jangan lupa buat baca chapter sebelumnya, soal ada revisi syedikhit
~~~
Saat ini Haruko tengah berbaring di kasur kesayangan, dia hmpir terlelap tidur namun ada beberapa pertanyaan yang menganggu pikiran nya. "Aku harus pakai apa ya, agar kunai milikku tidak tertukar dengan yang lain saat melakukan Hiraishin?"
Haruko terus memikirkan bagaimana agar teknik Hiraishin nya menjadi sempurna seperti kakeknya dan Hokage ke 2, dia lalu melihat jepitan Dorayaki yang diberikan Iwabe dan tak lama kemudian ada lampu menyala imajiner diatas kepalanya. "Aku tahu harus apa!! Heheheeee......
.
.
.
.
keesokan harinya
Di taman Konoha Haruko sedang duduk manis di sebuah bangku, Daichi menelepon nya bahwa hari ini mereka akan menjalankan misi, lalu Daichi memintanya untuk bertemu di taman Konoha. Dan saat ini Haruko tengah menunggu rekan timnya itu sembari membaca komik beel- komik horkom, Daichi sudah berada di taman Konoha dan melihat Haruko yang sedang duduk di sebuah bangku.
Dia tidak langsung menemuinya tapi berpikir sejenak, dia harus bersikap bagaimana dengan Haruko saat ini? Pasalnya semangat nya sudah tidak ada lagi setelah kejadian di ujian chunin, yaitu saat Haruko bicara tentang Shikadai, kalau Shikadai sangat berharga baginya. Hal itu membuat Daichi sedikit terpuruk dan panas hati. "Tidak, aku tidak boleh menyerah sekarang. Mungkin orang itu memang lebih dulu kenal dengan Haruko, tapi yang selalu bersama dengannya adalah aku," ucap Daichi menyemangati dirinya.
Daichi berjalan perlahan-lahan mendekati Haruko, berniat untuk membuat nya terkejut. Perlahan dan semakin dekat dia berancang-ancang untuk mengagetkan rekan timnya.
'Satu...'
'Dua...'
'Tiga-'
"UW4NJIR BAN*SAT JANCVK!!"
Brukk
Padahal belum di kagetin udah kaget sendiri aja tu anak. Karena teriakan haruko yang tiba-tiba itu Daichi juga ikutan kaget dan tidak sengaja terpeleset kakinya sendiri lalu jatuh ke tanah. Haruko merasakan ada suara jatuh dari belakangnya pun menoleh.
"Eh? Lu ngapain dah di sono?" tanya Haruko bingung dengan kelakuan Daichi.
Daichi terdiam sejenak dan kemudian terkekeh. "Aku terkejut karena tadi kau tiba-tiba berteriak," jawab Daichi yang sudah berdiri.
"Malah menyalahkan ku, aku tadi cuma kaget karena foto ini," ucap Haruko menunjukkan sebuah foto yang ada di dalam komik yang ia baca. Foto itu adalah foto seram Selendrina yang sedang mengintip di balik pintu.
Daichi menatap foto itu da salfok dengan komik yang ia baca. "Kau membaca komik horor?" tanya Daichi.
Haruko mengangguk antusias. "Ini bukan komik horor biasa, terkadang ada komedi, ada drama, ada pembvnvhan dan ada unsur politik nya juga. Lalu ada beberapa pembelajaran dan edukasi yang sangat relate dengan kehidupan saat ini!" jelas Haruko menjelaskan tentang komik yang ia baca.
Tumben-tumbenan sang penakut Haruko membaca komik dengan genre yang tidak dia sukai, apa kata dunia? Daichi hanya ber-oh ria menanggapi ungkapan Haruko. "Benarkah? Sepertinya seru, apa judul komik itu?"
Haruko menunjukkan bagian depan buku itu pada Daichi. "Azab Pejabat Pemakan Uang Rakyat,"
Cover komik yang diperlihatkan Haruko membuat Daichi ternganga, pasalnya tidak ada unsur horor sama sekali. Hanya seorang perempuan paruhbaya berkacamata dengan latar bendera banteng hitam dan didominasi merah. "H-hah?" sweatdrop Daichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Fate || When Boruto has a twin
FanfictionAwal yang menyenangkan namun berakhir dengan kesialan, tidak semua yang kita punya hari ini akan terus kita miliki di masa depan. "Aku suka diriku memiliki kekuatan besar yang tersembunyi. Tapi...." . . "Kenapa harus aku?" "Aku mau uang Denki- em ma...
