"Hoaammm...." Haruko menutup mulutnya yang menguap lesu di pagi hari. Ketiga anak bermarga Uzumaki itu saat ini tengah berada di meja makan menunggu ramen matang. Haruko dan Boruto terlihat bete, karena mereka sarapan dengan ramen (lagi). Mungkin bagi Naruto kecil, ini hal yang biasa tapi tidak bagi kembar dua itu, mereka tidak terlalu menyukai ramen apalagi dimakan sebagai sarapan.
Boruto menopang wajahnya sambil duduk pasrah di kursi meja makan, karena muak akhirnya Boruto berkoar. "kenapa kita harus makan ramen untuk sarapan?"
"Kenapa memangnya? Ramen kan enak," balas Naruto.
Haruko merebahkan kepalanya di meja makan. "Enak sih enak, tapi gak dipake buat sarapan jugaa..." lesu Haruko.
"Benar, aku tidak bisa makan ini di pagi hari! Lagipula kemarin malam kan kita sudah makan ini!" timpal Boruto.
"Hari ini berbeda. Yang ini adalah Shio ramen, sedangkan kemarin kita makan miso -dattebayo!!" ucap Naruto menunjukkan bagian rasa ramen yang mereka makan pagi ini.
Boruto menghela nafas lalu dia bangun dari kursinya. "Bukan itu intinya. Ahhh... sudahlah -dattebassa! Aku akan sarapan ramen, tapi apa kau tidak punya rasa lain? Seperti Dynamite Chili hot atau red alpukat?" ucap Boruto membuka kulkas Naruto.
"Apa itu?" tanyaa Naruto yang menurutnya itu adalah nama asing.
"Apa? Kau bahkan tidak tahu rasa itu? Ketinggalan zaman sekali, kalau kau tidak mencoba rasa itu sama saja dengan menyia-nyiakan hidupmu tahu," ucap Boruto melihat-lihat isi kulkas Naruto
Haruko bangun menatap cup ramen di depannya. "Setidaknya coba saja sekali seumur hidup. Sebelum kau tidak ada sihhh," ucap Haruko.
"Heh?! Serius?!"
Boruto menutup pintu kulkas dan membawa beberapa saus di tangannya. "Yoshh! Akan ku buat kau mencobanya -ttebassa!" seru Boruto.
"Hei, apa yang kalian masukan ke dalamnya?!"
"Ini dan ini.... Oh?! ini juga!"
"Bumbu balado sepertinya enak!! Tambahkan sesuatu yang manis jugaaa!!!"
Setelah selesai memasukkan beberapa bumbu ke dalam ramen. Kini tampilan ramen mereka yang asalnya biasa saja menjadi merah menyala penuh bumbu. ""Sudah jadii!!""
"Shio ramen ku yang berharga," rintih Naruto pasrah karena ramen koleksi spesial nya di ubah resep oleh kedua anaknya di masa depan.
Boruto dan Haruko lalu mencicipi ramen hasil oplosan mereka. "Ummm ini enak!! Rasa pedas ini membuat nafsu makan ku meningkat!!" seru Boruto.
Haruko yang berada di sebrang meja juga mencicipinya ramennya. "Uuummmmmm!! Enak banget!! Kau juga coba itu Naruto, ini benar-benar... rasa yang sebenarnya!" seru Haruko.
"Kau yakin?" tanya Naruto ragu. Dia menatap ramen cup dihadapannya yang berwarna merah pekat, dia tidak yakin apa yang dikatakan kedua orang di depannya. Dengan terpaksa Naruto mengambil cup ramen itu dan memasukkan ramen ke dalam mulutnya, dia mengunyahnya san ada sensasi terbakar di mulut nya. "Pedass!!!" seru Naruto hampir terjungkal ke belakang. "Tapi, ini enak juga! Apalagi dengan rasa manis yang bersatu dengan rasa pedas itu," ucap Naruto setelah dia mencicipinya.
"Benar kan?" ucap Boruto.
Haruko tertawa kecil melihat reaksi Naruto lalu dia segera menghabiskan ramennya. "Oh ya omong Berapa lama kalian akan berada di sini?" tanya Naruto
"Entahlah ada beberapa hal yang harus kami lakukan," jawab Boruto.
Haruko mengangguk. "Karena masih lama juga kami bisa bersantai sejenak," timpal Haruko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Fate || When Boruto has a twin
Fiksi PenggemarAwal yang menyenangkan namun berakhir dengan kesialan, tidak semua yang kita punya hari ini akan terus kita miliki di masa depan. "Aku suka diriku memiliki kekuatan besar yang tersembunyi. Tapi...." . . "Kenapa harus aku?" "Aku mau uang Denki- em ma...
