Setelah tes DNA memastikan bahwa Fyra adalah anak biologis mereka, Aryan, Emily, dan Kahfi merasa lebih kuat dan bertekad untuk mendapatkan kembali Fyra. Mereka kini memiliki bukti yang cukup untuk melawan Pak Ramdan. Segera setelah hasil tes DNA diterima, keluarga Kahfi langsung bekerja sama dengan pihak berwenang, membawa bukti-bukti ini ke polisi.
Di kantor polisi, Aryan, Emily, dan Kahfi duduk di ruang penyidikan. Di hadapan mereka, duduk Komisaris Rendy, seorang perwira senior yang memimpin penyelidikan. Bripka Andi, polisi yang sebelumnya terlibat dalam penangkapan Fyra dan Islah, juga hadir.
"Jadi, kalian sudah memiliki bukti kuat bahwa Pak Ramdan bukan ayah kandung Fyra?" tanya Komisaris Rendy, sambil melihat hasil tes DNA yang diserahkan oleh Aryan.
Aryan mengangguk tegas. "Betul, Pak. Ini adalah hasil tes DNA dari laboratorium independen yang menunjukkan bahwa Fyra adalah anak biologis kami. Selain itu, kami juga menemukan bahwa dokumen-dokumen yang digunakan oleh Pak Ramdan untuk mengklaim hak asuh Fyra semuanya palsu. Dokumen itu dipalsukan oleh oknum di rumah sakit."
Komisaris Rendy menyandarkan tubuhnya di kursi, matanya menyipit saat memeriksa dokumen tersebut. "Ini memang sangat serius. Jika yang Anda katakan benar, maka Pak Ramdan tidak hanya terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen, tetapi juga jaringan kejahatan yang lebih besar."
Bripka Andi menimpali. "Kami akan menyelidiki lebih lanjut. Dengan bukti ini, kita bisa mulai melacak keberadaan Pak Ramdan dan jaringannya."
Beberapa hari kemudian, polisi mulai melacak Pak Ramdan. Mereka mengumpulkan lebih banyak informasi, tidak hanya dari dokumen palsu yang sudah terungkap, tetapi juga dari berbagai sumber yang terkait dengan aktivitas Ramdan. Keluarga Kahfi dipanggil lagi ke kantor polisi untuk mendapatkan perkembangan terbaru.
"Kami sudah menemukan beberapa informasi penting, Pak Aryan," kata Komisaris Rendy saat bertemu mereka kembali di ruang penyidikan.
Emily yang terlihat cemas segera bertanya, "Apa kalian sudah tahu di mana Fyra berada? Apa Pak Ramdan tertangkap?"
Komisaris Rendy menggelengkan kepala dengan pelan. "Kami belum menemukan lokasi pasti Pak Ramdan, tapi kami sudah menemukan jejak yang mengarah pada jaringan adopsi ilegal yang lebih besar. Berdasarkan penyelidikan, Pak Ramdan adalah salah satu kaki tangan dalam jaringan ini. Mereka bekerja dengan cara memalsukan dokumen kelahiran dan hasil tes DNA menggunakan oknum di rumah sakit dan laboratorium."
Aryan yang mendengar itu menatap komisaris dengan tatapan tegas. "Jadi, jaringan ini memang menggunakan bayi yang seharusnya tidak terlibat dalam adopsi untuk dijual secara ilegal?"
Komisaris Rendy mengangguk. "Betul, mereka memalsukan dokumen dan mengambil bayi dari keluarga yang tidak menyadarinya. Sepertinya mereka sudah beroperasi selama beberapa tahun. Dokumen tertukarnya bayi, yang diberikan oleh Pak Ramdan sebagai bukti, ternyata hanyalah salah satu dari banyak penipuan yang mereka lakukan."
Kahfi yang mendengarkan dengan penuh perhatian tiba-tiba teringat sesuatu. "Jadi, bukan cuma Fyra? Berarti ada anak-anak lain yang juga menjadi korban?"
Komisaris Rendy menatap Kahfi dengan serius. "Kami percaya begitu. Ada indikasi bahwa jaringan ini sudah menculik atau mengambil bayi dari keluarga lain dengan cara yang sama. Namun, sejauh ini kami baru bisa mengonfirmasi keterlibatan beberapa rumah sakit dan laboratorium dalam skandal ini."
Emily yang duduk di sebelah Kahfi, berusaha menahan air mata, bertanya dengan suara gemetar, "Pak, apa kita bisa segera mendapatkan Fyra kembali? Kami sudah menunggu terlalu lama. Dia pasti sangat menderita di tangan Pak Ramdan."
Komisaris Rendy tersenyum kecil, mencoba menenangkan. "Kami sedang bekerja keras, Bu Emily. Kami tidak bisa bergerak cepat tanpa bukti yang lebih kuat, tapi saya janji, kami akan menemukan Fyra dan mengembalikannya kepada Anda."
Setelah pertemuan itu, polisi mulai melakukan penggerebekan di beberapa tempat yang dicurigai sebagai lokasi operasi jaringan adopsi ilegal. Aryan dan Emily dengan sabar menunggu kabar, sementara Kahfi berusaha tetap tenang meskipun hatinya terus khawatir tentang Fyra.
Suatu sore, Bripka Andi datang ke rumah mereka membawa kabar terbaru. Ketiganya langsung menyambutnya di ruang tamu.
"Ada perkembangan baru, Pak Aryan. Kami baru saja menemukan beberapa bukti dari salah satu rumah sakit yang terlibat. Kami juga mendapatkan informasi dari mantan pekerja rumah sakit yang mengakui adanya keterlibatan pihak rumah sakit dalam jaringan ini, termasuk Pak Ramdan."
Aryan menatap Bripka Andi dengan harapan. "Jadi kalian sudah semakin dekat menemukan Fyra?"
"Ya, kami sudah menargetkan beberapa lokasi persembunyian yang mungkin digunakan oleh Pak Ramdan. Kami berharap dalam beberapa hari ke depan, kami bisa menemukannya dan membawa Fyra kembali."
Emily, yang mendengarkan dengan penuh harap, bertanya, "Bagaimana dengan orang-orang yang terlibat? Apakah mereka akan ditangkap juga?"
Bripka Andi mengangguk. "Tentu saja, Bu. Kami sedang menyusun operasi untuk menangkap semua yang terlibat dalam jaringan ini. Mereka tidak hanya memanipulasi dokumen, tetapi juga menyalahgunakan sistem hukum untuk mengambil anak-anak dari keluarga mereka. Ini adalah kejahatan besar, dan kami akan menangani ini dengan sangat serius."
Malam itu, di rumah, Aryan, Emily, dan Kahfi duduk bersama di ruang tamu, membicarakan perkembangan terbaru yang mereka dengar dari polisi. Meski cemas, mereka merasakan harapan baru tumbuh dalam hati mereka.
Kahfi, yang sudah lama merindukan saudara kembarnya, berkata dengan suara pelan, "Abi, Ummi, aku yakin Fyra pasti bertahan. Dia pasti menunggu kita."
Emily tersenyum kecil, meskipun matanya masih terlihat khawatir. "Iya, Nak. Fyra itu anak yang kuat. Tapi, Ummi tidak bisa berhenti berpikir... bagaimana dia bertahan di tangan Pak Ramdan selama ini."
Aryan meraih tangan istrinya, memberikan kekuatan. "Fyra akan segera kembali ke tempat yang seharusnya. Kita sudah sangat dekat, Emily. Kita sudah melalui banyak rintangan, tapi sekarang kita punya harapan nyata."
Kahfi menatap ke luar jendela, mengingat semua kenangan bersama Fyra. Meskipun perjalanan mereka masih panjang, satu hal yang pasti adalah bahwa mereka tidak akan menyerah sampai Fyra kembali ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMEN
General FictionDalam dunia yang dipenuhi dengan bayang-bayang dan misteri, dua saudara kembar, Fyra dan Kahfi, terjebak dalam perjalanan penemuan jati diri yang penuh liku. Dibesarkan dalam keluarga yang memiliki harapan besar, mereka berdua menghadapi tekanan unt...