Yunmi Pov
aku berjalan menyusuri jalanan pertokoan yg di padati pasangan muda mudi yg menghabiskan waktu mereka disana.mataku melirik sepasang kekasih yg tengah bersenda gurau di sampingku dengan tangan yg saling menggenggam erat.
Aku menatap tanganku sendiri dengan senyuman perih di bibirku.
Dulu... tangan ini selalu hangat di dalam genggaman jungkook,akan tetapi... genggaman itu telah lepas.kini tangan ini begitu dingin tanpanya.karena kami telah berakhir... benar benar berakhir.
Aku tahu... jungkook memutuskanku bukan karena ia telah bosan denganku tapi... karena appa.meski selama ini aku hanya mengurung diri dikamar jungkook,tetap saja...pendengaranku masih berfungsi normal.aku bisa mendengar percakapan orang tuaku di luar kamar.aku diam saja karena aku tidak tahu aku harus berbuat apa.semuanya terlalu mengagetkanku dan rasa sakit di hatiku bertambah 1000x lipat dari sebelumnya.
Mungkin jika aku jadi jungkook... aku juga akan mengakhirinya.aku tak mungkin melawan orang tua yg telah membesarkanku.aku masih tahu apa artinya balas budi dan aku tidak ingin di cap sebagai kacang lupa kulitnya.
Aku menghela nafasku pelan sambil menyusuri jalanan.tanpa sadar... kakiku membawaku ke tempat air mancur.
"Kenapa aku kesini... dasar yunmi pabo!"grutuku menatap puluhan air mancur yg menyembur keluar di beberapa titik dari lantainya.beberapa pasangan remaja tampak asyik bermain air disana.
Hah... tempat ini mengingatkanku saat jungkook menyatakan perasaannya dulu.ia menyatakan cintanya dengan sangat konyol hingga membuat kami menjadi tontonan orang orang.
Dulu aku masih egois dan menolak jungkook,tapi sekarang aku sadar... tanpanya aku hanya raga tanpa jiwa.aku membutuhkannya untukku bernafas.memang terdengar sedikit berlebihan akan tetapi itulah kenyataan yg aku rasakan.
"No..noona.."ucap suara bass dari arah sampingku.
"Suara itu... mungkinkah"gumamku segera mengarahkan pandanganku ke arah suara tersebut.dan benar saja.. sosok namja yg sangat aku rindukan tengah berdiri di sampingku.
"Jungkook-ah..."ucapku tersenyum bahagia ke arahnya.
Ingin rasanya aku menghambur dalam pelukannya,aku benar benar merindukannya.tapi itu tidak mungkin aku lakukan.kami saudara sekarang.
"Apa yg kau lakukan disini"ucapku dengan nada kikuk.ini sudah dua hari semenjak aku terakhir kali berbicara dengannya.aku benar benar merindukan suaranya.
"Aku hanya berjalan jalan,mencari udara segar"jawab jungkook tersenyum kecil ke arahku.
"Noona sendiri"tanyanya"Aku... aku juga sama,aku bosan di rumah"jawabku sambil menatap wajah jungkook yg tampak tirus.
Apa jungkook juga mengalami hal yg sama denganku.ia tampak kurus dari sebelumnya.bahkan kantung matanya terlihat menghitam.apa ia tidak bisa tidur juga...
"Noona... bagaimana keadaanmu"tanya jungkook menatapku lurus
"Jujur.. aku tidak baik baik saja"jawabku sambil tersenyum kecil
"Rasanya tuhan terlalu cepat merebut kebahagian di dalam hidupku""Noona..."
"Gwencana... nan araeo,terkadang kebahagian itu tidak bisa di paksakan dan menyakiti orang lain walau itu artinya diri kitalah yg akan sakit"ungkapku"Apa appa mengatakan sesuatu pada noona"ucap jungkook menatapku kahwatir
"Anio... aku mendengarnya dari pertengkaran eomma dan appa"jawabku"Mianhae noona... aku tidak menepati janjiku"sesal jungkook
"Gwencana... aku juga berfikir hal yg sama jika aku mengetahuinya lebih awal.kau tidak salah sama sekali kookie-ah"ucapku membuatnya menghela nafasnya pelan."Kau tahu... selama dua hari ini,aku selalu berdoa di dalam hati.untuk sekali saja... aku ingin kita lari dari hidup kita dan melupakan persudaraan konyol ini.aku ingin menjalani hari dimana hanya ada kau dan aku tanpa tembok pembatas sedikitpun"ungkapku sambil terkekeh pelan mendengar ucapan konyolku
"Khunde... lagi lagi itu hanya sebuah harapan kosong""Noona... bolehkah aku memelukmu"ucap jungkook meraih tanganku.Aku mengangguk pelan,mengiyakan permintaan jungkook.
Jungkookpun menarikku dalam pelukannya.hah... aroma khas jungkook yg sangat aku rindukan kini memenuhi paru paruku.pelukan hangatnya kini merangkul tubuhku.
"noona Bhogoshippo"bisik jungkook pelan
"Nado kookie-ah"jawabku.Bulir bulir air mata yg tak mampu aku tahan,pada akhirnya jatuh juga.
"Sarangahae kookie-ah"ucapku mulai menangis di dalam pelukannya.
(╥_╥)
Outhor pov
Yunmi berjalan memasuki kediaman keluarga jeon dengan senyuman di wajahnya.pertemuannya dengan jungkook membuat jiwanya kembali kedalam raganya.
"Eomma..."seru yunmi berlari menghampiri nyonya jeon yg tengah duduk di meja makan.
"Yunmi! Kau darimana saja"ucap nyonya jeon begitu melihat kedatangan yunmi
"Eomma..."ucap yunmi memeluk nyonya jeon dengan erat
"Kau kenapa"ucao nyonya jeon bingung dengan tingkah yunmi yg mendadak manja kepadanya padahal sebelumnya yeoja itu tampak seperti mayat hidup."Anio... aku hanya terlalu merindukan eomma"ucap yunmi tersenyum lebar
"Neo jinca gwencana"ucap nyonya jeon kahwatir
"Ne... nan gwencana,jangan kahwatir seperti itu"ucap yunmi"Khurom... dari mana saja kau,pergi dari mobil tanpa permisi,eomma dan appa mencemaskan mu"ungkap nyonya jeon mengusap puncak kepala yunmi dengan penuh kasih sayang.
"Aku hanya mencari udara segar saja eomma"bohong yunmi
"Mianhae... aku membuat eomma cemas"sesal yunmi
"Hah... lain kali jangan lakukan itu lagi.kau ingin membuat eomma jantungan ya karena mengkahwatirkanmu"
"Ne... nan yaksokhe"janji yunmi"Khurom... bersihkan dirimu sebelum makan malam.appa akan pulang sebentar lagi"ucap nyonya jeon
"Ne arasso eomma"ucap yunmi patuh.Yeoja itupun mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga sementara nyonya jeon berjalan menuju westafel.
Nyonya jeon sama sekali tak menyadari bahwa yunmi memperhatikan punggungnya dengan sedih dari tangga.
"Eomma... mianhae,aku pasti akan merindukan eomma"gumam yunmi pelan lalu berjalan meneruskan langkahnya menuju kamarnya.
Sesampainya ia dikamarnya.iapun segera menguncinya lalu mengeluarkan ponselnya.
To: Jin
Aku mengandalkanmu besok
gomawo... kau telah mau membantukuYunmi mengirimi jin pesan dan tak butuh beberapa menit... ponsel yunmi bergetar.
From:Jin
Kau yakin akan keputusanmu itu ?
Yunmi menghela nafasnya pelan lalu mengetik balasan pesan jin.
To: jin
Aku yakin... ini adalah jalan yg terbaik yg aku punya saat ini
Yunmi melempar ponselnya ke atas ranjang.perlahan air matanya kembali menguncur dari pelupuk matanya.Yunmi kembali menangis dalam diam.
∪ˍ∪∪ˍ∪∪ˍ∪
Annyeong readers... gimananih ceritanya... seru apa gaje...
Hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U
Teen FictionSaat seseorang dengan berani mengatakan mencintai saja sudah cukup, bisa di pastikan bahwa ia sedang berbohong. Mungkin ia terpaksa menenggelamkan perasaannya yang sebenarnya, karena merasa tidak mungkin untuk bersatu. Karena tidak semua yang kita r...