Oh Sehun

46 9 0
                                    

"Kim Mingyu, berapa lapis lipstik yang kau pakai hari ini?"

Suara Oh Sehun yang tenang tapi sarat godaan menggema di ruang rias kecil itu. Mingyu yang sedang sibuk mematut diri di depan cermin, langsung tersentak. Tangannya yang tengah memegang lipstik berhenti di udara, sementara wajahnya memerah lebih cepat daripada matahari tenggelam.

"A-apa maksudmu?" balas Mingyu, mencoba terdengar santai meskipun suaranya jelas bergetar.

Sehun, yang duduk santai di sofa di sudut ruangan, hanya mengangkat sebelah alis. "Aku tidak tahu apa yang lebih menarik perhatian—lipstikmu yang semakin tebal setiap jam, atau bagaimana kau mengaplikasikannya dengan begitu... hati-hati."

Mingyu menelan ludah, mengalihkan pandangannya dari cermin untuk menatap Sehun. “Ini hanya dua lapis, oke? Aku butuh warna lebih supaya tidak kelihatan pucat. Ini profesional!”

Sehun bangkit dari sofa, langkahnya pelan namun penuh wibawa, seperti macan yang mengincar mangsanya. “Dua lapis? Sepertinya aku hitung ada tiga. Aku bisa saja salah, tapi…” ia berhenti tepat di belakang Mingyu, jarak mereka terlalu dekat untuk kenyamanan. “Bolehkah aku memeriksanya lebih dekat?”

Mingyu merasa tenggorokannya kering. Ia bisa melihat bayangan Sehun di cermin, mata pria itu yang gelap dan intens membuatnya sulit bernapas. “S-Sehun, berhenti bercanda…”

Sehun tidak menjawab. Sebaliknya, ia membungkuk sedikit, wajahnya hanya beberapa inci dari Mingyu. "Tunggu, jangan bergerak. Ada sesuatu di sudut bibirmu," katanya pelan, suaranya rendah dan menggoda.

Mingyu menegang, seluruh tubuhnya terasa panas. “Apa? Di mana?”

"Tepat di sini," ujar Sehun sambil mengulurkan tangan, jarinya dengan ringan menyentuh sudut bibir Mingyu. Sebuah senyum nakal muncul di wajahnya. "Ternyata hanya ilusi. Tapi bibirmu… terlihat sangat berbahaya hari ini."

Mingyu hampir menjatuhkan lipstiknya. “Apa maksudmu, berbahaya? Aku cuma…”

Sehun menyela, memutar kursi Mingyu hingga pria itu kini menghadap langsung kepadanya. "Kau tahu, Mingyu, aku punya aturan pribadi tentang lipstik. Jika aku bisa melihat tiga lapis, itu ajakan untuk…"

"Untuk apa?" Mingyu bertanya cepat, suaranya meninggi karena gugup.

Sehun tersenyum miring, matanya memandang langsung ke bibir Mingyu. “Untuk membuktikan apakah lapisan itu bertahan saat disentuh.”

Mingyu ternganga, wajahnya sekarang merah seperti tomat matang. “S-Sehun! Kau tidak bisa bicara seperti itu!”

"Tapi aku serius," Sehun membalas tanpa ragu, suaranya terdengar seperti desahan yang dalam. "Kalau kau tidak percaya, kenapa kita tidak mengujinya sekarang?"

Mingyu ingin mundur, tapi kursi yang ia duduki tidak memberinya ruang. Sehun yang tinggi menjulang di depannya terasa seperti tembok, dan dia benar-benar kehabisan kata-kata.

“Sehun, aku…” Mingyu mencoba mencari alasan, tapi otaknya seperti berhenti bekerja.

Namun sebelum Sehun sempat melangkah lebih jauh, pintu ruang rias terbuka dengan keras, membuat keduanya terkejut. "Hei, kalian! Latihan dimulai dalam lima menit. Apa kalian mau dipecat?" teriak Jun, yang langsung memelototi mereka berdua.

Sehun berdiri tegak, kembali ke mode dinginnya yang biasa. “Kami segera menyusul,” ujarnya datar, meskipun sudut bibirnya masih menyunggingkan senyum misterius.

Mingyu, di sisi lain, sibuk merapikan dirinya sendiri, mencoba menyembunyikan wajah merahnya. Saat Jun keluar, ia mendesah panjang, mengangkat wajahnya untuk menatap Sehun.

“Kita harus pergi. Latihan,” katanya dengan cepat, mencoba mengalihkan perhatian.

Sehun hanya mengangkat bahu, tetapi sebelum meninggalkan ruangan, ia menoleh sekali lagi. "Oh, dan Mingyu?"

"Apa lagi?" Mingyu mendesah lelah.

“Tiga lapis itu terlihat bagus untukmu. Tapi jangan kaget kalau nanti seseorang menghapusnya dengan caranya sendiri.”

Mingyu hanya bisa memelototi punggung Sehun yang menjauh, dadanya berdebar keras.

Satu hal yang ia sadari saat itu: tiga lapis lipstiknya mungkin bukan pilihan bijak.

B R A V E 💪🏿 bottom!Mingyu [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang