NEED 35#

3.2K 361 1
                                    

Nara pov

"Ya! Cho nara... kenapa kau hanya diam saja,bukankah kau biasanya selalu menghantuiku dengan ucapan ucapan konyolmu"ucap jungkook sambil meneguk soju di dalam gelasnya.entah sudah berapa botol soju yg telah ia minum hingga membuatnya mabuk berat dan meracau. tak jelas.ck! Seharusnya aku tidak mengajaknya ke warung pinggir jalan seperti ini.dasar nara pabo! Seharusnyakan aku memulangkannya saja tadi.

Jika kalian bertanya kenapa aku bisa bersama jungkook saat ini maka jawabanku adalah karena aku baru saja menyelamatkan jungkook dari acara bunuh dirinya.

Namja itu hampir saja meregang nyawa akibat tertabrak,beruntung aku menariknya dengan cepat,kurang sedetik saja mungkin jungkook akan tinggal nama saja.

Aku masih ingat jelas wajah jungkook saat itu.begitu terlihat putus asa dan tidak ada gairah hidup di matanya.sosok jungkook yg selalu tampan kini berubah menjadi namja yg terlihat menyedihkan.apa sesuatu telah terjadi padanya...

"Nara-ah... apa kau pernah merasakan di benci oleh orang orang yg kau sayangi"ucap jungkook menatapku dengan mata sayunya

"Kau tahu seperti apa rasanya di benci oleh mereka"
"Sangat menyakitkan hingga rasanya kau ingin mati saja.bukankah itu menggelikan"racau jungkook tertawa.

"Jungkook-ah... apa terjadi sesuatu hingga membuatmu seperti ini.kau terlihat bukan seperti dirimu yg biasanya"ucapku membuatnya kembali memasang wajah sedihnya.

"Nara-ah... aku mempunyai sebuah cerita padamu,tentang seorang pangeran yg mencintai kakak tirinya,kau ingin dengar ?"tanya jungkook

"Ya... khemanhe,khaja kita pulang"ucapku menarik tangannya namun ia langsung menepisnya

"Dengarkan ceritaku dulu"protes jungkook membuatku bedecak kesal.ia tampak semakin menyebalkan ketika mabuk dari pada saat ia sadar.

"Palli... aku tidak punya waktu mendengar cerita konyolmu"ucapku membuatnya tertawa

"Pada zaman dahulu kala,di sebuah istanah besar.hiduplah sepasang kakak adik yg saling menyayangi.keluarga mereka selalu rukun juga harmonis"ucap jungkook dengan pandangan menerawang.

"Pada suatu hari... kakak sang pangeran selalu di perlakukan buruk oleh teman temannya karena statusnya yg merupakan anak tiri raja juga karena ia sangat dekat dengan pangeran membuat para putri dari kerajaan lain merasa iri kepadanya.pangeran yg tak ingin perlakuan mereka kepada putri semakin memburuk.iapun mulai menjauh dari sang putri dan membuat putri itu sedih,karena pangeran merupakan teman yg ia punya saay itu namun tanpa putri itu sadari... pangeran selalu memperhatikannya dari kejauhan tanpa berani mendekat"

"Kenapa pangeran itu jahat sekali,kenapa ia malah menjauhi putri hanya karena hal konyol itu.jika ia mau ia bisa saja memarahi para putri yg menindas kakaknya"komentarku membuat jungkook tersenyum kecil

"Karena pangeran terlalu pengecut untuk melakukan itu"

"Mwo ?"

"Ia takut orang orang akan tahu perasaan lain yg ada di hatinya jika ia melakukan itu"jawab jungkook dengan nada sedih.

"Apakah itu cinta? "Tebakku membuatnya tersenyum.

"3thn berlalu dengan cepat,pangeran mulai tumbuh dewasa begitu juga dengan putri.keduanya kini jauh dari kata dekat.mereka selalu bertengkar,memperdebatkan hal sepele sekalipun"ucap jungkook terkekeh pelan

Aku menatap wajah jungkook yg tampak begitu menghayati dongeng yg ia ceritakan.seakan akan... Ia tengah berada di cerita tersebut,menyaksikan langsung kejadian demi kejadian yg terjadi.

"Hingga pada suatu hari,seorang pangeran dari negeri seberang datang meminang putri dan putripun bertungan dengan pangeran tersebut.pangeran yg tak menerima pertunangan kakaknya,iapun menemui putri dan mengungkapkan perasaannya yg selama ini ia simpan di hatinya.khundeo... pangeran hanya menerima penolakan dari putri dan alasannya hanyalah karena sebuah persaudaraan mereka.benar benar konyol"ucap jungkook berdecak kecil

"Khurom... apa pangeran menyerah"tanyaku

"Di awal ia memang memilih mundur namun ke ketika ia tahu bahwa kakaknya juga memiliki perasaan yg sama dengannya.iapun kembali mengejar sang putri dan merekapun akhirnya bisa bersama meski harus menutupinya dari kedua orang tua mereka.Hari demi hari mereka lewati dengan saling mencintai.pangeran selalu mengucapkan cintanya kepadanya putri tanpa bosan sekalipun."

"Jalan hidup tidak selamanya manis juga tidak selamanya pahit.begitu juga dengan mereka.raja akhirnya mengetahui hubungan mereka dan meminta pangeran untuk mengakhiri hubungan mereka dengan ancaman akan mengusir putri dari istanah.pangeran yg tidak dapat melawan raja pada akhirnya memutuskan hungannya dengan putri dan membuatnya membenci pangeran"ungkap jungkook tersenyum sendu menatapku.

"Raja jahat sekali,merekakan tidak saudara sedarah"komentarku
"Yah itu benar... khunde,bagi raja sedarah atau tidak putri tetaplah kakak pangeran"

"Pasti berat bagi keduanya yg harus memutuskan cinta mereka"Ungkapku prihatin

"Pangeran benar benar terpuruk begitu memutuskan hubungannya dengan putri.ia benar benar kehilangan alasannya untuk tetap hidup.ia bahkan membenci dirinya sendiri yg begitu takut untuk melawan raja.ia membenci dirinya hinggi ingin mengakhiri hidupnya sendiri"ungkap jungkook pelan.

Bunuh diri ? Mungkinkah cerita ini ?

Aku menatap tak percaya ke arah jungkook yg tengah meneguk sebotol soju.

"Nara-ah... bukankah menurutmu pangeran itu pantas mati.ia tidak pantas untuk hidup bukan"racau jungkook

"Pangeran selalu mengatakan cinta kepada putri namun ketika masalah menerpa ia langsung memutuskannya.bukankah dy terlihat seperti namja yg buruk"

"Jungkook-ah.."ucapku menatap miris jungkook

"Nara-ah... kau tahu siapa pangeran itu"
"Itu aku nara... aku adalah namja pengecut di dalam kisah itu.namja yg tidak pantas untuk hidup itu adalah aku nara"ungkap jungkook menujuk dirinya sendiri.

Aku tak pernah melihat jungkook serapuh ini.aku tak menyangka namja sepertinya memiliki jalan cinta yg menyedihkan.

"Aku benci pada diriku sendiri,aku benci takdir hidupku,aku benci semuanya"teriak jungkook meluapkan semua emosinya pada teriakannya tepat ketika bulir bulir air matanya mulai turun dari pipinya.

"Ka..kau menangis"ucapku menatapnya tak percaya.

"Apa mencintai yunmi noona adalah dosa ? apa kami tidak berhak bahagia ? Woe... ? Woe ?"racau jungkook dengan suara parau.

Jungkook menyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangannya lalu menangis disana.Aku menatap jungkook prihatin.pasti berat baginya menghadapi ini semua.

I NEED UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang