[Devil Number 4 | Webtoon!AU | Devil!Hyunjin X Human!Yeji]
Hwang Yeji, si mahasiswa miskin yang hampir putus asa pada hidupnya. Suatu hari, datang padanya seorang iblis tampan yang menawarkan kenikmatan dunia yang bisa ia genggam jika Yeji mau membu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_o0●0o_ Devil Number 4 –0o●o0–
Akhir pekan pun tiba. Saatnya penghuni Asrama Wanita Jangmi angkat kaki dari sana. Beberapa penghuni lain sudah terlebih dulu mengemas barang milik mereka dan pergi. Hanya tersisa Yeji, Jimin, Aeri, dan Chaeyeon. Hari itu ketiganya (tanpa Yeji) mulai mengusung barang bawaan mereka untuk dimasukkan ke dalam taksi.
Chaeyeon menghampiri kamar Jimin. "Hei, masih lama tidak? Taksinya sudah menunggu, tuh."
"Iya, sabar. Sebentar." Jimin mengikat tumpukan buku-buku materi perkuliahannya dalam satu bundel. "Nah, sudah. Ayo."
Keduanya segera turun, menggeret koper dan menenteng barang bawaan di tangan. Jalannya dipercepat karena tidak enak pada pak sopir yang sudah menunggu lama.
"Kau sudah membawa semua barangmu, kan?" tanya Julie memastikan.
"Mungkin." jawab Jimin sekenanya.
Begitu sampai di pekarangan asrama, tampak Aeri yang sudah menunggu di samping taksi. Gadis itu berpangku tangan, jenuh menunggu. "Gosh, lama sekali. Ayo cepat naik!"
Selama perjalanan itu, mereka melihat kembali alamat rumah yang diberikan Yeji lewat aplikasi peta.
"Tapi ini di mana?" tanya Aeri di sisi kiri.
Chaeyeon memperbesar objek di peta. "Hmm, kalau dilihat-lihat, sepertinya di dekat kampus Yeji."
"Rumahnya besar, 'kan?"
"Kalau kita bertiga dipanggil sekaligus berarti iya."
Jimin di sisi kanan menyahut, "Mungkin akan sebesar Asrama Jangmi?"
Ketiganya terus bertanya-tanya akan seperti apa tempat tinggal baru mereka, tak ada bayangan sama sekali karena Yeji juga tidak banyak bercerita. Hingga kemudian tak terasa mereka sudah tiba di tempat tujuan saat sopir taksi berkata, "Sudah sampai."
Mereka diturunkan di sebuah kompleks perumahan elit.
"Waaah!!"
Ketiga gadis itu kompak mengaga lebar melihat rumah megah yang berdiri kokoh di depan mereka. Rumah dua lantai itu bergaya modern, dindingnya dicat putih dengan aksen cokelat pada pintu dan kusen-kusen jendelanya. Sementara di pekarangannya, berjongkok patung makhluk jelek berwajah seram dan memiliki sayap seperti kelelawar. Ketiganya sedikit bergidik ngeri saat melihat patung itu.
Masih terperangah, Aeri yang pertama bersuara, "Benar di sini tempatnya?"
Chaeyeon di tengah menyahut, "Haha mana mungkin."
"Apa Yeji salah memberi alamat, ya." kata Jimin.
"Benar. Tidak mungkin di sini," Aeri melihat-lihat sekitar. "Di sebelah rumah ini pasti ada kos-kosan yang mengenaskan."