mabuk cinta

321 82 23
                                    

Freen POV

Aku baru saja selesai membersihkan diriku, rambutku masih basah dan aku menatap cermin yang berada didepanku, senyum terukir lebar, semua kejadian hari ini begitu lekat dipikiran..

"Haduuuhhh , ko Rebecca gemes banget si. Jadi pengen ngarungin."

Aku terkekeh kecil , lalu duduk di meja rias. Ku topang daguku sambil mengingat betapa lembut pipinya saat aku usap, betapa mancung hidungnya jika dari samping, dan betapa nyamannya genggaman tangannya.

"Aku rasa, aku jatuh cinta"

Ponselku berbunyi, menandakan ada pesan masuk.

"Oh Nam?"

"Astaga!" Aku segera berdiri dengan wajah yang kaget.

"Bagaimana mungkin aku lupa meminta nomor telpon Rebecca? Aihhhhh... Bisa bisanya"

Kembali aku terduduk sambil mengomel pelan, kenapa sejak awal aku tidak pernah meminta nomor telponnya? Tapi, kan, rumahnya dekat, bukankah aku bisa langsung kesana?

Tok..tok..tok

"Freen!"

"Iya bu,"

Aku segera membukakan pintu kamarku, melihat ibu yang tidak lupa dengan botol minumnya yang besar itu.

"Kenapa bu?"

"Kamu ngabisin minuman yang tadi pagi ibu kasih kan?"

"Sisa setengahnya lagi bu, tadi dingin. Jadi Freen ga terlalu ngerasa haus."

Ibuku menghembuskan nafasnya pelan.

"Nak, mau dingin atau engga. Kamu harus habisin itu yaa, minimal sehari, kamu ngabisin air itu."

"Iya bu, kan masih sore. Nanti malam pasti udah habis ko"

Kulihat ibuku mengangguk beberapa kali,

"Yasudah, ibu cuma mau nanya itu aja. Tadi kamu juga udah makan"

Aku mengangguk, begitu melihat ibu berbalik ku tutup rapat pintu kamarku lalu berjalan ke arah tas sekolah.

"Masih ada setengahnya lagi, yaudahlah"

Tanpa berpikir lagi, aku meneguk air itu sampai kini malah terasa kembung. Setelahnya, aku menidurkan diriku, lalu memejamkan mata.

"Coba kalo bisa tidur bareng Rebecca"

Aku tersenyum, dan tak berapa lama kantuk mulai menyerang.

Freen POV end

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Srot.. Srooott.. Srooottt

Parfum disemprotkan dalam jumlah yang cukup banyak, baunya kini mulai menyebar keseluruh ruangan. Perempuan itu merapikan rambutnya, baju kemeja yang ia pakai , lalu memakai sepatu putihnya. Ia tersenyum melihat pantulan dirinya dicermin.

"Lihat, kamu begitu sempurna. Cantik dan manis dalam satu waktu."

"Otw ke rumah Rebecca"

Senyum terukir di wajah cantik Freen, ia menutup pintu kamar dengan pelan. Tak disangka ibunya berada diruang tamu, menyaksikan acara TV.

"Mau kemana udah rapi gitu?"

"Hehehe, Freen mau izin keluar bareng Rebecca ya bu, Freen mau liat city light."

"Sekarang hari apa ya? Selasa bukan? Besok kamu harus sekolah"

"Iya tau, bentar ko. Sekarang kan baru jam 6, janji ga akan pulang lebih dari jam 10"

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang