Chapter 10

40 3 0
                                    

_o0●0o_Devil Number 4–0o●o0–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_o0●0o_
Devil Number 4
–0o●o0–


"Ayo kita pacaran!"

Perkataan lantang dan bernada mutlak itu telak mengejutkan telinga yang mendengar. Beberapa pengunjung yang sedang menikmati waktu santainya saling berbisik tidak percaya. Termasuk Soobin yang berdiri di sebelah Yeji.

"Apa!" Secara naluriah dia berdiri di hadapan Yeji, gestur ingin melindungi gadis itu dari pria yang menurutnya mencurigakan itu. Setelah tinggal bersama, kini dia mengajak Yeji pacaran? Jelas Soobin tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. "Anda ini bicara apa, sih?"

Sang iblis menatap malas pada pegawai laki-lakinya itu. "Aku tidak berbicara padamu."

Soobin yang tidak terima, maju selangkah. "Anda bicara apa pada anak yang baru berusia 21 tahun ini?"

Iblis itu memangku tangan, meski malas tapi ia tetap meladeni pemuda itu. "Kalau usianya 21 tahun artinya dia sudah dewasa, dong. Di mataku kau juga terlihat sama." Iblis itu menaikkan satu alisnya remeh. "Kau juga sedang mendekatinya, 'kan? Yah, bocah seusiamu isi otaknya memang hanya itu saja."

Gigi Soobin bergemeletuk kesal. "Maaf, tapi bicara Anda sudah keterlaluan."

Dua orang yang bersitegang itu saling melempar tatapan penuh kilat kebencian satu sama lain. Yeji yang merasa menjadi pihak paling bersangkutan akhirnya bersuara,

"Baiklah," katanya menengahi. Dua laki-laki itu sontak menoleh padanya. "Nanti kita bicarakan lagi," katanya lurus pada si iblis.

"A-apa?!" Soobin berjengit. "Yeji, kau.."

"Jangan khawatir. Aku akan menyelesaikannya sendiri."

"Tapi.."

Yeji membuang pandangannya ke lantai, berkata pelan, "Setidaknya, menurutku bos orang yang bisa dipercaya." Karena dia bukan manusia.

"Oke. Kalau begitu nanti kita bicarakan di rumah." Iblis itu mengangkat kaki, merasa keinginannya sudah tersampaikan.

"Baik, Bos. Sampai jumpa nanti," jawab Yeji ringan. Setelah pria itu pergi meninggalkan kafe, dia melirik Soobin di sebelahnya. "Aku mau mengantarkan pesanan ini dulu, ya."

Soobin tidak berkata apa-apa. Ia merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Akhirnya pemuda itu hanya bisa mengusap wajahnya lelah. 

"Sebenarnya ada apa ini?"

.

.

.

.

.


Iblis Nomor 4 melangkahkan kakinya ke dalam sebuah kelab malam yang tampak ramai. Ia mendatangi tempat itu karena ajakan juniornya, si Iblis Nomor 313. Setelah panggilannya diputus sepihak tadi siang, juniornya itu mungkin merasa bersalah dan perlu menghibur dengan mengajaknya bersenang-senang. Jadi di sini lah mereka. Iblis Nomor 4 bisa langsung mengenali juniornya yang berada semeja dengan dua wanita cantik itu. 

devil number 4 - [hhj x hyj]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang