[Devil Number 4 | Webtoon!AU | Devil!Hyunjin X Human!Yeji]
Hwang Yeji, si mahasiswa miskin yang hampir putus asa pada hidupnya. Suatu hari, datang padanya seorang iblis tampan yang menawarkan kenikmatan dunia yang bisa ia genggam jika Yeji mau membu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_o0●0o_ Devil Number 4 –0o●o0–
Catatan:
Kontrak; Tindakan pengungkapan kehendak kedua pihak untuk menghasilkan efek hukum tertentu.
Seoul,30 tahun lalu
Baginya, dibandingkan janji, kontrak lebih pasti. Janji memang didasari oleh rasa percaya, tapi kontrak jauh lebih fundamental.
"Lihat ini." Seorang Iblis berwujud wanita berdiri angkuh dengan menyaku tangan, sedang di tangan lain memegang selembar kertas kontrak perjanjian. Di hadapannya seorang wanita (manusia) meringkuk ketakutan sambil memeluk anak putranya. "Karena kami punya bukti, kau tidak akan bisa lari."
Wanita itu bergetar ketakutan, tapi ia sadar ia tidak bisa berbuat banyak. Ia tahu ini adalah konsekuensi yang harus dihadapi. Perjanjian itu. Perjanjian yang telah ia sepakati dengan sang iblis. Dia telah menikmati hasil perjanjian, kini begitu waktunya tiba, dia harus memberikan apa yang mereka mau. Jiwanya.
Manusia yang bersimpuh itu bernama Lee Yunjeong, berusia 38 tahun. Di dalam perjanjian mereka, ia yang bertindak sebagai 'Pihak Kedua', sedangkan mereka bertindak sebagai 'Pihak Pertama'.
"Kasihan sekali. Kau berniat melarikan diri, 'kan?" Iblis wanita itu menatap rendah. "Sepanjang hidupmu, kau tidak akan bisa menghindari kami."
Sementara di belakang iblis wanita, Iblis Nomor 4 hanya diam menyaksikan pemandangan itu— tentang bagaimana iblis menagih haknya kepada manusia.
"Sa-saya mohon!" Pinta bocah yang didekap wanita itu dengan wajah yang basah oleh tangis. "Jangan bawa ibu saya!"
Iblis Nomor 2 tak bergeming. Rengekan bocah itu tak sedikit pun melunakan hatinya yang kejam. Sebab iblis bukanlah manusia. Mereka tak bisa merasa.
"Ibu saya bukan orang jahat!"
Iblis wanita itu menyeringai. "Aku tahu, Bocah. Aku memang bukan Tuhan yang berhak menghukum orang jahat."
Iblis Nomor 2 mulai membacakan isi kontrak. Mengingatkan si manusia kalau-kalau dia lupa.
"Ketika waktu kontrak berakhir, 'Pihak Kedua' tidak lagi menggunakan layanan yang disediakan oleh 'Pihak Pertama' dan menyerahkan jiwanya kepada 'Pihak Pertama' seumur hidup sesuai yang dijanjikan dalam kontrak."
Sang iblis melipat kertasnya. "Kami akan melaksanakannya sesuai kontrak."
Dan dengan itu perlahan-lahan tubuh Lee Yunjeong lenyap seperti serpihan kertas yang dilahap api. Ada kesedihan tak tertahan ketika ia harus melepas dekapan dan berpamitan tanpa sepatah kata pada anak laki-lakinya. Begitu memilukan.
"Ibu!!" Bocah laki-laki itu meraung dengan tangis yang pecah.
Usia ibunya pergi, anak itu masih saja menangis sesenggukan. Iblis Nomor 2 berjalan mendekati anak itu, berjongkok untuk menyamakan tinggi mereka.