Hawa musim dingin perlahan mulai terasa. Orang orangpun mulai bersiap menyambut datangnya musim dingin, namun tidak bagi murid kelas 3. Mereka kini tengah di sibukkan dengan jadwal belajar yg padat agar lulus, juga mendapatkan universitas yg bagus.
Hari demi hari, hubungan yunmi dan jungkook semakin merenggang. Keduanya bahkan tidak pernah bertegur sapa semenjak insiden pengakuan jungkook di sekolah tempo hari. Yunmi maupun jungkook benar benar saling menjauhi satu sama lain. Meski tidak dapat mereka pungkiri, bahwa mereka merindukan saat saat kebersamaan mereka walau itu hanyalah sebuah pertengkaran saja.
Kedua orang tua yunmi juga mulai merasa aneh dengan tingkah anak anaknya yg tampak saling menghindari satu sama lain. Namun setiap mereka menanyakannya, yunmi maupun jungkook mengatakan bahwa mereka baik baik saja.
Hubungan yunmi dengan jin juga semakin dekat. Keduanya selalu menghabiskan waktu bersama untuk belajar. Meski yunmi perlahan mulai merasa nyaman dengan jin, tetap saja namja itu tak bisa benar benar menggantikan posisi jungkook di hatinya.
###
Hari ini hari minggu, hari yg cocok untuk bersantai meski itu tidak berlaku bagi yunmi. Yeoja tersebut tampak serius membaca buku pelajarannya dengan kacamata yg menggantung di atas hidungnya.
Tok! Tok!
Yunmi yg mendengar pintunya di ketuk segera bangkit dari atas ranjangnya. Ia membuka pintu kamarnya dan mendapati eommanya telah berdiri di sana.
"Ayo sarapan... dan bangunkan jungkook"pinta nyonya jeon membuat yunmi membulatkan matanya lebar lebar.
"Eomma... aku sedang sibuk jadi..."ucap yunmi menatap eommanya dengan ragu.
"Neo weire... kau hanya membangunkan namdongsaengmu bukannya gorilla. Mengapa wajahmu jadi seperti itu"omel nyonya jeon.
"Cepat bangunkan dy"pintanya kembali kemudian berlalu pergi.Yunmi mendengus kesal menatap pintu putih di samping kamarnya.
"Aish... eomma benar benar keterlaluan"keluh yunmi berjalan ke depan pintu kamar jungkook. Dengan ragu iapun menjulurkan tangannya, bersiap mengetuk pintu. Namun tangan itu hanya menggantung di udara, tidak berani untuk mengetuknya.
"Aigoo... nan eottokhajo... apa yg akan aku katakan pada jungkook. Aish!"pikir yunmi menggerutu kesal.
"Baiklah jeon yunmi. kau harus tenang. Kau hanya perlu mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah jungkook keluar, kau katakan padanya bahwa eomma memintanya sarapan. Mudahkan... kau pasti bisa, hwaiting!!!"ucap yunmi dalam hati, menyemangati dirinya sendiri yg sedang gugup. Maklum saja... ini adalah pertama kalinya bagi yunmi bicara dengan jungkook semenjak seminggu berlalu.
TOK! TOK!
Yunmi mengetuk pintu kamar jungkook dengan jantung yg berdetak menggila.
"Aigoo... mengetuk kamar jungkook bahkan jauh lebih menegangkan dari pada mengikuti ujian kelulusan"pikir yunmi tepat ketika pintu bercat putih tersebut terbuka. Menunjukkan sang empunya kamar yg tak mengenakan baju. Membuat tubuh berototnya dapat di lihat jelas oleh yunmi.
"Ya! Cepat pakai bajumu pabo!" Yunmi berseru panik sembil berbalik memunggungi jungkook yg hanya tersenyum melihat reaksi noonanya itu.
Jungkook kembali masuk ke dalam kamar. Ia segera memakai kaos hitam tanpa lengannya, sementara yunmi tengah menyentuh pipinya yg memanas. Wajahnya merah padam ketika bayangan tubuh sixpack jungkook berputar putar di otaknya.
"Aish! Apa yg kau pikirkan jeon yunmi! Sadarlah..."kata yunmi berusaha mengembalikan kewarasannya. Tanpa menyadari jungkook telah berdiri di belakangnya sambil menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U
Teen FictionSaat seseorang dengan berani mengatakan mencintai saja sudah cukup, bisa di pastikan bahwa ia sedang berbohong. Mungkin ia terpaksa menenggelamkan perasaannya yang sebenarnya, karena merasa tidak mungkin untuk bersatu. Karena tidak semua yang kita r...