- UPDATE SETIAP HARI
- DUA EPISODE SETIAP UPDATE
- JANGAN LUPA BERIKAN VOTE, KOMENTAR, DAN FOLLOW AKUN WATTPADKU.* * *
Revan tiba di kantor bersama Pangsit pagi-pagi sekali. Ia tidak lagi berangkat bersama Reva, karena kini Reva akan selalu diantar oleh Sammy dari kediaman Keluarga Kanigara. Setelah menikah beberapa hari lalu, Sammy dan Reva adalah satu-satunya yang tinggal di rumah tersebut. Sandy dan Olivia menetap di rumah orangtua Olivia, sementara Samsul dan Ruby memilih menetap di rumah peninggalan Almarhum kedua orangtua Ruby yang berada di dekat rumah Alwan. Jadi di dalam tim mereka, hanya tinggal Revan seorang yang belum menikah. Ia masih menunggu waktu serta kesiapan mental Zyana. Baginya, Zyana harus benar-benar siap secara mental sebelum kembali menapak pada bahtera pernikahan yang baru bersamanya.
Karel menjadi orang selanjutnya yang tiba di kantor. Siomay ia lepaskan agar segera bermain bersama Pangsit pagi itu. Ia tiba setelah mengantar Ailin dan Zyana ke kampus. Karel segera duduk di kursinya, namun kali ini dirinya langsung menatap ke arah Revan seraya tersenyum.
"Zya sudah sampai di kampus dengan selamat bersama Ai. Saat kami tiba di sana, Niki dan Agi sudah menunggu kedatangannya, lalu mengantar dia ke kelasnya sebelum pergi ke kelas mereka sendiri," ujar Karel, menyampaikan.
"Alhamdulillah," ucap Revan, tampak begitu lega. "Terima kasih, Rel. Bantuan darimu, Ai, Niki, maupun Agi terhadap Zya cukup membuatku merasa tenang. Kamu tahu sendiri, kalau saat ini keadaannya masih belum kita yakini sebagai keadaan yang tenang, meski Dani sudah babak belur saat berhadapan dengan Agi beberapa hari lalu. Tapi enggak menutup kemungkinan kalau dia akan muncul lagi dan mengganggu Zya, terutama saat aku enggak ada di sisi Zya."
Karel langsung menepuk-nepuk tegas pundak Revan. Ia tahu persis bahwa sepupunya tersebut sedang merasa sangat khawatir terhadap Zyana. Dani--yang sudah setahun lebih tidak pernah pulang ke rumah orangtuanya dan juga tidak diketahui di mana keberadaannya sejak Jihan meninggal dalam wujud palasik--akhirnya muncul dan mulai memberi teror. Baik itu kepada Zyana ataupun kepada Revan, tampaknya Dani menyimpan dendam yang begitu besar dan hendak dia tuntaskan.
"Yang aku tidak paham adalah, kenapa Dani memilih kamu untuk menjadi targetnya? Kenapa dia sampai berniat mau merusak rem mobilmu?" pikir Karel.
"Karena aku adalah penyebab dia menyerah dan menceraikan Zya, setelah Jihan meninggal dalam wujud palasik. Andai bukan karena aku mengamuk di hadapannya dan memberinya ancaman, mungkin dia merasa masih bisa mempertahankan rumah tangga bersama Zya sampai saat ini. Lalu ... sekarang aku adalah calon suami Zya, Rel. Aku yakin, dia pasti sudah tahu mengenai hal itu meski hanya sekedar dari desas-desus tak pasti. Kemarahannya semakin menjadi, saat akhirnya dia melihatku semakin dekat dengan Zya dan selalu ada di sisinya," jawab Revan.
"Mm ... jadi apa yang hampir dia perbuat pada rem mobilmu itu didasari dengan kecemburuan dan kemarahan, ya? Wah, sifat tidak tahu diri dan tidak tahu malunya enggak pernah bisa hilang, meski dia yang bersalah dalam urusan kehancuran rumah tangganya sendiri."
"Aku rasa dia memang lahir tanpa disertai rasa malu dalam dirinya, Rel. Manusia normal mana mungkin akan bertingkah seperti dia, terutama setelah semua orang tidak ada yang berpihak padanya. Masih berani muncul dalam hidup Zya saja rasanya sudah janggal. Apalagi kalau dia masih mau berusaha mendapatkan Zya seperti dulu," balas Revan.
"Zya yang enggak akan mau, Van. Dia enggak akan mau kembali sama orang gila macam Dani. Dia sayang kamu. Itu yang aku dengar saat dia membicarakan kamu di depan Ai, saat mereka sedang menghabiskan waktu berdua di rumah," goda Karel, agar perasaan Revan kembali membaik.
Wajah Revan tentunya berubah seketika, usai digoda oleh Karel. Kedua pipinya bersemu merah jambu, diiringi dengan terbitnya senyum malu-malu yang sekuat tenaga ia coba untuk tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANASPATI
Horror[COMPLETED] Seri Cerita SETAN Bagian 5 Baru beberapa hari melewati hari sebagai pengantin baru, Ruby langsung menerima pekerjaan yang kali itu sangatlah mendesak. Mendesaknya pekerjaan itu dikarenakan telah jatuhnya korban yang meninggal secara tida...