panah asmara

526 84 18
                                    

Sejak kejadian Freen dan Becky berciuman, hubungan mereka kini lebih terbuka dengan sendirinya. Mereka tidak lagi takut untuk menunjukan perasaan yang mengalir begitu saja, tanpa mereka rencanakan sama sekali.
Mereka hanya menjalani apa yang hati mereka inginkan.

"Wangi banget kamu hari ini"

Matahari sudah terik sedari tadi, karena matahari menyinari bumi lebih awal. Seperti biasa Freen menjemput Rebecca dengan sepeda motornya, tak lupa dengan helm berwarna pink. Warna yang Rebecca suka.

"Iyakah? Aku coba parfum baru sih"

"Ohh, pantess. Aku baru nyium bau ini, makanya aku bilang wangi banget"

"Murah tau, cuma 35 ribu. Bisa sewangi ini" Jawab Rebecca sambil memakai helm pinknya, ia naik sepeda motor pelan dengan berpegangan pada pinggang Freen.

"Dimana? Murah banget dong kalo itu"

"Makanya, kemarin aku lagi jalan sama ibu terus....."

Rebecca menjelaskan secara detail toko yang menjual parfum agar Freen bisa membeli kesana, tangannya mulai melingkar erat di pinggang perempuan yang kini mulai menjalankan sepeda motornya dengan kecepatan sedang.

Sepanjang jalan, mereka tidak henti-hentinya berbincang hal-hal random yang mereka temukan selama 3 hari tidak bertemu.

Freen sesekali menimpali dan bercerita bagaimana keadaan sekolah saat dirinya tidak masuk 3 hari.

"Banyak tau yang nyariin kamu."

"Iyakah?"

Freen mengangguk yakin,

"Beneran. Eh ga kerasa udah mau nyampe aja. Bener yaa, ngabisin waktu bareng orang yang disayang tuh, bakal kerasa bentar banget"

Rebecca tersenyum mendengar perkataan Freen, memang perempuan didepannya ini, sangat mahir dalam hal menyusun kata-kata.

Hingga akhirnya, Freen sudah memarkirkan sepeda motornya . Dia melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa beberapa orang berlari kecil dan terlihat terburu-buru.

"Ko pada lari-lari ya?" Ujar Freen melepaskan helmnya, lalu menggantungnya. Rebecca berbalik, dan mengerti apa yang dimaksud Freen.

"Kebelet poop kali." Jawab Rebecca asal, diiringi dengan kekehan Freen.
Mereka berjalan bersama memasuki kawasan sekolah,

"Ohh iya, pagi ini aku olahraga, jika kamu nanti kosong. Liat aku olahraga yaa"

"Kenapa?" Tanya Rebecca dengan mengerutkan alisnya bersamaan.

"Liat aja nanti." Jawab Freen sambil mengedipkan matanya sebelah, bermaksud untuk menggoda Rebecca. Saat keduanya saling fokus satu sama lain, tiba-tiba Freen terhuyung ke depan.

"Iss"

Freen melihat ke arah belakang dan menyadari bahwa seorang perempuan menabrak punggungnya.

"Eh? Freen! Sorry yaa, aku ga sengaja"

Rebecca yang mendengar kata "aku-kamu" Menatap tajam keduanya, Freen tidak menyadari tatapan itu, dia hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gapapa, lain kali hati-hati, Ciize"

Freen tersenyum, membenarkan pakaiannya lalu menatap Rebecca. Wajahnya mendadak kaget dengan ekspresi yang ditunjukan Rebecca, ia bahkan susah sekali menelan ludahnya.

'Astaga, aku lupa'

Ciize tersenyum lalu menjulurkan tangannya didepan Rebecca. Tidak ada respon dari perempuan didepannya ini, ia hanya menatap tangan itu sekilas lalu kembali menatapnya dengan tajam. Melihat itu Ciize sedikit heran,

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang