21 || Bertemu Kembali

35 8 1
                                    

Dua bulan.

Pertama, dari lamanya dia merundung diri tak bertemu siapa-siapa. Tak bertemu orang-orang yang dikenalinya. Kesadadan akan dirinya yang hilang, yang membuat Raj kembali sekarang juga.

Dia sudah berjanji akan bangkit, sembari menunggu, apa yang menjadi takdirnya, berikutnya yang.. Entah, sampai kapan Tuhan mengizinkannya untuk ada di sini, di dunia ini, bersama dengan orang yang Raj temui, dan kenali.

"Ini akan menjadi malam yang panjang," ujarnya sembari melihat tubuhnya dari cermin di depannya.

Pesta yang akan dia datangi cukup membuatnya lama memilih pakaian yang akan dia kenakan. Raj tidak pandai memilih baju, karna selalu.. apapun selalu ada keterkaitan dengan Meera, yang selalu mengingatkan banyak hal disetiap harinya, dan itu yang membuatnya kesulitan, keluar dari zona di mana dia selalu mendapat celah untuk tak melupakan.

Baju berwarna hitam, dengan celana yang juga hitam. Raj memilih, karna itu yang paling mudah dia cocokkan. Terpenting penampilannya tidak tertinggal dengan semua teman-teman.

"Entah apa reaksi mereka ketika melihat aku, kabarku, dan penampilanku."

•••••

Gemerlap lampu malam. Bising suara dari kesunyian hidupnya yang penuh dari penyiksaan di beberapa bulan belakangan. Karna akhirnya. Akhirnya, seorang Raj berhasil keluar dari dirinya yang tidak dikenalinya. Dirinya, yang menguasainya untuk jauh dari orang-orang.

"Hey, Raj!"

"Saif?!"

"Astaga, kau kembali!" Saif memeluk teman yang sudah lama tak dilihatnya itu. Terakhir, kabar tentang Raj yang pergi tiba-tiba begitu mengejutkannya. Kedua temannya sama-sama pergi yang entah ke mana.

"Aku senang melihat keadaanmu, Raj." Sembari melepas pelukannya dia berkata itu. Tangan mereka saling berjabat, saling membentuk senyum di wajah, mensyukuri pertemuan yang mematahkan kerinduan.

"Terimakasih. By the way. Happy engagement! Aku benar-benar senang ketika mendengar kabar tentang pertunanganmu dengan Kareena."

"Dan, untungnya aku sudah menemukan nomor teleponmu, Raj! Kau menghilang, dan kami semua bingung untuk berhubungan denganmu lewat apa. Terlebih Meera." Raj mengikuti, ke mana arah tangan itu pergi.

Jantung nya benar-benar teruji. Di hadapannya adalah wanita yang menjadikan ketersendirian dirinya di tengah keterpurukan yang menimpanya. Di depannya adalah wanita yang sudah membuat hatinya tidak bisa diubah. Meera. Meera ada di hadapannya.

Beradu tatap. Sinar mata mereka seperti menyengat dengan jarak yang tak dekat. Ada rindu di sana, namun, ada rasa sesak juga di dalam dada. Ketika dia sudah mulai berdamai dengan kehidupan barunya, masa lalu ini justru kembali hadir di depan matanya.

Ada.. Ada setitik keinginan mengharapkan kembalinya Meera. Namun, yang lebih mendominan adalah rasa hilang arah yang membuatnya berpasrah, hingga berusaha keluar dari hidup kelam nya di waktu yang cukup lama.

"Raj?" Bukan Meera. Raj menoleh pada afeksi yang baru saja di dapatnya. Pandangannya dibuat kejut. Dunia begitu sempit?

"Deepika?!"

"Astaga kau? Bagaimana bisa kau ada di sini?!"

"Aku? Saif adalah sepupu ku. Bagaimana denganmu? Gila, ini benar-benar kebetulan."

"Kau mempunyai sepupu sepertinya, Saif?" Raj terkekeh, menertawakan kejadian kali ini.

"Wanita energic ini yang aku kenal saat beberapa bulan aku tinggal di Bali," ujarnya lagi, melihat wajah bingung Saif padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang