40 • Het Huis van de Meesteres

132 17 0
                                        

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

>>>>>

Mungkin ada malam kelam yang harus terjadi sebagai cara sang maha kuasa untuk menjembatani perasaan mereka. Harus ada hal besar yang menimpa satu sama lain agar hati mampu bicara. Harus ada yang menjadi korban untuk bisa menciptakan jiwa seorang pahlawan. Semua harus dibalas setara karna pada dasarnya dunia tidak pernah mengenal kata cuma-cuma.

Patricia hanyalah wanita yang kemudian dipersunting oleh seorang pria berdarah Eropa kaya raya. Begitu naif mengharapkan cinta yang bersifat selamanya dan senantiasa bersama, sedang hanya waktu yang mampu melupakannya. Berharap bahwa ia akan bahagia, sayangnya ia menderita.

Di negeri ini, satu-satunya orang yang Patricia kenal hanya Kile Roell. Orang yang akan melindungi seperti seorang saudara. Namun, meminta uluran tangan pun Patricia meragu. Kile adalah kepercayaan Thomas, Kile selama ini setia berdiri di samping Thomas. Lantas siapa yang akan memberinya perlindungan?

Pada dasarnya ia seorang wanita. Andai ia bertemu laki-laki yang bisa menjaganya dan menghargainya, Patricia tidak akan tersesat seperti ini. Belajar dari sosok Koespatni, seorang gundik yang diperkenalkan oleh Kile. Kemudian diam-diam belajar mengenal bagaimana para wanita di negeri ini bertumpu di atas kakinya sendiri. Di tengah penjajahan dan perang yang tiada habisnya, para wanita itu membuat Patricia kian bertanya. Bagaimana?

Koespatni bercerita, Patricia pun juga.

Informasi demi informasi Patricia kumpulkan dan perlahan ia tahu rahasia yang selama ini berusaha Kile dan juga para gundik itu sembunyikan. Rahasia demi rahasia yang berujung pada puncak kekuasaan, dimana tahta tertingginya adalah sang suami, Thomas D'Aureville.

Patricia tertawa dalam keheningan malam itu. Wajahnya basah, matanya memerah penuh benci dan kekecewaan. Setelah menghancurkan dirinya, Thomas mencapai puncak jayanya dengan mengorbankan banyak wanita.

Patricia kian berang dengan cerita Koespatni. Pribumi yang dijadikan gundik hanya ditebus seharga karung beras atau tiga ribu gulden adalah harga paling mahal yang mereka berikan. Setelahnya para gundik itu bukan hanya melayani sang tuan, tapi juga keluarganya atau bahkan saudara dan anaknya. Menjadi pelacur seorang lelaki Eropa saja membuat mereka merasa hina, tapi bahkan tuan mereka juga membiarkan sang Nyai melayani orang lain dalam urusan ranjang. Tanpa terkecuali Thomas.

Kile tidak pernah memperkenalkan Koespatni sebagai gundiknya. Kile menjaga Koespatni untuk dirinya sendiri. Mengekangnya, membatasi ruang geraknya, tidak membiarkannya berinteraksi dengan siapapun yang ada di luar gerbang rumah mereka. Kile menyiksa Koespatni dengan caranya sendiri. Membuat Koespatni muak walau Kile memiliki alasan tersendiri.

Patricia juga tahu, Kile tidak akan membiarkan gundik miliknya disentuh oleh Thomas yang bejat itu.

"Kau beruntung, Koespatni." Begitulah yang Patricia ucapkan saat Koespatni mengakhiri kisahnya. Kala itu cinta di antara mereka mulai tumbuh. Menjadi permulaan atau justru menjadi kehancuran bagu hubungan mereka.

LerajeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang