Hujan semakin turun dengan deras diluar sana. Suhu ruangan menjadi sedikit lebih dingin dari biasanya. Terutama karena AC kamar perempuan tinggi itu menyala dengan angka 19°.
Suara deritan ranjang terdengar pelan, seiring dengan naiknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara itu.
"Bibir kamu manis banget" Ujar Rebecca yang berada diatas Freen dengan senyuman yang lebar.
Freen menangkup wajah Rebecca, lalu menariknya pelan, sampai kedua hidung mereka saling bergesekan.
"Punyamu lebih candu, dan aku ingin selalu mencicipinya."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut sambil berbisik menggoda. Freen membalikan keadaan. Kini ia berada di atas Rebecca yang wajahnya mulai memerah.
"Apa kamu merasakan sensasi yang aku rasakan juga?" Tanya Freen kembali mendekatkan dirinya.
Tanpa banyak berbicaranya lagi, kedua bibir itu kembali menyatu. Melumat dengan rakus, seakan mereka sedang dalam keadaan lapar.
Freen menghisap bibir Rebecca cukup kencang, hingga terdengar rintihan pelan yang mampu menambah gairah dalam permainan pertama mereka.
"Sa...kit"
Seakan tuli, Freen melanjutkan aktifitasnya, tanpa memperdulikan erangan Rebecca. Ia melumat bibir bawah dan atas kekasihnya ini secara bergantian.
Tangan Freen mencengkram lengan Rebecca erat, dengan wajah yang semakin memperdalam ciuman mereka.
"Mmmm~"
Lagi-lagi Freen dibuat gila oleh suara indah yang Rebecca keluarkan.
'Bahkan lagu termedupun tidak bisa mengalahkan suara Rebecca ketika sedang seperti ini'
"Haaaahhh" Rebecca mendorong Freen cukup kuat untuk menarik nafasnya lebih banyak.
"Aku... Ga bisa nafas"
Freen tersenyum kecil mendapati protes kecil yang Rebecca lakukan.
"Habisnya... Bibir kamu emang secandu itu. Aku ga bisa berhenti buat ngelumatnya"
Tangan Freen mengusap bibir bawah Rebecca yang sedikit terluka, ada bekas merah yang terlihat mencolok karena bibir Rebecca yang berwarna pink alami.
"Engga kaya gitu juga sa-"
Belum sempat Rebecca menyelesaikan perkataannya, bibir Freen sudah menempel kembali.
Freen POV
Siapa yang tidak tergoda dengan bibir berwarna pink itu? Bibir yang terlihat sangat menggoda, bibir yang mampu mengalihkan semua pandanganku terhadap hal yang lain.
Bibir yang bentuknya sangat sempurna.Lalu tiba-tiba dia menjadi milikmu? Apa yang akan kamu lakukan? Tentu saja kamu akan melakukan apa yang aku lakukan.
Bibirku melumat bibirnya pelan, menghisap bagian atas dan bawahnya secara bergantian. Cuaca hari ini begitu mendukung untukku bercumbu dengan kekasihku.
Aku melepaskan sejenak ciumanku padanya, memperhatikan detail wajahnya yang kini memerah bak kepiting rebus, telinganya memerah. Aku tau dia sedang dalam keadaan pasrah dan malu.
Kembali, aku tersenyum kecil, tanganku mulai bergerak masuk ke dalam kaos pendek yang ia pakai.
Pandangan mata kami bertemu, dia menatapku dengan sayu dan gairah yang tidak tertahankan. Siapa yang menyangka seorang Rebecca bisa menjadi sangat menggoda dan sexy di saat seperti ini?
Awalnya dia menahan tanganku yang mulai meraba perut ratanya, tapi aku menganggukkan kepalaku seakan meyakinkannya bahwa aku akan bermain dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part
Fiksi PenggemarDi kehidupan yang sementara ini, begitu banyak hal yang menyebalkan dan tidak berjalan sesuai rencanaku. satu-satunya hal yang bisa menyelamatkanku dari semua yang terjadi di dunia adalah musik. Musik membuatku tenang, membuatku merasa lebih baik...