NEED 37#

3K 341 19
                                    

outhor tahu ff ini makin gak jelas aja semenjak outhor sibuk kerja.outhor minta maaf banget.... outhor gak bisa ngasih yg terbaik buat readers semua akan tetapi outhor tetap usahain semampu outhor.thanks banget masih tetap suka ama ff outhor yg gaje ini

∪ˍ∪∪ˍ∪∪ˍ∪

dua hari telah berlalu semenjak jungkook memutuskan yunmi secara sepihak.semenjak itu pula yunmi mengurung diri di dalam kamar jungkook.ia duduk meringkuk di depan dinding dimana foto foto dirinya yg diam diam di kumpulkan oleh jungkook.tak ada lagi air mata di pelupuk matanya,yg ada hanyalah tatapan kosong tanpa jiwa di bola matanya.

Nyonya jeon mulai mencemaskan kondisi yunmi saat ini.ia takut yunmi akan berfikiran sempit hingga mengakhiri hidupnya.terlebih yeoja itu tak memakan makanannya semenjak dua hari lalu membuat nyonya jeon semakin kahwatir.

Sama halnya dengan jungkook.namja itu juga sama dengan kondisi yunmi.ia hanya diam menatap kosong ke arah langit di balkon kamar taehyung selama dua hari ini namun jungkook masih tetap mau berbicara jika taehyung ataupun chesa menyapanya.akan tetapi jika kedua kakak adik itu menyinggung tentang yunmi,jungkook memilih diam dan tak ingin menjawabnya.

∪ˍ∪

"Apa kau tak ingin sekolah lagi"tanya taehyung begitu memasuki kamarnya sepulang sekolah.
"Anio... aku hanya merasa belum siap saja"jawab jungkook

"Kau belum siap apa... ? Bertemu yunmi noonakah? "Ucap taehyung meletakkan tas ranselnya di atas meja belajarnya lalu berjalan menghampiri jungkook yg tengah berdiri di balkon kamarnya.namja itu hanya diam,tidak menyangkal ataupun mengiyakan ucapan taehyung.

"Kau tak akan bertemu noonamu lagi di sekolah,dy tidak masuk semenjak dua hari lalu.appanya bilang,dy sedang sibuk belajar untuk mengikuti ujian masuk universitas"
"Mungkin kau hanya bisa melihatnya pada hari kelulusannya saja dan itu akan terjadi besok"lanjut taehyung menepuk pundak jungkook.

Taehyung menatap wajah tanpa ekspresi milik jungkook,ia berusaha menebak apa yg tengah di pikirkan namja itu saat ini.

Ada keingin taehyung untuk menanyakan perihal pernyataan nara tempo hari padanya namun,taehyung tidak yakin jungkook akan menjawabnya.namja itu pasti hanya akan diam seperti biasanya.

"Kau tidak ingin menemui noonamu"tanya taehyung ragu
"Anio..."jawabnya
"Woeyo ?"
"Karena kami telah berakhir"jawab jungkook dengan nada pelan.seakan ia tengah berbisik saat ini.

"kau tidak merindukannya ?"tanya taehyung
"Taehyung-ah... bisakah kita membicarakan hal lain"pinta jungkook menatap taehyung penuh permohonan.

Taehyung menghela nafasnya pelan.
"Tidak ada masalah yg tidak bisa di selesaikan,aku tahu... berbicara itu lebih mudah ketimbang berada di posisimu.akan tetapi jika kau hanya diam dan meratapinya,maka kesempatan untuk menyelesaikan masalahmu akan hilang"Ungkap taehyung mencoba memberi semangat kepada sahabatnya.

"Taehyung-ah... sudah dua hari ini aku tidak menemui jin hyung,aku harus menemuinya sekarang.nan khalke..."ucap jungkook berusaha mengelak dari taehyung.

"Apa kau tahu seperti apa kau saat ini!"seru taehyung ketika jungkook mulai melangkahkan kakinya pergi.

"Kau tampak seperti zombie yg berusaha terlihat seperti manusia normal"ucap taehyung membuat langkah jungkook terhenti.

"Taehyung-ah... khemanhe"mohon jungkook

"Sampai kapan kau akan lari dari perasaanmu.apa sampai yunmi noona menikah dengan jin hyung dan kau akan menyesal seumur hidupmu.berhentilah bertindak bodoh dan hadapi semuanya.lebih baik kau menyesal sekarang dari pada menyesal seumur hidupmu"ungkap taehyung

Jungkook menghela nafasnya pelan lalu kembali meneruskan langkahnya.

"Dy jauh lebih keras kepala dari yg dulu"gumam taehyung

∪ˍ∪

Nyonya jeon tengah berdiri di balik pintu kamar jungkook.matanya yg sembab menatap yunmi yg tampak seperti mayat hidup dengan sedih.ia tak menyangka,keluarganya yg dulu harmonis akan hancur hanya karena kekeras kepalaan suaminya.jika boleh jujur,ia merestui hubungan jungkook dan yunmi.

"Ternyata kau disini"ucap suara barriton milik tuan jeon,berjalan menghampiri nyonya jeon.ia cukup kaget ketika mendapati istrinya menangis

"Kau menangis "ucap tuan jeon kaget
"aku sedih melihat kondisi yunmi yg tampak semakin memburuk"ucap nyonya jeon.

Tuan jeon mengarahkan matanya ke arah nampan berisi makanan yg sama tak tersentuh lalu beralih ke yunmi yg tampak depresi berat.

"lihat... yunmi menjadi seperti itu karenamu dan anak kita jungkook juga pergi dari rumah.Apa ini yg kau inginkan"ungkap nyonya jeon menatap tuan jeon sedih.

"Kita bawa yunmi ke psikiater sekarang"pinta tuan jeon
"Apa kau pikir itu akan membantu... satu satunya obat untuk yunmi adalah jungkook"
"Jangan pernah sebut hal itu... jungkook dan yunmi adalah saudara dan tetap akan seperti itu selamanya"tegas tuan jeon
"Kau memecah keluarga ini karena kekeras kepalaanmu"ucap nyonya jeon,menohok suaminya.

Nyonya jeonpun berjalan menghampiri yunmi.

"Chagi..."panggil nyonya jeon lembut,ia berjongkook di samping yunmi yg sama sekali tak meresponnya.

Perlahan bulir bulir air mata nyonya jeonpun mulai mengalir.sementara itu tuan jeon hanya menghela nafasnya pelan

"Perbaiki penampilan yunmi lalu segera bawa ia turun,kita bawa dy ke psikiater"pinta tuan jeon lalu melangkah pergi.

"Mianhae chagi... kau menjadi seperti ini karena appamu,eomma jeongmal mianhae... eomma tidak bisa melakukan apapun untukmu.eomma benar benar eomma yg buruk untukmu"ucap nyonya jeon memeluk yunmi sambil menangis pilu.

Perlahan air mata yunmi mulai mengalir dari mata kosongnya.seakan akan ia merasakan kesedihan eommanya.

∪ˍ∪

Yunmi baru saja menemui psikiater.ia sama sekali tak menjawab apapun yg di tanyakan oleh dokter.yeoja itu hanya diam dengan pandangan kosong.

"Bukankah sudah aku katakan... yunmi tak akan sembuh meski ia di bawa ke psikiater.aku dokter juga... jadi aku tahu obat untuk yunmi adalah jungkook"ucap nyonya jeon menatap yunmi yg tampak termenung di dalam mobil sementara sepasang suami istri tersebut tengah berbicara di luar mobil.

"Dy pasti sembuh... dan jangan pernah berfikir untuk membuat mereka bersama.aku tak akan pernah merestui itu"ungkap tuan jeon tegas

"Sampai kapan kau akan mempertahankan egomu dan membuat anak anakmu menderita.apa hingga salah satu dari mereka meninggal karena egomu itu"ucap nyonya jeon menatap tuan jeon penuh kekesalan

"Khemanhe... mereka tak mungkin berfikiran sependek itu"sangkal tuan jeon
"Bagaimana bisa kau pastikan itu,kau bukan tuhan yg bisa mengatur takdir anak anakmu"ungkap nyonya jeon menohok suaminya

"Kau!"bentak tuan jeon geram
"Woeyo... apa yg aku katakan itu salah.aku adalah eomma mereka... aku tahu begaimana perasaan mereka saat ini.aku tahu betapa kecewanya mereka padamu.appa yg selalu mereka banggakan kini membunuh mereka secara perlahan karena keegoisannnya"ujar nyonya jeon

"Khemanhe... khaja kita pulang"ucap tuan jeon melangkah menuju mobilnya dengan perasaan dongkol.

Ia menatap jok belakang mobilnya dengan pandangan membulat kaget.sosok yunmi yg seharusnya disana kini telah menghilang.

"Yunmi..."seru tuan jeon berlari menuju mobilnya

"Whegure..."tanya nyonya jeon menghampiri suaminya yg tampak panik
"Yunmi menghilang"ujar tuan jeon panik
"Mwo! Bukankah dy tadi duduk disini"
"Dy pasti pergi saat kita bicara tadi"ucap tuan jeon memutar pandangannya kesekeliling area tempat mereka berada.

"Ini semua karenamu"ucap nyonya jeon membuat suaminya menggeram frustasi.

I NEED UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang