43 .Bosan

347 46 2
                                        

Setelah membuat keributan dan mengamuk masalah makanan, para perawat itu akhirnya bisa menenangkan Haruko dengan memberikan 20 mangkuk bubur, tentu saja Haruko menyetujuinya. Dengan anteng Haruko kembali ke ruangannya dan melihat teman-temannya yang berkumpul di ruang inapnya.

Mereka berbincang-bincang sejenak dengan Haruko dan memperkenalkannya dengan Tsubaki, dengan sekali lihat Haruko langsung kepincut sama si Samurai itu. Dia bilang Tsubaki ucul dan dia sangat menyukai samurai terutama dia suka dengan teknik pedang.

Tapi tak berapa lama mereka menjenguk Haruko, mereka harus segera pergi karena hari ini Boruto akan berlatih tanding dengan ayahnya. Boruto awalnya enggan untuk meninggalkan Haruko sendiri apalagi ibunya juga belum datang, tapi Haruko malah mengusir nya agar dia bisa menikmati buburnya dengan khidmat.

Setelah Boruto pergi, Haruko kini kembali sendirian – eh ngga deng. Koko masih di samping nakasnya dengan tidur telentang, walaupun tadi sempat terjadi keributan kucing itu tetap terlelap dalam mimpi indahnya. Seorang perawat datang ke kamarnya untuk mengantarkan bubur dan Haruko segera menyantapnya.

Srakk

Pintu kamarnya di buka oleh seseorang ketika Haruko hendak memasukkan sendok ke dalam mulutnya. "Aku tidak terkejut kau masih bisa makan di kondisi mu yang sekarang," ucap orang matanya ditutupi dengan rambut hitamnya, Sasuke.

"Kirain setan tadi, serba item sihh~" cetus Haruko lalu memakan buburnya yang tadi terhenti, dia langsung memakan makanan di depannya tanpa memedulikan Sasuke.

Kakinya bergerak menghampiri Haruko. "Apa kau tidak merasakan perubahan yang terjadi pada tubuh mu?" tanya nya.

"Kelaparan," spontan Haruko.

Sasuke mendengus. "Dengar, aku tahu kau tidak sadarkan diri ketika kau menyerang rekan tim mu–"

"Menyerang?! Maksudmu aku menyerang Daichi?!" pekik Haruko menyela perkataan Sasuke.

"Ya, jadi mulai sekarang kau harus berhati-hati jika bertemu dengan seseorang yang mencurigakan," sambung Sasuke.

Haruko memicingkan matanya ke sang guru. "Emangnya paman Konsuke siapa? Nyuruh-nyuruh watashi? Lagipula aku juga tidak tahu bagaimana aku tiba-tiba tidak sadarkan diri, dan menyerang Daichi seperti yang paman katakan," ucap Haruko dia lalu berpikir seraya memakan bubur. "Kalau tidak salah, terkahir kali ku ingat itu.... aku merasa kesulitan bernafas dan paru-paruku seperti terbakar, aku juga bingung kenapa bangun-bangun berada di sini," ujar Haruko sembari mengingat-ingat.

Mulutnya terus mengunyah bubur seraya menawarkan bubur pada Sasuke. "Paman mau? Tapi bayar,"

Wajah Sasuke menggelap ketika dirinya ditawarkan bubur. "Tidak, aku ke sini untuk memberi tahumu sesuatu, kau bilang saat ingin menjadi murid ku, kau ingin aku tahu informasi tentang Kaguya 'kan?"

Matanya berbinar menatap Sasuke, ia lalu menarik kursi agar gurunya bisa duduk. "Meh meh meh paman duduk di sini!!" ujar Haruko menepuk-nepuk kursinya.

Kepala keluarga Uchiha itu menghela nafas dan duduk di kursi yang Haruko sediakan. Wajahnya mulai serius dan berbicara dengan nada datar, tapi dalam. "Kau tahu 'kan kalau Urashiki, Momoshiki dan Kinshiki berasal dari klan Outsutsutki?" tanya Sasuke dibalas anggukan kepala oleh Haruko. "Begitu pun juga dengan Kaguya, klan Outsutsutki merupakan sebuah ras yang berasal dari planet lain. Ribuan tahun yang lalu, dia datang ke bumi untuk memanen buah Chakra,"

Haruko mengangkat alisnya. "Buah Chakra?" ulang Haruko.

Sasuke menatapnya datar. "Buah Chakra adalah sumber kekuatan yang membuat Kaguya menjadi makhluk pertama yang memiliki chakra di dunia ini dan disebut sebagai Dewi kelinci," jelas Sasuke.

Strange Fate || When Boruto has a twinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang