50 .Are you dating? (END)

903 59 14
                                        

janlup buat vote and komen sebelum baca

happy reading!!




***



Setelah membeli strawberry yang Shikadai janjikan pada Haruko sebagai hadiah, mereka mampir ke tempat makan Yakiniku. "Kussoo!! Kau mau membuatku jadi buntelan karbit dengan makan semua daging ini?! Ini semua penuh lemak!!"

"Bukankah kau suka? Lagipula kau tidak perlu memikirkan berat badan, kita sedang dalam masa pertumbuhan, jadi kau harus makan banyak," sahut Shikadai.

"Heemm.... benar juga sihh. Yasudah dehh ku habiskan sajaaa~" ucap Haruko mengambil sumpit nya dan mulai memasukkan daging panggang itu ke mulutnya.

Shikadai juga melakukan hal yang sama dan sesekali melirik Haruko. "Apa kau tahu tentang seseorang yang menyusup ke ruang arsip beberapa hari lalu?"

"Entah aku tidak tahuu, memangnya kenapa?"

"Pelakunya adalah orang dari luar desa, tapi tim sensor tidak mendeteksi chakra orang luar pada pelaku itu dan chakranya sudah terdaftar di desa ini,"

"Jadi maksud mu pelakunya orang dalam desa? Lalu kenapa kau beranggapan orang asing? Lagipula memangnya apa yang di curi sihh? Tidak ada yang penting juga tentang desa ini,"

Tukk

"Kau ini bicara sembarangan saja, tentu saja data desa itu penting, orang luar desa bisa saja menggunakannya untuk menyusup ke desa ini dan mengecoh tim sensor. Kemarin kemarin aku, Inojin dan Chocho juga Hokage keenam berusaha untuk menangkap siapa pelaku itu, dan Hokage keenam memergokinya yang masuk ke ruang arsip dan berusaha untuk mencuri data Shinobi lama yang sudah tidak aktif,"

Haruko mendengarkan cerita Shikadai dengan terus memakan daging panggang. "Data Shinobi lama?"

Lelaki berambut nanas itu mengangguk. "Aku berpikir pelakunya adalah salah satu Shinobi dalam data itu," ujar Shikadai.

Haruko meletakkan sumpit nya di dagu dan berpikir. "Apa mungkin.... Hokage pertama? Kedua? Ketiga?"

"Mereka sudah tidak ada," jawab Shikadai facepalm.

"Nenek Tsunade?"

"Untuk apa dia melakukan hal itu?"

"Orochimaru?!"

"Berhentilah memfitnah orang!!" tegur Shikadai. Ia memijat pelipisnya melihat Haruko yang terus saja menuduh orang yang tidak bersalah.

Haruko mengendikkan bahunya dan kembali memakan dagingnya. "Lagipula buat apa dipikirkan? Orang dewasa juga akan menangani nya, mentang-mentang kau sudah chunin kau juga ikut repot dengan hal seperti ini,"

"Kau juga sudah chunin sekarang, dan tentu saja kita harus terlibat dalam hal yang menyangkut dengan desa,"

Haruko meletakkan sumpit nya dan merebahkan kepalanya di meja. Helaan nafas terdengar dari sang empu. "Ternyata sulit juga yaaa.... senang sihh gaji jadi di tambahin tapi pekerjaan makin ke sini makin menggila dan kita juga bisa-bisa ikutan gila," keluh nya.

Sudut bibir Shikadai terangkat, tangannya yang memegang sumpit mengambil daging dan menyuapi Haruko. "Lalu bagaimana dengan misi pertama mu?"

"Tidak baik dan juga tidak buruk," jawab Haruko mengambil sumpit Shikadai dan memasukkan daging ke mulut nya.

"Ayah bilang 'misi ini tidak terlalu sulit kok hanya rank B'. Tapi nyatanya misi itu malah mengharuskanku untuk mengawal seorang jurnalis yang terus-terusan mampir ke rumah kosong untuk pengamatan. Kau tahu 'kan aku tidak suka tempat-tempat yang beraura mistis?! Dan dia malah bilang!! 'Lawan ketakutanmu jika kau ingin berkembang,' Gak ada hubungannya!!!!" pekik Haruko panjang kali lebar mengangkat kedua tangan ke atas.

Strange Fate || When Boruto has a twinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang