Wong Yukhei [intro]

2K 166 45
                                    

Lucas baru saja memasuki usia legalnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di sebuah club malam.

Ia mendapatkan sebuah hingar bingar, tapi dengan jenis yang berbeda dengan gemerlap isi kota di luar sana. Atmosfer gelap. Warna-warni cahaya lampu yang menyorot bergantian secara acak. Suara musik yang memekakkan. Para manusia yang memenuhi lantai dansa dan menggoyangkan tubuh dan kepala dengan bersuka ria. Ia tahu hal semacam begini akan ia lihat, persis seperti apa yang sering ia lihat di layar kaca. Tapi tidak pernah menerka jika semua itu akan terasa semenyenangkan ini ketika merasakannya secara langsung.

Berjalan lebih dalam untuk menyatu dan tenggelam di dalam lautan manusia, ia menelusuri tempat baru baginya itu ketika melihat-lihat sekitar. Mencari-cari temannya yang melakukan janji untuk melakukan sebuah pertemuan di sana.

Sempat beberapa kali ia menabrak manusia yang terlalu asik melakukan tarian tanpa peduli sekitar-yang seharusnya ia yang sadar bahwa ia memilih jalur berjalan yang salah-sebelum akhirnya ia sampai di dekat sebuah meja tinggi bundar. Tempat pengunjung biasanya menikmati minuman dan obrolan bersama teman tanpa mendudukkan diri.

Manusia yang menari di sekitarnya benar-benar tak terkendali, hingga membuatnya secara spontan berjalan termundur dan,

Buk!

"Auw..."

Tanpa sengaja punggung kokohnya menabrak bahu ringkih seorang wanita hingga makhluk lemah itu meringis pelan.

"Tzuyu, kau tidak apa-apa?!" Tanya Mingyu panik pada wanitanya, bersamaan dengan Lucas yang berbalik dan merasa bersalah. "Maafkan aku nona, aku tidak sengaja," ucapnya ketika sedikit membungkuk. Berbeda dengan pria lain yang tampak marah. "Beraninya kau mengganggu pacarku!"

"Sudahlah sayang, aku baik-baik saja. Kau dengar itu? Dia tidak sengaja." Tzuyu mengusap-usap dada bidang Mingyu bertujuan untuk menenangkan. Kim Mingyu adalah seseorang yang berbahaya, si pemilik temperamen dan emosi buruk tiada tara. Terutama jika dalam kondisi mabuk seperti sekarang.

"Tidak apa-apa. Sebaiknya kau pergi sekarang sebelum sesuatu yang buruk menimpamu," ujar Tzuyu ramah pada Lucas. Yang diangguki segera dan Lucas hendak meninggalkan mereka.

BUGH!!!

Tapi terlambat. Mingyu sudah menapakkan bogem mentahnya di wajah Lucas hingga tubuh anak remaja itu menghempas.

"Tidak, Mingyu. Jangan menciptakan scene di sini!" Seru Tzuyu tapi Mingyu seperti menulikan indera pendengarannya.

Kim Mingyu under alcohol is no joke!

Sial sekali nasib Lucas malam ini. Andai saja ia telah bersama temannya sekarang pasti ada setidaknya seseorang yang menolongnya.

Mingyu memukul kuat wajah Lucas sekali lagi.

"Mingyu, berhentilah! Orang-orang sekitar mulai menaruh atensi pada kita!" Tzuyu berseru lagi, berharap kali ini ia akan berhasil.

Mingyu menyeringai tajam. "Houh, begitu ya? Baiklah. Jangan khawatir sayang. Aku tidak akan mempermalukanmu." Jadi dengan itu ia menarik kasar bagian leher mantel Lucas, menyeretnya keluar. Meninggalkan Tzuyu di dalam dan membiarkan wanitanya itu mencari teman lain untuk sementara selagi menunggu ia menyelesaikan urusannya.

Di luar sana Mingyu bisa menghajar Lucas dengan lebih leluasa tanpa diperhatikan seseorang. Gang begitu sepi karena siapa memang yang ingin lewat ke tempat berbahaya ini di tengah malam?

"Sudah kubilang aku tidak sengaja, kenapa kau begitu marah?! Ini hanyalah masalah sepele dan tidak ada ruginya jika kau bisa memafkan kesalahan seseorang dengan mudah!"

"Kalau begitu aku akan memperingatkanmu untuk lebih berhati-hati lain kali karena tubuh besarmu itu bisa menyakiti seorang wanita lemah seperti apa yang terjadi tadi!"

BUGH!

Kali ini Lucas memberikan perlawanan. Ia sedang diperlakukan tidak adil di sini, mana bisa hanya tinggal diam?

Baiklah, Mingyu memang menjadi sangat agresif ketika mabuk. Tapi Lucas justru memanfaatkan keadaan itu-dimana Mingyu sedikit sempoyongan hingga terhuyung-untuk membalas serangan Mingyu dengan menggunakan kekuatan di dalam kesadaran penuh yang membuatnya bisa menghajar dengan tubuh tegap dan kuat.

Perkelahian itu tak terelakkan, membuat kemurkaan menghasilkan kekalahan.

Bagi salah satu pihak.

Lucas menduduki perut Mingyu-yang di luar dugaan sudah tak berdaya-dan mendekatkan wajah padanya. "Dasar manusia lemah. Tidak perlu menjadi sok kuat! Sampah kota seperti dirimu pantas mati!" Lalu menarik Mingyu. "Ayo pukul aku lagi!"

Lucas akan membawa manusia satu ini ke tempat yang lebih sepi. Mingyu harus diberi pelajaran. Lagi, dan lagi.

Ia akan melakukan sesuatu yang lebih, dan lebih lagi. Mingyu harus diberi hukuman.

Mingyu tidak tahu siapa Lucas sebenarnya.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Next: Kai

Kai will be the last intro before we go to the real stories.

B R A V E 💪🏿 bottom!Mingyu [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang