok milik koki, nona." jawab maid itu dengan berjalan mendekat pada sebuah wadah mewah.

"Ya, aku hanya perlu sedikit." ujar Yuna dengan bergumam, ia mengambil beras dengan menggunakan wadah kecil, lalu mencucinya dengan air.

Setelah bersih, Yuna memasukkan beras yang telah di cuci itu kedalam penanak nasi. "Tunggu beberapa menit agar beras itu matang, ah... Jangan lupa tambahkan air hingga beras terendam." Yuna menjelaskan pada Maid yang menemaninya memasak saat ini.

Setelah selesai dengan nasi, Yuna kembali mengobrak-abrik kulkas yang berisi stok bahan makanan. "Cuma ada ini, yaudah buat sop aja kali ya?"

Yuna mulai mengupas bawang putih, bawang merah dan bumbu lainnya. Lalu ia masukkan kedalam alat penghalus bumbu, "Cuci bersih sayur, lalu ah... Aku harus merebus daging terlebih dahulu." gumam Yuna.

Maid yang tak tega segera membantu sang nona, "Biar saya saja yang mencucinya. Tapi nona, ini adalah daging Wag—" penjelasan sang maid kembali terpotong sebab Yuna memotong kentang dengan keras.

Glek!

Tanpa protes, maid kembali membersihkan daging dengan cara mencucinya menggunakan air yang mengalir.

Proses memasak itu dilakukan pada jam menjelang malam, hingga tanpa sadar kegiatan Yuna disaksikan oleh King yang sehabis kerja.

"Kenapa kamu yang memasak?" suara pria bergema hingga membuat Yuna dan maid terkejut.

Yuna menolehkan kepalanya dan menatap King yang telah kembali dari kantor dengan baju kusut, bahkan ia dapat mencium bau wine dari tubuh King.

"Hanya ingin memasak saja." Yuna kembali memotong wortel dan sayur lainnya.

King berjalan mendekati Yuna, lewat matanya ia mengusir sang maid yang langsung di mengerti oleh gadis itu.

"Hati-hati, jari kamu bisa terluka." King menekuk lengan kemejanya, ia meraih pisau dan sayuran yang di pegang oleh Yuna, dengan terampil King memotongnya.

"Emm.... Jago juga ya." gumam Yuna, ia mematikan satu kompor listrik dan mengangkat daging yang telah matang dengan capitan.

Kegiatan itu tentu saja disaksikan oleh King lewat lirikkan matanya, sedikit tersenyum, King kembali memotong sayuran.

"Kamu mau membuat sup?" tanya King, ia mengumpulkan sayuran yang telah terpotong pada sebuah wadah dan menaruhnya dekat dengan Yuna.

Bertransmigrasi Menjadi Selingkuhan Kakek Kaya (Only On wattpad) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang