~^O^~
Annyenghaseo yeorobun....
Mianhae nae semalem kagak update.maklumlah... inspirasi di otak nae lagi ngilang.updatetan part 26 juha dikit banget gegara ke hapus pas nerbitinnya.So... ini part adalah kelanjutannya
HAPPY READING READERS
P.s~ jangan lupa vote and komennya,jangn jadi pembaca gelap
~^O^~~^O^~~^O^~
"Noona... nan eottokhe..."ucap jungkook menempelkan dahinya ke dahiku.dari jarak sedekat ini aku dapat menatap mata jungkook dengan jelas.matanya tampak begitu indah.
"Mwo? Apa kau ada masalah"tanyaku mengusap pipi jungkook dengan lembut
"Satu satunya masalah dalam hidupku adalah aku terlalu mencintai noona hingga rasanya aku ingin gila"ungkap jungkook tertawa pelan
"Kau semakin pintar merayu sekarang"ucapku sambil menjauhkam wajahku darinya
"Aish... nan jeongmaleo"ucap jungkook tegas
"Khurom... bagaimana dengan yeoja bernama nara itu"tanyaku membuatnya menatapku kaget"Bagimana noona mengenalnya"
"Semua orang di sekolah membicarakan hubunganmu dengan yeoja itu"jawabku kesal
"Khurom... apa noona cemburu mendengarnya"goda jungkook memelukku sambil menatapku penuh harap
"Anio... aku yakin bocah itu tidak lebih baik dariku"jawabku penuh percaya diri meski sebenarnya aku merasakan sebaliknya."Khureocchi... dy itu masih jauh di bawah noon"setuju jungkook
"Khurom apa hubunganmu dengannya"
"Dy teman sekelasku,dy mempunyai kepribadian yg mirip sesaeng fans.dy selalu mengikutiku dan mencoba dekat denganku.aku tidak punya hubungan apapun padanya"jelas jungkook.
"Tapi mereka mengatakan kau sering mengobrol dengannya"tanyaku
"Kami tidak mengobrol,tapi lebih ke memarahinya untuk berhenti menggangguku"ungkap jungkook dan perkataannya itu benar benar membuatku sedikit tenang.Meski ada rasa kahwatir di dalam hatiku tapi aku lebih memilih mempercayai ucapan jungkook.aku yakin ia tak akan meninggalkanku setelah apa yg telah kami lalui selama ini untuk dapat menjalin hubungan ini.
"Noona... aku mengantuk"ucap jungkook sambil menguap
"Ara... aku akan kembali ke kamarku"ucapku sambil mengacak rambut jungkook lalu beranjak dari dudukku."Anio..."
Jungkook menahan lenganku lalu menariknya untuk tetap berada di posisiku semula
"Noona... tidurlah disini"
"Mwo! Bagaimana jika"
"appa dan eomma pasti pulang larut,mereka tak mungkin datang ke kamar kita"ucap jungkook menatapku penuh permohonan
"Arasso"jawabku mengiyakan permintaan jungkook yg tampak senang dengan jawabanku.Akupun berbaring di samping jungkook dengan posisi menghadapnya.iapun menarikku dalam pelukannya.
"Hah... rasanya begitu nyaman bila noona ada dalam pelukanku.aku merasa aku tidak membutuhkan apa apa lagi selain noona disisiku. Bagiku noona adalah duniaku"ungkap jungkook mencium puncak kepalaku
"apa noona tahu apa keinginanku di setiap pagi hari"tanya jungkook
"Anio"
"Aku selalu ingin melihat noona saat aku membuka mataku di pagi hari,juga ketika aku akan menutup mataku di malam harinya"ucap jungkook sambil terkekeh pelan"Jika kau menginginkan itu maka segeralah luluskan sekolahmu dan menjadi sukses"ucapku mendongakkan kepalaku,menatap wajah jungkook yg tengah tersenyum ke arahku.
"Ara... dan setelah itu aku pasti akan menikahi noona"ucap jungkook mencium bibirku kilat
"aku sudah tidak sabar menunggu hal itu"jawabku membuat kami berdua tertawa bersama."Hah... tak peduli sesulit apapun jalan yg akan kita lewati nanti.aku harap noona tidak akan melepaskan genggaman noona dariku"ucap jungkook mengusap pipiku dengan lembut
"Ne... "jawabku pelan lalu menyenderkan kepalaku pada dada bidang jungkook."Noona jaljaeo"ucap jungkook mencium puncak kepalaku.aku hanya membalas ucapan jungkook dengan gumaman.mataku terlalu berat saat ini.aroma khas jungkook benar benar membuatku mengantuk.
~^O^~~^O^~
Outhor pov
Yunmi dan jungkookpun tampak terlarut dalam dunia mimpi mereka tanpa menyadari sepasang mata tengah memperhatikan keduanya dengan mata membulat kaget.
"Apa yg mereka lakukan"ucapnya tak percaya
~^O^~~^O^~~^O^~
Gimananih reader... ceritanya makin gaje apa gimananih
Oh ya... jangan lupa vote and komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U
Teen FictionSaat seseorang dengan berani mengatakan mencintai saja sudah cukup, bisa di pastikan bahwa ia sedang berbohong. Mungkin ia terpaksa menenggelamkan perasaannya yang sebenarnya, karena merasa tidak mungkin untuk bersatu. Karena tidak semua yang kita r...