[Devil Number 4 | Webtoon!AU | Devil!Hyunjin X Human!Yeji]
Hwang Yeji, si mahasiswa miskin yang hampir putus asa pada hidupnya. Suatu hari, datang padanya seorang iblis tampan yang menawarkan kenikmatan dunia yang bisa ia genggam jika Yeji mau membu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_o0●0o_ Devil Number 4 –0o●o0–
Dunia ini tidak sama dengan dunia yang diketahui manusia. Dunia tempat kehidupan berada, terbagi menjadi tiga bagian. Surga, tempat manusia hidup, dan neraka.
Ketiga dunia itu semestinya tidak boleh bersinggungan, tapi karena adanya beberapa sosok bijak di tiap dunia menyebabkan mereka jadi saling mengenal satu sama lain.
Namun, hanya manusia yang takut pada mereka.
Dan menganggap mereka yang disebut sebagai—
—para makhluk mitologi.
.
.
.
.
.
Sedari tadi, Iblis Nomor 4 tidak henti-hentinya mengerang frustrasi, menyesali perkataannya pada Iblis Nomor 33. Tapi mau bagaimana lagi, tabiatnya sebagai iblis yang angkuh tidak bisa menghentikan mulutnya untuk tidak menyombong. Dia beri jaminan kosong pada seniornya itu, sekarang makin pusing lah dia memikirkan cara menepatinya perkataannya.
"Terus bagaimana ini? Harus bagaimana?! Aku benar-benar capek karena marah-marah terus." Iblis Nomor 4 mengacak rambutnya gundah, dia marah pada dirinya sendiri.
Iblis Nomor 313 yang kini menghadap laptopnya menyambi bekerja berujar datar, "Lagi pula kenapa kau berbicara terus di depannya tadi?"
"Ya, begitulah namanya iblis. Kalau aku diam saja, apa bedanya dengan mayat."
"Tapi Senior, menurutku perkataanmu tadi memang cuma omong kosong."
Senior itu menghampiri juniornya dengan tatapan jengah. Juniornya itu terus saja bicara seenaknya. Dia butuh saran konkret saat ini. "Terus aku harus bagaimana, hei!"
"Bagaimana apanya, karena kau sudah mengatakannya dengan mulutmu sendiri, kau harus menepatinya. Percuma bertanya padaku. Tapi yang jelas kau harus merayu gadis itu. Semua akan beres kalau kau membuat kontrak dengannya."
Iblis Nomor 4 terdiam.
Si rambut kembang gula menatap sangsi pada seniornya yang melamun itu. "T-tunggu, jangan bilang kau.. Eyy, tidak mungkin.."
"Apa? Kau pikir aku menyukai anak itu?"
"Ahaha, tidak kan, ya?" Juniornya itu tertawa kosong. "Yah, lagi pula siapa sih yang bakal suka dengan iblis? Kita kan tidak bisa mencintai siapa pun secara fisik maupun emosi." Iblis itu memutar kursinya, menghadap seniornya. "Memangnya kau tidak bingung? Kita bisa berhubungan fisik, tapi tidak bisa merasakan cinta?"
"Dasar mesum berengsek."
"Memangnya kenapa? Kita kan sudah dewasa."
"Sudahlah. Pergi sana." Iblis Nomor 4 menendang-nendang kursi yang diduduki juniornya, membuat pria itu mau tidak mau bangkit dan menutup layar laptopnya. "Jangan mematikan usaha kafeku."