[Devil Number 4 | Webtoon!AU | Devil!Hyunjin X Human!Yeji]
Hwang Yeji, si mahasiswa miskin yang hampir putus asa pada hidupnya. Suatu hari, datang padanya seorang iblis tampan yang menawarkan kenikmatan dunia yang bisa ia genggam jika Yeji mau membu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_o0●0o_ Devil Number 4 –0o●o0–
Yeji bangun dari tidurnya saat matahari sudah bersinar menerangi kamarnya. Dia memijit pelipis, sisa mabuk semalam meninggalkan pening di kepala. Saat sedang mengumpulkan kesadaran itu, tiba-tiba sekelebat ingatan terlintas di kepalanya.
"Bisakah kau terus berada di sisiku?"
Dia mengerjap-ngerjap, merasa asing tapi tidak juga. Semalam pasti dia sangat mabuk sampai-sampai memorinya sedikit buram untuk mengingat. Dia merasa telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan tanpa sadar. Dan itu semua mengerucut pada seseorang,
Gila! Apa yang sudah kukatakan pada bos?!
Dadanya berdegup kencang. Inilah kenapa alkohol adalah masalah bagi sebagian orang. Yeji menyesali dirinya yang mabuk semalam. Dia tidak bisa menarik perkataan yang dia lontarkan, pria itu pasti berpikir dirinya gadis yang aneh. Lantas dengan segera Yeji menyibak selimutnya dan keluar dari kamar. Dia harus menemui iblis itu sekarang juga.
Ketika ia melewati dapur ia bertemu dengan Chaeyeon yang sedang memasak. Gadis itu menoleh saat mendapati kehadiran Yeji.
"Yeji, kau sudah bang—"
"Chaeyeon, apa kau melihat bos?"
Kening gadis itu sedikit berkerut, "Bos? Kurang tahu ya, mungkin dia masih tidur?"
Karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan, Yeji segera beranjak menuju kamar pria itu, meninggalkan kebingungan di wajah Chaeyeon.
Tok tok! Dia mengetuk pintu kamar sang bos. Namun, tidak ada jawaban. Perlahan-lahan dia mendorong daun pintu, menyembulkan kepalanya ke dalam, mencari presensi pria itu. Namun, nihil. Ruangan itu tampak kosong. Kasur dan bantal yang rapi itu jadi pertanda kamar itu mungkin sudah lama ditinggal pergi.
Dia kemudian menaruh curiga pada pintu kamar mandi. Dia ketuk pintu kamar mandi itu, "Bos, kau di dalam?"
Hening. Bahkan suara gemercik air pun tak terdengar. Yeji menggigit bibirnya resah. Dia kemudian mengerang, makin menyesali perkataannya semalam.
"Ah, bagaimana ini?" Yeji menangkup kedua pipinya. Mendak sepotong ingatannya akan kejadian semalam jadi makin jelas. Yeji ingat apa yang terjadi setelah dia berkata kalimat laknat itu pada sang iblis.
"Apa katamu?"
"Aku ingin terus bersama denganmu, Bos."
Yeji menatap pria itu tepat di mata. Lalu beberapa detik kemudian dia terceguk. "Hik! Karena dengan begitu aku bisa tetap tinggal di sini."
Iblis itu mengedip, berusaha memahami maksud gadis yang bicaranya melantur itu.
"Katakan padaku apa yang harus kulakukan untuk bisa memiliki rumah ini?" Dia kembali meracau. "Rumah ini benar-benar bagus. Aku tidak ketetesan air yang merembes saat hujan, air panas di kamar mandinya juga keluar dengan lancar... dan dapurnya juga luas sekali.."