#Worried

5.2K 524 5
                                    

Yunmi pov

"Noona kita telah sampai"ucap jungkook. Akupun segera turun dari atas motornya.

"Gumawo..."ucapku tersenyum ke arahnya.

"Ne... hubungi aku jika noona ingin dijemput"ucap jungkook yg hanyaku balas dengan anggukan.

"Kurom... nan kalke noona"pamit jungkook tersenyum ke arahku lalu mulai melajukan motornya.

Lagi lagi aku merasa kehilangan jungkook setiap ia mulai menjauh dariku. Aku benar benar telah kecanduan akan aromanya yg menenangkan itu.

"Apa tadi itu jungkook"

Jin tiba tiba muncul di hadapanku dengan stelan baju rumahannya. Meski begitu... aura jin yg kharismatik tetap terpancar darinya.

"Ne... dy mengantarku tadi"jawabku.

"Mwo! Apa kau dan dy telah berbaikan"tanya jin menatapku tak percaya.

"Molla... ia tiba tiba saja bersikap tak terjadi apa apa semenjak tadi pagi"ucapku sambil menggedikkan bahuku tidak mengerti.

"Jeongmal...???"ucap jin mengerutkan dahinya, menatapku tidak yakin.

"Ya! apa kita hanya akan berdiri di tempat ini hingga sore"ucapku pura pura kesal. Mencoba mengalihkan pembicaraan kami. Membicarakan tentang hubunganku dengan jungkook membuatku tidak nyaman.

"O! Mianhae... Ga ja... kita masuk ke dalam apartemenku"

Aku dan jinpun mulai memasuki bangunan apartemen dimana jin tinggal.

"Kau pasti anak orang kaya hingga bisa tinggal di apartemen mewah seperti ini"ucapku ketika kedua bola mataku menyusuri lobi gedung yg di dekor dengan sangat mewah.

"Anio... aku hanya anak biasa"ucap jin membuka pintu lift lalu kamipun masuk ke dalamnya.

"Anak biasa namun tinggal di apartemen mewah. Cukup menarik"godaku sambil tertawa pelan.

"Aku tinggal di apartemen karena aku bosan tinggal di rumah yg hanya terasa seperti neraka"ungkap jin menghela nafasnya pelan lalu tersenyum ke arahku. Ku dapati raut wajah jin yg tampak sendu saat mengatakan hal tersebut.

Ting!

Jin melangkah keluar dari lift. Akupun mengikutinya dari belakang.

Jin berjalan menuju pintu putih yg merupakan satu satunya pintu di lantai tersebut. Setelah memasukkan kode pengaman, jinpun mempersilahkanku masuk ke dalam apartemennya. Aroma khas namja langsung memenuhi paru paruku begitu menapakkan kakiku di sana. Aku menatap kagum ruangan tamu yg tampak elegan dengan jendela kaca besar di setiap dindingnya. Langit biru yg indah tampak seperti lukisan dari balik jendela itu.

"Wow! daebak!"seruku terkagum kagum saat berdiri di samping jendela kaca tersebut. Dari sini aku bisa melihat para pejalan kaki maupun mobil yg memenuhi jalanan di bawah sana, bahkan rumah di ujung jalan tampak begitu kecil dari sini.

"Kau ingin minum apa"tanya jin dari arah dapur.

"Apapun yg kau buat aku akan meminumnya"jawabku tanpa mengalihkan sedikitpun pandanganku dari pemandangan di bawah sana.

"Bagaimana dengan soju"ucap jin membuatku langsung mengalihkan perhatianku ke arahnya.

"Ya!"protesku membuat jin tertawa.

"Bukankah kau mengatakan akan meminum apapun yg akan aku berikan"ucap jin berjalan menghampiriku dengan 2 gelas orange jus di tangannya.

"Aigoo... akukan hanya ingin menjadi tamu yg baik"kataku berjalan menuju meja ruang tamu dimana jin meletakkan kedua minuman tersebut.

I NEED UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang