jatuh cinta

814 130 21
                                    

Hari menjelang malam, matahari sudah tenggelam sempurna hingga lampu-lampu jalanan dan lampu rumah-rumah mulai menyala. Seorang perempuan memakai jaketnya lalu menaiki motor didepannya. tidak seperti biasanya, ia malah berpegangan pada besi yang berada disamping.

"Pegangan Re." Teriak laki-laki didepannya dengan suara yang cukup nyaring.

"Iya, ini juga pegangan"

Laki-laki yang tak lain adalah Kevin, menatap dari kaca spionnya, terlihat Rebecca berpegangan ke belakang. Ia menggelengkan kepalanya pelan,

"Pegangan kepinggang aku dong"

Tidak ada jawaban dari Rebecca, hingga akhirnya Kevin membiarkan perempuan itu, jika ia mendadak menarik rem tangan dengan sangat dalam, takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Jadi, biarlah untuk saat ini Rebecca berpegangan pada besi yang berada dibelakangnya.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di pasar malam yang lebih mirip festival makanan, banyak makanan ringan atau makanan berat yang dijual disini. Tanpa disadari Kevin, Rebecca sudah berjalan terlebih dahulu, meninggalkan dirinya.

"Hmmm, ini kayanya enak. Ibu lo bukannya suka ayam ya?" Tanya Rebecca tanpa berbalik.

Kevin mengerutkan alisnya,.

"Aku-kamu aja ngomongnya. Sama Freen aja aku-kamu"

Rebecca berbalik dan menatap sekilas ke arah Kevin, ia berjalan kembali meninggalkan laki-laki yang kini banyak memberikan protes padanya.

"Udah, gue beli udang, lo ikan, dan cari juga kepiting."

Kevin hanya mengangguk, ia memberikan beberapa lembar uang ke arah Rebecca lalu mulai mencari pesanan yang ia inginkan.

Rebecca tidak berbalik sama sekali, ia terfokus untuk mencari makanan kesukaan dia dan juga Freen.

Kebetulan Freen akan makan malam lagi dirumah karena Rebecca memintanya untuk tetap stay. Bahkan Sania pun, menyetujuinya begitu saja.

Sebenarnya, Kevin sempat protes karena ia berpikir bahwa acara nanti malam hanya untuk keluarga dekat. Tapi, ia juga tidak bisa memaksa Rebecca untuk menyetujui protesnya. Sebab tuan rumah yang sesungguhnya adalah Rebecca.

Saat sedang asyik mencari makanan, tiba-tiba sebuah tangan menggenggamnya erat. Reflek Rebecca mencoba melepaskan tangan tersebut sambil berbalik. Tapi, seketika senyumnya muncul, begitu menyadari siapa yang berada di belakangnya.

"Freen!"

"Hehehe, halo cantik, sendirian ajaa nih, Neng temenin yaa"

Kekehan kecil kini terdengar, Freen tersenyum lebar lalu menemani Rebecca yang sedang berkeliling mencari menu untuk dihidangkan dirumah.

"Kamu mau apa?"

"Mmm.. Apa yaa? Apapun deh. Asal kamu yang pilihin"

Rebecca tersenyum , lalu mengambil udang yang di masak saus padang.

"Kamu suka udang kan?"

"Suka banget. Tapi, ko kamu tau?"

"Iya dong, hampir setiap hari kamu bekal sesuatu yang mengandung udang. Aku bisa liat dari kotak bekal kamu. Beruntung ibumu pintar memasak."

Freen mendekatkan wajahnya,

"Kamu juga dong, harus pinter masak. Buat masakin aku"

"Aku udah jago ko. Kan suka bantuin ibu juga"

Mereka berdua tertawa kembali, lalu melanjutkan pencarian mereka.

Pasar malam hari ini belum terlalu penuh, ada beberapa pedagang yang juga baru sampai dan sedang membereskan dagangan mereka.

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang