45 .Inner Delta

336 39 2
                                        

Pagi ini aku sedang bersiap di kamarku untuk menjalankan misi, lagipula aku sudah sembuh beberapa hari yang lalu tapi masih harus beristirahat. Sebenarnya aku masih ingin ingin dirumah tapi tugas sebagai ninja harus tetap dilaksanakan. Daichi bilang hari ini ada misi gabungan dengan tim 40, wahh ini baru pertama kalinya aku mendapat misi gabungan dengan tim lain, sangat membosankan jika setiap misi bersama Daichi terus, aku juga mau suasana yang berbeda.

Aku sudah siap dengan membawa perlengkapan ninja, namun ketika aku keluar kamar aku hampir saja bertabrakan dengan si Nowaki. "Yo! Good morning my friend!!" sapa ku.

"Siapa yang kau panggil teman?" tanyanya.

Aku berdecak. "Memangnya siapa lagi selain kau yang ku ajak bicara sekarang? Lagipula kita sudah berteman kemarin malam 'kan..." ucap bersedekap dada dan menaik-turunkan kedua alisku.

Dia tidak menjawab dan memasang ekspresi wajah seperti biasanya di tunjukkan, dia lalu berlenggang tak memedulikan ku, aku mendengus kesal dan menariknya kembali. "Hepp pepep!! Jika teman mu menyapa itu kau harus menyapa balik," ucap ku.

"Hah? Untuk apa aku melakukan itu?" tanyanya.

"Pokoknya harus!! Itu aturan tak tertulis yang harus di lakukan!!" ucap ku. Oke tenang jangan sampai aku memukulnya, bisa-bisa dia ngamuk ngeluarin krāmanya kan nanti jadi repot. "Baiklah, kalau begitu aku akan merendah hati. Aku akan membiarkan mu pergi tapi kau harus membalas sapaan ku, dengan berkata ehem ehem. 'Good morning too Haruko temanku yang cantik jelita bagaikan bunga Sakura yang tumbuh di musim semi!' Nah begitu, cobalah," lanjutku.

Dia terdiam sejenak dia tadi hendak pergi lagi namun aku menariknya kembali. Kalau dipikir-pikir dia tidak se-menyebalkan yang ku kira, sangat seru membuat keributan dengan orang yang pemarah hehehee. Dia berdecih menatap ku tak suka kemudian berbicara. "Ohayou aho," gumamnya lalu dia pergi begitu saja.

Wajahku yang tadinya ingin tertawa seketika berubah menjadi masam, sialan aku bukan sialan!! Aku mengambil sapu dan hendak melemparkan benda itu padanya namun dia lebih dulu berbalik menatap ku, aku tidak jadi melempar sapu itu dan memilih melotot padanya.

















***

















"Haruko lama sekali," ucap Tsuru.

Saat ini Daichi sudah bertemu dengan tim 40 di gerbang desa Konoha, dan mereka tinggal menunggu satu orang lagi. "Apa dia memang selalu terlambat seperti ini?" tanya Enko.

"Tidak selalu tapi... sepertinya sebagian besar, tenang saja dia juga pasti akan datang," jawab Daichi.

Doushu sweatdroped mendengar jawaban Daichi yang seolah sudah biasa dengan hal ini. "Kau malah membelanya," gumamnya.

"Pagi lord!! Apa ada yang menunggu incess?!" seru ku menghampiri mereka.

Seruanku membuat keempat orang yang menunggu ku seketika menoleh kompak, Tsuru berkacak pinggang menatap ku tajam. "Kau ini kenapa lama sekali? Kami sudah disini sekitar 50 menit tahu?!"

"Baru 50 menit belum satu abad, calm down dong Tsuru-chan.... memangnya kau tidak merindukanku setelah kita tidak bertemu untuk beberapa waktu karena kesibukan kita masing-masing?~" ucapku dramatis dengan background panggung juga sebuah lampu sorot yang menyoroti ku.

Tsuru pun datang dengan memakai gaun tahun 90 an yang sama seperti ku hanya berbeda model dan warna saja. "Tentu saja, aku sangat merindukan mu Haruko~ Makan tak kenyang tidur tak tenang mandi pun tak bersih, selama ini aku selalu memikirkan mu dan berharap kau datang dalam mimpi ku! Tapi kini kau berada dihadapan ku benar-benar keajaiban dalam hidup ku yang hampa ini~"

Strange Fate || When Boruto has a twinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang