Bingung

217 19 0
                                    

Sedetik dua detik... tigaaa....

tidak ada yg bersuara diantara mereka bertiga. Amel pun tidak mengatakan apapun lagi ia sedikit heran dengan respon aro dan lian. Mengapa mereka berdua seolah bungkam.

"Sorry, aku terkesan buru2 banget ya?" Ucap amel

"Aku bener2 udh lama nunggu moment ini li. Aku jadi semangat dan cepat2 ingin menyelesaikan pendidikan aku disana supaya bisa cepat balik kesini ketemu kalian. Dan nagih janji aku ke kamu pastinya" sambung amel membuat lian sedikit merasa bersalah karena menggunakan cara seperti itu untuk membuat amel mau melanjutkan pendidikan diluar seperti kemauan papanya.

Lian masih tak bergeming. Akhirnya aro bersuara dan berkata...

"Mel, sebelumnya sori banget tapi lo harus paham keadaan ga selalu sama. Lagian lian ga janji kan ke lo jadi setau gue gada yg harus ditepatin lian buat lu. Asal lu tau gua masih bisa inget dengan jelas lian cuman membalas dengan senyuman ucapan janji lu dia ga mengatakan iya. Jadi janjinya ga sah mel"

"Tunggu tunggu, ko jadi gitu? Gue rasa dari kata2 yg lian ucapkan 3 tahun yg lalu jelas ngasih gue harapan ro. Dimana letak salah pahamnya gue?" Ucap amel sedikit emosi

"Oke lu anggap itu harapan buat lu tapi bukan berarti itu perjanjian yang harus dituntut utk ditepati mel. Lagian kaya gue bilang tadi kalo keadaan tu ga selalu sama, bisa berubah kapan aja dan takdir itu bukan lu sendiri yang bisa tentuin tapi udh diatur sama yg di atas" balas aro

"Li, jelasin apa maksud aro? jangan bertele2 langsung to the point aja" ucap amel kepada lian.

" hhuuuuftt, aku udh nikah, dan aku syg sama istri aku mel" ucap lian spontan.

Bagaikan di sambar petir hati amel langsung sakit tak berdarah namun menjerit. Harapannya sirna seketika, ia begitu medambakan lian dan menunggu waktu itu tiba namun yang ia dapatkan hanya pengkhianatan dari lian (menurutnya ya) ia berusaha mati2an menyimpan hatinya hanya untuk lian seorang berharap saat kembali mereka akan bersama...⛈

Hening!

Satu kata yang bisa menggambarkan suasana mereka sekrg. Masing2 sibuk dengan pikirannya. tiba2 lian bergerak dan bangun..

"Mau kemana li?" Tanya aro melihat pergerakan lian..

Lian menoleh ke arah amel, lalu berkata..

"Gue balik dulu ro. Kesian ana sendirian dirumah. Dan buat kamu mel aku minta maaf aku gapernah bermaksud mau nyakitin atau ngekhianatin kamu" jawab lian dan langsung berlalu meninggalkan cafe tersebut.

Amel tersenyum getir, bagaimana pun hatinya masih sangat terkejut dengan semua kenyataan ini. Aro tak bergeming sebelum akhirnya ikut berpamitan dan meminta maaf kepada amel, sungguh aro tidak pernah bermaksud untuk ikut menyakiti amel temannya.

Setelah aro pergi, amel mengepalkan tangannya dan berkata....

"gabisa gini li, hati aku sakiiiit banget kamu giniin. Aku ga terima li kamu harus  bayar perjuangan aku demi kamu". Setelah mengatakan itu ia memutuskan untuk pulang karena sudah dihubungi oleh adiknya.

■■■

Assalamualaikum syg....

Ucap lian saat baru kembali ke apartemennya.. ana menjawab salam lian dan menyambut suaminya...

"Loh ko cepat pulangnya? Aku kira kamu bakalan lembur ron" ucap ana sedikit terkejut melihat lian pulang lebih cepat.

"Engga syg, aku cape banget jadi td udh aku alihkan ke aro dulu. Besok aku lanjut" syg boleh minta tlong siapin air hangat ga? Aku mau berendam" ucap lian

Head Over HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang