diluar dugaan

186 19 2
                                    

Sebulanan ini lian benar2 selalu pulang telat, ia mengatakn kepada ana ia lembur namun beberapa kali ana bertanya kepada aro malah katanya dikantor tidak ada lembur. Ana sempat ingin bertanya kepada lian kemana ia selama ini ketika mengatakan lembur sedangkan ia tau bahwa lian tidak lembur. Namun selalu diurungkan karna tidak ingin berdebat ketika melihat lian selalu pulang dalam keadaan lelah.

Ana baru saja menyelesaikan ritual mandi wajibnya, ia mandi sebelum subuh karena semalam mereka melakukannya karena lian tiba2 saja mengatakan sangat merindukan ana padahal mereka satu rumah.

Setelah melaksanakan solat subuhnya lian kembali melanjutkan tidurnya berbeda dengan ana, ia langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan mereka.

Pukul 08.30 lian sudah berangkat ke kantor tinggallah ana sendiri di apart mereka... saat sedang bersantai tiba2 bel berbunyi menandakan seseorang datang..

Ceklek...

Ana membuka pintu apart, dan betapa terkejutnya ana melihat seseorang didepannya saat ini.

"Amel?" Ucap ana ia bingung melihat amel dengan mata bengkak dan membawa koper.

Amel langsung menghamburkan diri ke pelukan ana, sedikit canggung yang ana rasakan karena ia baru sekali berjumpa dengan amel namun hati nuraninya berkata lain. Tubuh amel bergetar menandakan ia menangis ana langsung berusaha menenangkan, ia mulai menepuk2 bahu amel yang berada dalam pelukannya....

Saat ini, mereka berdua berada diruang tamu dan amel sudah menceritakan semuanya kepada ana. Dan perasaan ana skrg sangat rumit ia kasihan, sedih, takut bercampur menjadi satu

"Hmmm, permintaan kamu gabisa aku iyain langsung mel. Aku harus tanya ka lian dulu karena gamungkin aku ambil keputusan sendiri karena ini apart kami berdua" ucap ana berhati2, ia sangat tidak enak hati saat tadi amel mengatakan izin untuk tinggal di apart mereka karena diusir dari apartnya. Ana sangat bimbang disatu sisi ia juga takut ntahlah!

"Aku paham kamu pasti keberatan banget sama permintaan aku kan? Tapi aku mohon ana bantu aku kali ini aku benar2 ga punya siapa2 disini dan aku gatau harus kemana, lagian aku yakin lian pasti izinin secara aku temen deket dia na. Jadi makanya aku minta izin ke kamu terlebih dahulu" ucap amel membuat ana sedikit menyerngitkan dahinya..

"gaenak banget omongan dia" ucap ana dalam hati namun ia tetap tersenyum dan berkata...

"Iya, walaupun gitu ttp aja kita bilang dulu ke ka lian yah. Aku ga keberatan asalkan kamu tahu menempatkan diri apalagi kamu tinggal sama kami pasangan suami istri jangan sampe ada omongan yang gaenak" ucap ana bijak

Amel hanya menganggukkan kepalanya, dan berusaha tersenyum.

Sekarang kamu istirahat aja dulu dikamar tamu sampe kk lian balik....

Ana pun menuju kamarnya. Ia langsung mengirimkan pesan kepada lian.

Ana :
Kamu kayanya hari ini harus pulang cepet deh, amel disini

Lian :
Hah? Ngapain dia disitu

Ana :
Makanya kamu pulang dulu biar tau

Lian:
Oke bentar lagi aku pulang ya syg

Setelah membalas pesan ana, perasaan lian benar2 tak enak. Ia heran untuk apa amel ke apart mereka di jam segini dan dengan keadaannya. Pikirannya sudah campur aduk banyak hal dipikirkan dalam satu waktu.

■■■

Pukul 17.00 lian sudah menyelesaikan pekerjaannya dan iapun langsung memutuskan untuk pulang karena emg sedari tadi hatinya tak tenang

Head Over HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang