#Dilemma 2

4.5K 447 3
                                    

Jarum jam terus berjalan tanpa pernah berhenti berdetik. Tanpa terasa, jam telah menunjukkan angka 1 siang, yang mandakan jam sekolah telah berakhir. Seluruh murid bersorak bahagia begitu mendengar suara bell berbunyi. Merekapun segera membereskan buku buku pelajaran mereka, lalu beranjak pulang dengan wajah riang.

Disaat teman teman Yunmi beranjak pulang dengan wajah tidak sabaran, yeoja itu justru masih tetap duduk di bangkunya. Menatap kosong buku pelajarannya yang masih tergelatak di atas meja. Saat ini otaknya hanya di penuhi oleh sosok namdongsaengnya jungkook.

"Yunmi-ah... kau tidak ingin pulang"tanya Chesa menatap yunmi prihatin. Ia tahu Yunmi seperti itu karena ucapannya tadi pagi. Chesa sama sekali tidak bermaksud menyakiti sahabatnya itu. Ia hanya ingin menghancurkan dinding es yang Yunmi bangun. Agar yeoja tersebut mau mengakui cintanya. Chesa tidak ingin melihat sahabatnya hanya dapat memendam perasaannya, dan terluka demi kebahagian orang lain.

"Aku akan pulang..."jawab Yunmi pelan. Iapun mulai memasukkan bukunya kedalam tas ranselnya.

Ke duanyapun mulai melangkah keluar kelas. Sepanjang perjalanan menuju parkiran sekolah, Kepalanya Yunmi terus saja tertunduk kebawah, menatap langkah kakinya sendiri. Ia hanya diam dengan pandangan kosong.

"Jungkook-ah"seru seorang yeoja, membuat kepala Yunmi langsung terangkat seketika. Mencari cari asal suara itu berada. Seakan akan sepenggal nama itu layaknya mantra yang mampu membuatnya kembali ke dunia nyata.

Kedua bola mata Yunmi terarah pada tiga orang yeoja yang tengah menyodorkan sekotak cake pada Jungkook.

"Sepertinya namdongsaengmu itu cukup terkenal di sekolah"cibir Chesa.

Chesa berjalan cepat menghampiri Jungkook, meninggalkan Yunmi di belakangnya. Mata bulat Yunmi hanya tertuju pada satu titik, yaitu pada Jungkook yang tampak tersenyum ramah menerima cake tersebut.

"Pikirkanlah... sebelum semuanya terlambat. Kau tahu... menunggu adalah waktu yang paling berat bagi seorang namja. Dan aku harap Jungkook masih mau menunggumu dan tidak beralih pada yeoja yang benar benar mencintainya"

Ucapan Chesa kembali terngiang di dalam otak Yunmi. Rasa takut akan kehilangan jungkook membuat hatinya gelisah.

"Yunmi-ah..."seru Jin menghampiri Yunmi, membuatnya tersadar dari lamunannya

"Apa kau akan langsung pulang hari ini"tanya Jin.

"Sepertinya begitu..."jawab Yunmi, melirik ke arah Jungkook yang tampak berlalu pergi bersama Chesa. Yunmi menatap sendu punggung Jungkook yang perlahan menghilang di balik belokan koridor.

"Ingin aku antar"tanya Jin menatap Yunmi penuh harap.

"Mmm..."gumam Yunmi.

"Eotte..."tanya Jin kembali.

"Baiklah..."ucap Yunmi menerima ajakan Jin untuk pulang bersama.

Yunmi dan Jinpun berjalan menuju parkiran sekolah. Sesampainya ke duanya disana, mereka mendapati sosok Jungkook dengan seorang yeoja di atas boncengan motornya. Yunmi menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya itu.

"Wah... aku tak menyangka kau bisa melupakannya secepat ini"cibir Jin sambil melangkah menghampiri Jungkook yang tampak mendengus kesal mendengar ucapan namja itu.

"Shikkuro!"seru Jungkook kesal, melirik ke arah yunmi yang masih terdiam di tempatnya.

"naneun tteonanda..."ucap Jungkook melajukan motor sportnya meninggalkan parkiran sekolah.

"Sepertinya namdongsaengmu itu sudah bisa move on darimu"ucap Jin menatap Yunmi yang masih diam di tempatnya.

"Jin-ah... mianhae, sepertinya aku tidak bisa pulang denganmu"ucap Yunmi dengan suara parau.

I NEED UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang