46 .Belajar Ninjutsu

314 35 4
                                        





.


.

.

.






"Kawaki?!" ucap ayah.

Aku yang sudah pasrah dengan ajal yang menjemput dengan menutup mata dan telinga, terbelalak melihat Kawaki berada di hadapan ku juga ayah. Dia menjadikan dirinya sebagai pelindung ku dan ayah dari serangan delta dengan tangan sabitnya. Ia lalu jatuh tersungkur ke tanah, di susul aku juga ayah dan langsung menghampiri anak itu yang terkapar di tanah dengan tangan kirnya yang setengah hancur. Begitu juga dengan Boruto dan Hima ikut khawatir melihat keadaan Kawaji.

Hima berlari lalu memelukku dengan erat, dia terlihat khawatir juga takut. 'Padahal aku sudah siap ke Isekai tadi,' batinku menatap Kawaji dengan ekspresi kesa,  tapi walaupun begitu aku juga khawatir dengan keadaannya, apakah dia bakal cosplay jadi Agus buntung? Jeg menyela wii🔥Kawaki nihh bos tampling dongg mmuaacchhh💋

"Kawaki! Tanganmu... lirih Boruto

"Jika Hokage kalah, kita akan dalam bahaya dan semua berakhir. Aku tidak punya pilihan lain," ringis Kawaki.

"Tapi, Kawaki -kun...." lirih Hima

"Jangan menangis seperti itu. Tentang vas itu, bisa kubilang sekarang impas 'kan Boruto. Meski bukan anak itu yang ku lindungi,"

"Bodoh, bukan saatnya memikirkan itu -ttebassa,"

"Boruto jaga mereka bertig–"

"Aku bisa menjaga diriku sendiri," timpal ku seraya memegangi telinga kiri ku yang terus berdenging.

Yah menghela nafas dan mengangguk. "Apa yang kau lakukan, Kawaki? Beraninya kau. Kau adalah Utsuwa (wadah)! Tubuh itu bukan milikmu!! Kapan kau akan mengerti itu?!" seru Delta. Dia kemudian berdecak kembali menatap Kawaji dengan tajam. "Terserahlah! Lagipula kau tidak bisa beregenerasi, dan kamu akan memperbaiki jika kubawa kau kembali. Kelihatannya pikiranmu hanya kembali ya, Kawaki," lanjutnya.

"Tcihh, tapi semua ini juga salah mu tahu!" seru Boruto.

"Kau barusan menyebut nya 'Utsuwa'. Apa maksudnya itu?" tanya ayah.

"Itu bukan urusan mu, itu tidak ada hubungannya denganmu!! Lagi pula, kalian semua akan segera mati!" jawab Delta.

"Ohh Benarkah? Kenapa kau tidak segera melakukan itu? Aku ingin melihatmu melakukannya,"

"Urusre no kuso ga!! Menyingkirlah dari sini orang tua!!" seru delta berlari dengan kesal ke arah ayah.

Begitu juga dengan ayah dia berdiri dan menerjang delta dengan pukulan. Mereka saking memukul hingga mereka keduanya tersungkur lalu bangkit lagi dan kembali menyerang. Semakin kesini pergerakan mereka semakin cepat hingga kami tidak bisa melihat pergerakan mereka karena terlalu cepat, jika ingin melihatnya dengan HD dan super jelas harus di ubah ke resolusi 8K. "Ayah terlihat sangat marah," gumam Boruto.

"Hmm... benarkah? Kukira ayah mengerahkan seluruh kekuatannya karena dia ingin cepat-cepat mengakhiri ini," timpal ku.

"Itu sama saja," sahut Boruto. Pertarungan dahsyat itu terhenti ketika pukulan ayah mengenai wajah Delta telak, hingga wanita ani-ani itu terpental ke belakang dan mencium tanah serta darah mengucur dari bibir kuning nya, pasti dia tak rajin gosok gigi. Ha jangan jadi macam dia ha, tak gosok gigi  ck ck ck ck, Nanti bibir kita kuning baru tau.

Ayah kemudian berjalan ke arah Delta yang masih berlutut. Ketika sudah berada sedikit dekat dengannya, Delta langsung menembakkan laser nya ke arah ayah. Kali ini ayah tidak mengindar dia mengeluarkan Rasengan berukuran besar, dan sepertinya lebih kuat dari laser milik Delta itu.

Strange Fate || When Boruto has a twinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang