Chapter 60 - Pacar yang gembira

109 30 62
                                    

Melihat wajah kekasihnya meneteskan banyak keringat. Iofi mengikat rambut panjang Miku menggunakan ikat rambut hingga berbentuk ponytail. Supaya Miku tidak merasa terlalu gerah.

Dikarenakan core milik Reine berhubungan dengan angin. Ia pun memanfaatkan kekuatannya untuk menciptakan angin sepoi-sepoi dari tangannya mengarah ke wajah Miku.

Risu dan Amelia memegang masing-masing telapak tangan kekasih mereka. Dengan wajah yang terlihat sangat khawatir, kedua telapak tangan itu mereka genggam dengan tujuan bisa membantu Miku merasa tenang.

Melihat semua pacarnya begitu perhatian kepada dirinya. Perasaan kesal Miku ke mereka mulai sedikit mereda. Ia pun menjadi sedikit senang karena di situasi seperti sekarang ada seseorang yang menemaninya. Terlebih lagi mereka adalah orang yang ia cintai.

"Maaf ya, sepertinya aku merepotkan kalian lagi".~ucap Miku dengan nada pelan

"Sstt... Jangan pikirkan apapun yang tidak penting".~ucap Reine memberi sebuah senyuman

"Kami tidak merasa kamu itu merepotkan. Don't think about it okay?".~ucap Zeta dengan nada lembut

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa. We're here for you, got it baby?".~ucap Amelia

Miku hanya membalas dengan sebuah senyuman ke mereka sembari menahan rasa sakit. Melihat raut wajah kekasih tercinta mereka sedang memaksa tersenyum membuat hati mereka seperti tertusuk. Mereka kesal karena tidak dapat melakukan apapun untuk membantu Miku. Yang bisa mereka lakukan hanya menemani Miku hingga kembali normal.

Dalam hati Miku, dia tidak ingin sampai lepas kendali dan berakhir menyerang pacarnya. Ia pun semakin berusaha mencoba untuk mengembalikan matanya ke bentuk normal sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Aku rasa lebih baik jika kalian membawaku ke daerah hutan lalu meninggalkan ku sendirian disana untuk sementara".~ucap Miku

"Apa yang kamu bicarakan? Mana mungkin kami menyetujui idemu itu".~ucap risu yang tidak terima dengan ide Miku

"Ini untuk jaga-jaga saja, semisal kali ini aku hilang kendali lagi. Aku tidak perlu khawatir akan melukai siapapun jika berada di hutan".~miku masih bersikeras

"NO!! Aku tidak akan menyetujuinya".~ucap iofi

"Aku tahu niatmu tidak ingin membuat kami semua terluka. Orang gila mana yang akan setuju dengan ide meninggalkan pacarnya tersiksa sendirian?".~ucap Reine dengan wajah serius

"Miku, lihat aku".~ucap Zeta dengan lembut

Miku menatap mata Zeta....

"Kamu itu gadis yang kuat, aku yakin kamu bisa mengatasi masalah ini tanpa harus sampai kehilangan kendali".~zeta memegang pipi Miku

"Walaupun kamu gagal, kami tidak akan menyalahkanmu. Kami akan berusaha menghentikanmu sekuat tenaga sampai kamu kembali normal".~zeta

"Kenapa sih kalian seperti ini? Padahal aku hanya ingin kalian tidak terluka gara-gara aku".~ucap Miku dengan nada sedih sambil menunduk kan kepala

"Sayang, kamu itu orang yang paling kami cintai. Sudah sewajarnya kami seperti ini,karena kamu itu adalah tanggung jawab kami".~ucap Reine sambil memegang wajah Miku agar tidak menunduk kebawah

"Jika dalam keadaan seperti sekarang kami tidak mampu membantumu. Aku rasa kami masih belum layak untuk menikahimu".~ucap Amelia

"Benar yang dikatakan Amelia. Di masa yang akan datang mungkin akan sering terjadi seperti ini".~ucap Reine

"We will not leave you anywhere".~ucap Amelia dengan wajah serius

"You guys are dumb, bisa-bisanya mengatakan sesuatu yang tidak bisa aku balas".~miku tersenyum tipis

A Girl Who Loves The Sky | Hololive x Female [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang