Chapter 15

27 4 0
                                    

_o0●0o_Devil Number 4–0o●o0–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_o0●0o_
Devil Number 4
–0o●o0–


"B-bos?" Yeji terperanjat.

"Bos?" Iblis itu menaikkan satu alisnya, memundurkan bahu bersender pada kursi. Dia tersenyum miring, dengan bangga berkata, "Jangan panggil aku Bos. Panggil aku senior Hyunjin."

Yeji memerhatikan penampilan pria itu. Dia tidak dalam mode iblisnya. Kini dia tampak santai seperti mahasiswa senior dengan kemeja putih yang lengannya digulung sesiku dan rambut yang dibiarkan turun bebas menutup dahi. Yeji tidak mengerti mengapa pria itu ada di sini dan bukannya di kafe.

"Permisi, Pak." Seorang dari tim panitia tiba-tiba datang menginterupsi mereka. "Anda tidak boleh melecehkan pelayan di sini."

Sang iblis menjengit dari kursinya. "A-apa?! Siapa yang melecehkan? Aku tidak melecehkan siapa pun!"

"Teman-teman!" Lelaki itu berseru pada teman-temannya yang bertugas sebagai security. Makin panik saja iblis itu setelah dituduh yang bukan-bukan, sekarang dirinya diusir paksa oleh dua laki-laki berbadan besar. "Cepat seret pria mesum itu keluar!" 

Sang iblis meronta-ronta tidak terima. "Sebentar!! Memangnya apa yang kulakukan?!! Hei! Lepaskan aku!!"

Pria yang tak berdaya itu kemudian diseret menjauh, berteriak-teriak menjadi tontonan orang-orang.

"Ck, dia tidak mengaku padahal jelas-jelas tindakkannya itu kurang ajar. Dilihat dari sisi mana pun, dia pasti sudah lulus kuliah. Di dunia ini ada banyak pria aneh. Banyak sekali," gerutu lelaki itu sambil memerhatikan sang iblis yang telah menjauh. Dia lantas melirik Yeji di sebelahnya. "Yeji, kalau ada yang mengganggumu, panggil aku saja, ya."

"Ah, baiklah." Yeji hanya bisa mengangguk tidak yakin. Dia masih syok dengan kehadiran sang bos sampai tidak bisa mencerna keadaan yang terjadi begitu cepat itu. Dalam hatinya dia berharap semoga saja pria itu tidak kenapa-napa.

.

.

.

.

.

Festival berlangsung meriah selama seharian penuh. Kedai milik jurusan Sastra Korea termasuk yang paling sibuk, pengunjung mereka membludak tiada habisnya. Sampai stok bahan yang bisa disajikan hari itu ludes. Alhasil mereka bisa tutup lebih awal dibandingkan stan jurusan lainnya.

"Yak! Terima kasih semuanya atas kerja keras kalian hari ini!" Ketua panitia bangun dari kursinya, mengangkat gelas dan membuka perayaan kecil mereka. "Ayo angkat gelas dan bersulang! Sastra Korea fighting!!"

"Fighting!!"

Para mahasiswa di meja itu bersulang dengan gembira. Setelah bertugas seharian melayani pelanggan ke sana ke mari akhirnya mereka bisa duduk dan beristirahat. Mereka menenggak soju dengan perasaan rileks. Meskipun lelah, mereka senang menjalaninya.

devil number 4 - [hhj x hyj]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang