Negara Api, yang juga dikenal sebagai Hi no Kuni, adalah salah satu dari lima negera besar di dunia shinobi. Setelah Perang Dunia Shinobi Keempat, Negara Api telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan.
Namun, di balik semua itu, tidak semuanya wilayah negara itu hidup dengan damai dan makmur. Seperti sebuah desa yang Haruko dan Shigeru datangi sekarang, setelah peperangan beberapa tahun silam, desa ini telah menjadi terbengkalai dan banyak orang-orang disini hidup tidak layak.
Desa ini terletak di pinggiran Negera Api, dan hampir masuk ke wilayah perbatasan Amegakure. "Kenapa kau mengajakku ke tempat seperti ini?" tanya Shigeru. Dia sangat kesal pada Haruko, selain karena dia harus menuruti perintah Haruko, ia juga disuruh untuk mengganti pakaiannya dia ingat kemarin Haruko mengatakannya.
Haruko yang hendak pulang berbalik melupakan satu hal lagi. "Oh iya, besok jangan pakai bajumu itu, ganti sama yang simpel saja, mendokseee~" ucap Haruko meniru ucapan Shikadai.
Kalau dipikir-pikir lagi dia jadi tambah kesal, sepulangnya dia langsung memerintahkan Masato menyiapkan nya baju yang seperti orang di sini pakai dengan syarat jangan yang lusuh. Haruko yang sedari tadi mendengar ocehan Shigeru dari kereta hanya menutup telinganya tak peduli. "Hei, kau mendengarku tida–"
Haruko menghentikan ucapan Shigeru dengan menabok bibirnya ketika melihat sesuatu di hadapan mereka, Shigeru yang penasaran mengikuti arah pandangan Haruko. Karena desa ini sangat terbengkalai dan banyak rumah-rumah yang sudah hancur meski tidak semua.
Banyak puing-puing bangunan yang berserakan dimana-mana dan tidak dibersihkan dari tahun ke tahun. Dan dihadapan mereka ada banyak orang-orang yang terjepit di bawah bangunan yang runtuh, tidak bukan orang lebih tepatnya mayat. Shigeru yang melihat pemandangan itu menutupi mulutnya menahan mual. "Lu ngapa dahh? Hamil?" ucap Haruko.
Ingin rasanya Shigeru menimbun Haruko diantara reruntuhan itu. "Menyebalkan, apa tujuan mu membawaku ke sini? Kau belum menjawab ku tadi," kesal Shigeru. Haruko tersenyum kecil lalu dia mengeluarkan sebuah gulungan.
Poof
Ketika asap itu menghilang nampaklah beberapa makanan dari gulungan yang Haruko bawa. "Kau tahu 'kan tidak semua orang itu hidup layak seperti mu?"
"Ya aku tahu itu, lalu apa hubungannya dengan ku?"
Haruko mendengus kesal, kenapa manusia dihadapannya ini tidak punya rasa empati sedikitpun. "Ini! Berikan ini pada mereka," ucap Haruko memberikan makanan itu dengan paksa pada Shigeru.
Shigeru membelalakkan matanya. "Apa? Kenapa aku memberikan mereka makanan ini? Itukan hidup mereka untuk apa kita ikut campur–"
"Berisik! Lo ga inget apa kata gw kemarin?" sebal Haruko.
Shigeru mendelik tajam, dia benar-benar tidak suka situasi sekarang. Haruskah dia berjalan di antara desa yang kotor ini, dan memberikan orang-orang disini makanan.
Kaki Haruko berjalan ke sebuah rumah yang atapnya sudah hancur. Seorang anak itu meringkuk memegangi kakinya dengan ketakutan, tubuhnya sangat kurus hingga tulang-tulang nya terlihat saking lamanya dia tidak memakan makanan yang layak.
Mereka mendatangi penduduk yang lainnya yang berjalan-jalan tidak jelas dan yang mencari makanan dengan cara apapun. Mereka menerima makanan dari Haruko dan Shigeru, awalnya Mereka ragu untuk menerimanya tapi setelah mereka lihat apa yang diberikan wajah mereka berbinar dan langsung memakan makanan tersebut dengan lahap.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan untuk menemukan penduduk desa yang lain. "Meski desa ini sudah lama menderita tapi desa Konoha baru menemukan desa ini sekitar seteng bulan lalu, karena tempatnya yang terpencil," ucap Haruko berjalan sembari menatap datar ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Fate || When Boruto has a twin
FanfictionAwal yang menyenangkan namun berakhir dengan kesialan, tidak semua yang kita punya hari ini akan terus kita miliki di masa depan. "Aku suka diriku memiliki kekuatan besar yang tersembunyi. Tapi...." . . "Kenapa harus aku?" "Aku mau uang Denki- em ma...
