Matahari perlahan mulai merangkak naik ke atas langit. Kembali menduduki singgasananya menggantikan sang bulan. Penduduk kota Seoulpun mulai melakukan segala aktivitas mereka sehari hari.
Jungkook duduk di atas bangkunya dengan wajah kusut.
"Ya...! jungkook tampak tidak baik hari ini"ucap dokmi menunjuk jungkook yg tengah menghela nafasanya untuk kesekian kalinya dari tempat duduknya berada.
"Mungkin dia sedang ada masalah"jawab chaerin menggedikkan bahunya tidak peduli.
"Hah... setidaknya ia tidak semengerikan tempo hari"ungkap dokmi kembali mengingat kejadian tempo hari. Dimana jungkook menggebrak meja dengan kuat membuat ia maupun anak lainnya kaget dengan perubahan sifat jungkook yang biasanya tenang itu.
"Yah... kau benar, tapi aku merasa justru yg mengerikan saat ini adalah taehyung. Dia sungguh terlihat seperti zombie"ucap chaerin melirik taehyung yg duduk di samping jungkook. Namja tersebut tampak begitu acak acakan dengan lingkaran hitam di bawah matanya.
"Dia namja yg aneh... jangan perdulikan dia"ucap dokmi menyikut lengan chaerin untuk berhenti menatap namja itu.
Ke dua yeoja tersebutpun mengalihkan pandangan mereka pada buku pelajaran.
Semenjak semalam, jungkook terus menerus memikirkan yunmi. Di dalam pikirannya, ia merasa bahwa noonanya benar benar menolaknya. Ciuman mereka kemarin benar benar terasa hambar bagi jungkook. Noonanya sama sekali tidak menolaknya namun tidak juga membalasnya. Ia merasa noonanya tengah memberitahukan jungkook untuk berhenti.
"Apa aku harus melupakan noonaku"tanya jungkook pada taehyung.
"Molla... kepalaku sangat pusing untuk menjadi penasehat cintamu hari ini"ucap taehyung mengacak rambutnya dengan wajah frustasi. Jungkook hanya tertawa kecil melihat keadaan taehyung yg kusut.
"Ya... jangan mentertawakanku. Ini semua karena ide gilamu juga"ucap taehyung menyenderkan kepalanya pada senderan bangkunya.
"Akukan tidak memintamu bergabung dengan mereka juga"ucap jungkook melakukan pembelaan diri.
"Tapikan kau dan aku itu sudah seperti sepasang sandal jepit. Jika kau masuk ke dalam grub Hoseok hyung, maka aku juga. Sepasang sendal jepit harus saling melengkapi"ungkap taehyung menepuk pundak jungkook dengan bangga. Jungkook hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya mendengar penuturan sahabatnya itu.
"Lalu... kau pulang jam berapa"tanya jungkook.
"Jam 1... Namjoon hyung mengantarku pulang"
"Apa noonamu tidak marah"tanya jungkook membuat taehyung menghela nafasnya panjang. Seolah olah ia baru saja mendapatkan musibah besar.
"Tidak"
"Baguslah..."ucap jungkook lega.
"Dia memang tidak marah, akan tetapi dia jutru memukulku begitu aku membuka pintu rumah"ungkap taehyung membuat tawa jungkook pecah.
"Wah... noonamu benar benar kejam"
Taehyung hanya mendengus kesal melihat reaksi jungkook yg malah mentertawai kesialan dirinya itu. Jika saja namja itu bukan sahabatnya mungkin ia telah menendangnya.
"Kau tertawa di atas penderitaanku"ucap taehyung kesal.
"Aku turut berduka untukmu. hahahaha"ucap jungkook tertawa lebar.
Sementara itu yunmi maupun chesa tengah sibuk dengan buku mereka di perpustakaan.
"Apa semalam taehyung berpesta bersamamu juga"bisik chesa pelan, takut guru penjaga perpustakaan menegurnya.
"Ne... woeyo"jawab yunmi kalem, tanpa mengalihkan pandangannya dari susunan buku pada rak rak yang tertatarapi di dalam ruangan itu.
"Apa jungkook, jin,suga,juga hoseok juga ikut"
"Ne..."jawab yunmi mengiyakan.
"Kenapa kau tidak mengajakku juga"tanya chesal kesal.
"Mianhae... aku juga sebenarnya tidak ingin ikut, khunde jungkook memintaku untuk tetap disana"jelas yunmi.
"Chakkaman... Apa kau dan dia sudah berbaikan"tanya chesa semangat.
"Ne... khunde, sepertinya itu hanya semalam saja, mulai hari ini kami kembali saling diam"ungkap yunmi menghela nafasnya pelan. Mengeluarkan segala rasa sesak di dalam paru parunya itu.
"Neo pabo! Sampai kapan kau dan jungkook seperti ini terus. Kau tidak akan bisa lari dari kenyataan meski kau berusaha lari sekalipun"ungkap chesa yg sudah bosan melihat perkembangan hubungan yunmi dan jungkook yg hanya berjalan di tempat.
"Hah... Entahlah. aku hanya berpikir kami adalah saudara. Hanya itu saja"ucap yunmi penuh penegasan.
"Dy saudara tirimu..."jawab chesa tidak menimpali ucapan sahabtnya itu.
"Chesa-ah... khemanhe"pinta yunmi yg mulai merasa kata kata chesa benar benar melunturkan dinding tebal di hatinya.
"Shiroo... aku hanya ingin kau membuka matamu. Sampai kapan kau membohongi dirimu sendiri. Kau mencintai jungkook tapi kau selalu menyangkalnya. Dia itu namdongsaeng tirimu. Itu artinya kau dan dy tidak punya ikatan apapun dan cintamu padanya sama sekali tidak bersalah. Itu normal..."ungkap chesa kesal. Ia benar benar muak dengan sikap penolakan yunmi.
"Nona kim.. harap keluar jika kau ingin bicara"tegur penjaga perpustakaan.
"Kita bicara di luar"ucap chesa menarik lengan yunmi untuk mengikutinya. Ia membawa yunmi ke taman sekolah.
"Kau lihat para yeoja itu"ucap chesa begitu mereka berada di taman sekolah. Yunmi menatap ke arah dua orang yeoja yg dimaksudkan oleh chesa. Ke duanya tengah mengarahkan teropong mereka ke arah kelas jungkook.
"Apa kau tau seberapa besar mereka menyukai jungkook"tanya chesa yg hanya di jawab gelengan dari yunmi.
"Aku yakin cinta mereka jauh lebih besar dari rasa cintamu pada jungkook. Kau tahu mengapa"tanya chesa kembali. Dan lagi lagi yunmi kembali menggelengkan kepalanya.
"Karena mereka tidak membohongi diri mereka sendiri. Tidak seperti dirimu yg selalu menyangkalnya. Mereka bahkan tidak memperdulikan pandangan orang yg menganggap mereka stalker. Mereka tidak peduli pada semua itu, karena hanya dengan cara inilah mereka bisa mencintai jungkook. Bukankah seharusnya jungkook jatuh cinta dengan yeoja seperti mereka, bukan denganmu yg hanya ingin membuat orang disekitarmu nyaman. Namun justru dirimu sendirilah yg terluka. Kau sama saja dengan bunuh diri demi orang lain"ungkap chesa.
"Pikirkanlah... sebelum semuanya terlambat. Kau tahu... menunggu adalah waktu yg paling berat bagi seorang namja. Dan ku harap jungkook masih mau menunggumu dan tidak beralih pada yeoja yg benar benar mencintainya"lanjut chesa menepuk pundak yunmi lalu melangkah pergi meninggalkannya yg terdiam di tempatnya.
Otaknya kini sibuk mencerna perkataan sahabatnya chesa. Jauh di dalam lubuk hatinya yg terdalam. Ia benar benar takut jungkook bersanding dengan yeoja lain selain dirinya. Namun... sebagian dirinya kembali menolak itu semua.
"Aku harus bagaimana... haruskah aku mengakuinya pada jungkook. Tapi aku takut jika orang tua kami tahu"ucap yunmi dilema.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED U
Teen FictionSaat seseorang dengan berani mengatakan mencintai saja sudah cukup, bisa di pastikan bahwa ia sedang berbohong. Mungkin ia terpaksa menenggelamkan perasaannya yang sebenarnya, karena merasa tidak mungkin untuk bersatu. Karena tidak semua yang kita r...