Saat ini posisi ana sedang telengkup menyamping dalam pangkuan lian yang sedang membuka ipadnya untuk mengecek beberapa pekerjaannya. Memasuki usia kehamilan 8 bulan ana benar2 tidak bisa jauh dari lian. Ia terus saja menempel pada lian bahkan setiap malam ana merengek ingin dipangku dan dipeluk erat oleh lian yang tentunya saja tidak bisa karna tertahan oleh perutnya yang sudah sangat membesar.
"Ini kayanya anak papa banget deh" ucap lian sambil sebelah tangannya mengusap2 punggung ana..
Ana terkekeh pelan dan berkata..
"Iya syg, soalnya gabisa banget jauh dari papanya heran deh" ucap ana mulai mendusel"kan kepala di ceruk leher lian
"Sayanghh, jangan gitu nanti bangun yang lain" ucap lian pelan
"Ya gapapa, nnti aku yg tanggungjawab tidurin kalo dia bangun" ucap ana tanpa malu lagi pasalnya hampir setiap malam ana merasakan perasaan aneh seperti haus belaian ia terus meminta lian untuk menjenguk anaknya..
Lian terkekeh pelan, lalu meletakkan ipadnya dan mulai merebahkan dirinya membawa ana kesamping untuk ia peluk erat.
Jam menunjukkan pukul 22.00, ana sedari tadi blm tidur dan ia pun tau lian belum sepenuhnya tidur...
"Papa" panggil ana manja membuat lian membuka matanya menatap ana dalam pelukannya, pasalnya jika sudah mode memanggil seperti ini pasti ada saja permintaan ana..
"knp syg?" Jawab lian sambil mencubit pelan hidung ana karena gemas
"Adek pengen di jenguk, hehe" ucap ana menampilkan cengengesannya dan puppy eyes nya yang membuat lian merasa amat gemas...
Lian tersenyum dan menjawab...
"Siappp bos, papa laksanakan" ucap lian mulai mencium seluru wajah ana..
Cup, cup , cup, cup, cupppp
"Ihh basah muka aku" ucap ana
"Udh basah aja pdhal aku blm mulai" ucap lian jail membuat ana kesal dan langsung membelakangi lian, selama kehamilannya selain manja ana juga mudah sekali merasa badmood walaupun hanya tentang hal2 kecil.
"Eh eh, jangan ngambek dong. Ini mau mulai" ucap lian
Ana tak menjawab, namun lian sudah memulai aksinya..kemudian ia bertanya...
"Sayang gini aja ya, biar aman buat baby nya" ucap lian yang hanya diangguki ana pasalnya posisi ana sudah tepat untuk mereka menjalankan aksi mereka..
"Hmmmppphh"
lian mengecup leher ana dari belakang dan membisikkan kata2 cintanya kepada istrinya..
Mereka terus melanjutkan kegiatannya, walaupun ana dalam mode ngambek, namun rasa aneh yg dia alami lebih mendominasi sehingga ia akan tetap melakukannya..
■■■
Pagi harinya mood ana sudah kembali membaik. Ia bahkan membuat kan lian sarapan nasi goreng spesial buatannya.
Lian tersenyum melihat istrinya begitu ceria.. saat sarapan mereka membahas banyak hal tentang persiapan menyambut anaknya..
Sebelum berangkat lian pun menyempatkan diri untuk berbicara dengan calon anaknnya. Ia mensejajarkan dirinya dengan perutnya ana dan berkata...
"syg papa sehat2 ya, papa kerja dulu biar banyak uang terus bisa beli mainan mahal untuk anak papa nanti ya, dan juga menjamin kehidupan keluarga kecil kita, hehe" lian mengecup pelan perut buncit ana san berdiri mengecup kening dan bibir ana sebelum akhirnya berangkat kekantornya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels
RomanceSatu orang cukup tepat jika dia jelas, berani dan tegas. Kalo cuman bikin bingung mending skip deh!