Dokter telah selesai memeriksa ana. Dan kemudian dokter ingin berbicara langsung dengan suami ana yaitu Lian.
Lian masuk dan duduk di hadapan dokter tersebut. Dokter tersebut tersenyum ke arah lian, lalu ia berkata..
"Mohon maaf pak sebelumnya saya tanya ini, apa tadi bapak sama ibu baru saja berhubungan?" Tanya dokter
Lian tersenyum kikuk, sambil mengangguk pelan karena ia malu..
" hmm, maaf pak sebelumnya saya sarankan untuk saat ini puasa dulu ya karna kehamilan ibu ana masih sangat rentan, jadi harus ekstra di jaga. Nanti kalo udh memasuki trimester tiga baru di anjurkan" ucap dokter memberi penjelasan kepada lian...
Namun respon lian sangat jauh dari dugaan dokter tersebut, ia nampak terkejut dan mata lian langsung berkaca2..
"Istri saya hamil dok?" Tanya lian
"Loh bpk belum tau?" Tanya dokter
"Iya dok, bahkan sepertinya istri saya juga tidak tau dok karena dia gabilang apa2 sama saya" ucap lian sedikit panik bercampur bahagia
"Ya ampun pak, yasudah nanti setelah ini kita lakukan pemeriksaan pasti ya pak. Karena kehamilannya sudah memasuki tiga minggu, dan bisa2nya ibu ana tidak terasa." Ucap dokter tersebut.
Lian sangat bersyukur karena memang selama ini ia sangat menunggu kabar bahagia ini. Ia tak dapat membendung rasa terharunya, namun ia juga merasa bersalah hampir saja ia mencelakakan calon anaknya sendiri, karena ketidaktauannya.
Setelah menemui dokter lian langsung menemui ana sebelum di periksa lebih lanjut.
Ana tersenyum melihat lian menghampirinya. Rasa keram di perutnya perlahan mulai hilang..
"Syg, terimakasih ya" ucap lian langsung menunduk mencium kening ana
Ana sedikit heran, lian berterimakasih untuk apa..
"Syg dia udh hadir disini, aku bahagia banget" ucap lian sambil mengelus perut rata ana
Ana langsung reflek menutup mulutnya, matanya langsung berkaca2 ternyata kekhawatirannya selama ini salah. Kabar bahagia yang ia harapkan benar2 hadir...
Ana langsung bangun dan memeluk lian, mereka berdua terharu..
"Sebentar lagi dokter datang untuk memeriksa lebih lanjut ya" ucap lian yang di angguki ana, ia tak dapat berkata apa2 lagi rasa bahagianya begitu membuncah.. benar adanya bahwa selalu ada pelangi selepas hujan lebat.🌈
Dokter memeriksa ana, dan benar saja kehamilan ana sudah memasuki tiga minggu, ia sangat menyesal seharusnya ia mengeceknya walaupun hasilnya blm tentu sehingga tidak begini. Untung saja tidak terjadi apa2 dengan kandungannya..
lian mengatakan ini salahnya, tapi ana merasa lebih bersalah seharusnya ia lebih peka terhadap tubuhnya sendiri dan langsung memastikan terlebih dahulu mengingat ia memang sudah telat dtg bulan, namun rasa takut akan hasil yang tak sesuai selalu membuat ia ragu..
■■●■■
Kini ana dan lian sudah kembali ke apartmen mereka, lian baru saja menghubungi org tua dan mertuanya mengenai kabar kehamilan ana. Ia begitu bahagia rasanya ia ingin mengumumkan kepada seluruh dunia ttg rasa bahagianya ini..
Ana begitu terharu melihat suaminya yang begitu excited, org tua dan mertuanya pun begitu bahagia mendengar kabar bahagia yang sudah lama dinantikan itu, mereka mengatakan akan datang besok ke apart mereka...
Jam menunjukkan pukul 21.50
Lian baru saja membuatkan susu untuk ana, ia membawakan ke kamar mereka ia melihat ana sedang duduk bersandar di ranjang mereka..

KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels
RomanceSatu orang cukup tepat jika dia jelas, berani dan tegas. Kalo cuman bikin bingung mending skip deh!