35 • Agatha

195 22 0
                                        

Ketenangan yang Kile rasakan di balik jeruji itu lenyap seketika para anjing penjaga itu mulai menyalak dengan langkah manusia kian mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketenangan yang Kile rasakan di balik jeruji itu lenyap seketika para anjing penjaga itu mulai menyalak dengan langkah manusia kian mendekat. Diperintahnya Kile untuk keluar tanpa tahu ia akan dibawa kemana. Dengan kedua mata tertutup, setiap jam, setiap waktu, Kile dipindahkan pada tempat yang Kile sendiri tidak tahu ia berada di mana.

Tak kan ia bertanya-tanya jika ia tahu. Sebab seharusnya kali ini ia berada di penjara karesidenan untuk menunggu hari pengadilannya. Bukan dibawa kesana kemari entah tujuannya untuk apa.

Kile tidak pernah memberontak, tapi kali ini ia diam bukan sebab pasrah, tapi memikirkan beribu kemungkinan yang ada.

Ketika samar-samar ia mulai mendengar suara ramai manusia, kemudian diselingi dengan suara kapal, Kile mulai menyadari bahwa ia tidak berada di tempat yang seharusnya. Pria itu mencoba untuk bergerak, tapi seseorang menahan lehernya dan memberinya tamparan hingga bibirnya berdarah. Sial, Kile bisa saja membalas andai tangannya tidak terikat.

Kasar, mereka menyeret dan mendorong tubuhnya keluar dari kendaraan, lalu berjalan masih dengan mata tertutup. Tentu dalam situasi semacam ini sebagai Kile Roell, ia bukan apa-apa selain sebagai penjahat yang harus segera dihabisi. Dengan satu tendangan di punggungnya, Kile tersungkur dan pada akhirnya hanya bisa merasakan nyeri saat tubuhnya keras membentur dinding kayu yang terasa lembab.

Ketika ikatan di tangan dan juga kain hitam penutup matanya dibuka, Kile dengan sikap melakukan penyerangan balik. Namun lawannya seperti telah menguasai beladiri dengan sangat baik hingga bisa membalas serangan tiba-tiba Kile. Kini Kile berada di bawah, dengan tubuh tertindih badan seorang pria. Pergerakannya terkunci dan Kile tidak mampu melakukan apapun.

Pria itu tampak asing di mata Kile, tapi kekuatannya bukan main sekalipun tidak lebih tinggi dan besar dari tubuh Kile.

"Kau pasti centeng yang dikirim seseorang." Kile sekali lagi mencoba untuk melawan. Ia berhasil berbalik dan menjatuhkan  pria itu. Pertarungan keduanya dalam ruang penjara itu tidak bisa terelakkan. Kile beberapa kali menyerang, pria itu juga mencoba menangkis setiap serangan Kile.

Perawakan tubuhnya yang tinggi masih kalah dengan tubuh centeng itu yang lebih kecil. Sampai centeng itu mengeluarkan sebuah pistol. Kali ini Kile menyerah.

Siapa yang mau mati konyol dalam penjara seperti ini? apalagi dibunuh oleh seorang centeng Belanda. Kile Roell masih ingin hidup dan keluar dari penjara ini.

Rencana utamanya adalah jika ia kalah dalam pengadilan, maka ia akan mendekam di penjara. Akan baik jika ia bisa bertahan dari lembab dan kejamnya kehidupan seorang tahanan. Kemudian Kile akan keluar dan memutuskan untuk kembali ke Netherland. Tapi, jika ia menang dalam pengadilan, bukan hanya Victor yang akan ia bawa, tapi Lerajee pun dengan Nyai, jika wanita itu mau pergi dengannya ke Netherland.

Kalau ia terbunuh sekarang, rencana itu akan sia-sia.

Kile mengangkat kedua tangannya dan mundur beberapa langkah. Centeng itu menatap tajam dengan ujung pistol terarah pada kepala Kile.

LerajeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang