saingan baru

176 40 10
                                    

Siang itu Freen pulang lebih awal ke rumah, ia mendudukan dirinya di sofa sambil melempar tasnya sembarang, hembusan nafasnya terdengar tidak beraturan dengan tangan yang memijat pelan pelipisnya.

Savira, yang baru saja keluar dari dapur merasa heran, tidak biasanya anak perempuan satu-satunya itu melempar tasnya sembarang, bahkan kini tergeletak di lantai begitu saja.

"Kenapa?" Tany Savira mengambil tas Freen lalu duduk disamping anak perempuannya itu.

Tidak ada jawaban dari Freen, ia malah memalingkan wajahnya, mencoba untuk mengatur emosinya sendiri. Savira yang melihat itu tidak memaksa anaknya untuk bercerita, ia membuka tas itu lalu mengeluarkan tempat minum berukuran 2 liter, yang airnya sudah tersisa seperempat.

"Ini botolnya udah lama ga dicuci ya?"

Freen menatap Savira lalu mengangguk.
"Cuma 2 hari ko, kemarin sama hari ini"

"Ibu nanti cuci dulu yang ini ya, kamu bisa bawa botol yang lebih kecil."

"Iya" Freen mengiyakan dengan cepat, lagipula pikirannya penuh dengan kejadian sebelum pulang tadi, dimana seorang laki-laki menjemput Rebecca.

"Siapa?"

Laki-laki itu tersenyum sambil membuka topinya, Freen mengerutkan alisnya semakin dalam, tidak mengenal laki-laki dihadapannya.

Pandangan laki-laki itu kini beralih pada Rebecca yang sedang duduk manis menunggu Freen.

"Masih inget gue?"

Rebecca terlihat kebingungan dengan pertanyaan itu, masalahnya ia tidak mengingat siapa yang berada didepannya.

"kevin"

Seketika Rebecca tersenyum lebar, ia turun dari motor Freen lalu bersalaman dengan laki-laki bernama Kevin itu.

"Lo! Kapan pulang? Ko ga ngabarin sama sekali?"

"Heheheh namanya juga suprise."

"Lo ko tau gue disini? Pasti ibu yang ngasih tau deh. Lo nginep dirumah?"

Mendengar itu Freen membuka matanya sempurna, ia menghampiri Rebecca dan laki-laki itu.

"Hah? Lo mau nginep dirumah Rebecca?"
Freen bertanya, sambil menatapnya tidak percaya, bagaimana mungkin seorang laki-laki tinggal bersama Rebecca.

Laki-laki yang bernama Kevin itu mengangguk sambil melihat ke arah Freen. Tangannya terulur berniat berkenalan dengan Freen.

"Gue Kevin, lo siapa?"

"Freen" Jawabnya dengan nada ketus.

"Lo balik sama gue aja ya Re"

"Re?" Gumam Freen pelan, Kevin berbalik sambil tersenyum

"Iya, dia gue panggil Re waktu masih kecil, eh kebawa sampe dewasa. Kalo lo ga keberatan, Rere pulang sama gu-"

"Gue keberatan" Potong Freen dengan nada yang tegas, pandangannya langsung tertuju pada mata laki-laki itu.

Kevin sedikit bingung, kenapa perempuan didepannya ini terlihat sangat marah.
Rebecca yang melihat itu segera melerai keduanya, lebih tepatnya Freen yang terlihat sangat marah sekarang.

Rebecca sedikit mendorong mundur Freen, agar Kevin tidak mendengar percakapan mereka.

"Hei, aku tetep pulang sama kamu, jangan khawatir ya."

Freen sekilas melihat ke arah Kevin lalu tersenyum kecil, ia berjalan dengan rasa sombong yang sangat terlihat.

"Gue yang anterin Rebecca pulang,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang