Hello gess welcome buweecckk to my story.
~~~
Malam harinya disebuah kediaman keluarga Uzumaki. Setelah selesai makan Himawari dan Haruko duduk di meja makan, Haruko membaca komiknya seraya memakan camilan, sedangkan Boruto duduk di sofa dengan memainkan gamenya.
"Akhirnya, besok adalah hari orangtua dan anak kan? Aku penasaran apakah ayah akan pulang?" tanya Himawari.
Hinata yang sedang mencuci piring pun menjawab anaknya. "Dia bilang hari ini akan pulang,"
"Dia pasti sibuk, tapi meskipun begitu dia akan pulang," timpal Boruto.
"Hmm... kress kress..."
Setelah mencuci piring Hinata kemudian berpamitan pada anak-anaknya. "Baiklah, ibu akan mengunjungi kakek. Ayah kalian harusnya sudah pulang sebentar lagi, jadi kalian berdua tolong jaga Hima ya?"
"Ibu tidak perlu khawatir -dattebassa!" ucap Boruto
Haruko mengangguk. "Serahkan saja pada kami!"
"Ibu, Itterashaii!" ucap Himawari pada Hinata.
.
.
.
.
Keesokan harinya
Di pagi hari ini Haruko sudah bangun dan dia sedang bersiap-siap di kamarnya, kemudian dia mengambil beberapa kupon makanan dan keluar dari kamarnya. Saat dia turun dari tangga, dia mendengar Naruto dan Boruto berbicara di depan. "Hehhh~ ayah ternyata baru pulang tohh..." monolog Haruko.
"Hari ini adalah hari orang tua dan anak. Jadi aku dibanjiri permintaan dari para pedagang untuk kedai makanan dan lomba makan lainnya... Aku tidak tidur sama sekali," ucap Naruto menjelaskan.
Boruto mengehela nafas mendengar alasan Naruto. "Alasan klasik, tidak bisa dimaafkan. Hima sudah menunggu. Aku serahkan semuanya pada ayah," ucap Boruto berlalu pergi.
Melihat putranya yang berlalu pergi Naruto keheranan. "Oi Boruto, kau tidak ikut kami?" tanya Naruto.
"Aku akan sibuk latihan, sampai nanti," jawab Boruto tanpa membalikkan badannya.
Karena Boruto bersikukuh Naruto pun mengalah dan melambaikan tangannya ke Boruto. "Baiklah, berlatihlah yang rajin!!" ucap Naruto.
"Kalau begitu aku juga pergi!!" seru Haruko yang sudah ada di sebelah Naruto.
"Huaaa?!" kaget Naruto melihat anak keduanya tiba-tiba muncul. "Kau membuat ayah terkejut Haruko, eh? Apa yang ada di tanganmu?" tanya Naruto melihat Haruko memegang beberapa kertas kupon.
"Ini kupon, begini saja tidak tahu..." cibir Haruko.
Naruto lalu cemberut melihat anaknya yang mencibirnya, ni anak emang biadab dahh. "Bukan begitu... -dattebayo..." lesu Naruto.
Melihat ayahnya yang berhasil di jahili tersenyum puas, cengengesan. "Heheee... hari ini aku akan membeli semua makanan dengan kupon-kupon ini!! Aku pergi duluu... ayah dengan Himawari saja, kasian dia sudah menunggu ayah dari kemarin malam," ucap Haruko berjalan menuju gerbang .
"Jadi kau juga tidak akan ikut kami?" tanya Naruto.
"Tidak, aku sudah bosan bersama ayah terus. Oh iyaa, hati-hati jika membuat Hima kecewa, ayah akan di tenketsu lagi oleh Hima Yahahahahahaaaa!!" seru Haruko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Fate || When Boruto has a twin
FanfictionAwal yang menyenangkan namun berakhir dengan kesialan, tidak semua yang kita punya hari ini akan terus kita miliki di masa depan. "Aku suka diriku memiliki kekuatan besar yang tersembunyi. Tapi...." . . "Kenapa harus aku?" "Aku mau uang Denki- em ma...
