Masa lalu

132 27 2
                                    

"Maaf" lagi2 hanya kata itu yang dapat lian ucapkan

"Aku ngiranya kamu udh ceritain semua ke aku. Dengan mudah nya aku percaya karna aku ngiranya kalian pure berteman walaupun kita semua tahu dalam setiap pertemanan cowo dan cewe engga ada yg bener2 pure hanya teman!" Ucap ana masih dengan tatapan datarnya

"Ada lagi yang kamu sembunyiin dari aku?" Tanya ana lagi

Lian menoleh, memutar arah duduknya menghadap ana begitupun ana..

"Aku bakalan ceritain semua sama kamu skrg syg, aku gamau kamu salah paham" ucap lian.

Iapun mulai menceritakan tentang masa lalunya dengan amel....

"Hhffttt, dari awal emg cara kamu yang salah ron. Emg mungkin bagi kamu itu bukan janji tapi amel jadi berharap" ucap ana pelan

"Pantesan dari awal aku merasa ada yg berbeda antara kamu sama amel dan antara aro sama amel padahal kalian berteman bertiga"ucap ana lagi

"terus tentang kejadian selama ini yang menimpa amel kamu tahu?" Tanya ana lagi

Lian hanya mengangguk pelan, lalu berkata...

"Maaf syg aku ga cerita ke kamu. Karna aku pikir itu ga penting"

"Ga penting memang harusnya gada hubungan juga sama kita. Tapi jadi penting karna amel sllu bilang dia cuman punya kamu disini" ucap ana pelan hatinya sedikit sakit ketika mengatakan itu

Lian menghela nafasnya, iapun amat merasa bersalah tdk jujur kpd ana...

"Aku cuman gamau kamu mikir macem2 syg, percaya ya sama aku? Cuman kamu yang selalu aku inget jangan ragukan keyakinan hati aku syg" ucap lian

"Aku selalu berusaha percaya sama kamu ron, gapernah aku raguin kamu tapi kalo kamu terus2an ga jujur bisa jadi kepercayaan aku perlahan runtuh" ucap ana sebelum akhirnya membuang pandangannya ke arah samping menghindari tatapan lian karna matanya sudah berkaca2

"Aku janji setelah ini gakan ada yg aku tutupi lagi dari kamu" ucap lian meraih tangan ana

Setelah berbicara dari hati kehati, lian kembali melajukan mobil setelah tadi menepi. Mereka pun pulang ke apartnya untuk bersih2 dan istirahat.

Namun, masih ada yg belum lian ceritakan kepada ana, ttg ia selalu beralasan lembur sebulanan ini, ana blm tau jelasnya kenapa. Tadi lian sama sekali tidak menceritakan ttg itu mungkin ia lupa atau memang menganggap hal tersebut bukan suatu permasalahan, ntahlah!

###

Saat ini lian dan ana baru saja sampai keruangan amel, mereka kembali dengan membawa makanan untuk mereka bertiga sedangkan amel sudah diantarkan makanan dari rumah sakit.

Saat sedang bersiap untuk makan, tiba2 amel berkata...

"Li, boleh ga aku minta makanan kalian makanan disini gaenak banget. Hambar" amel membuat muka lesu

Lian yang dipanggil menoleh dan berkata...

"gabisa mel kan kamu lagi sakit, jadi makan aja dulu makanan disini ntar sembuh baru boleh"

Ana dan aro saling melirik, aro tau ana sedikit kesal,

"Yauda deh, kalian sinian dong aku ga diajak ngobrol udh mah makan makanan hambar suasana nya juga hambar lagi" ucap amel terkesan manja menurut ana

"Yauda, yuk sana biar dia makan" ucap lian tanpa sadar membuat ana semakin kesal.

Saat makan amel mengajak lian dan aro bercerita tentang masa lalu mereka. Aro dan lian pun terbawa suasana hingga ikut larut dalam cerita sambil sesekali mereka tertawa dna bercanda...tanpa mereka sadari ada ana yang merasa terasing dengan obrolan mereka...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Head Over HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang