29

6.3K 830 86
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Mobil mewah milik keluarga Leonard mulai menjauh dari kawasan sekolah Ersya. Mobil meluncur mulus melewati jalan-jalan elite di kota ini. Pemandangan gedung-gedung pencakar langit serta padatnya penduduk di kota ini sudah menjadi pemandangan yang biasa.

Ersya sesekali tersenyum sembari menatap pemandangan lewat kaca mobil. Perasaan bahagia yang tak terbendung membuat Ersya tak menyurutkan senyumannya. Merasa bahagia lantaran mendapati bahwa daddynya akhirnya meluangkan waktu untuk mereka.

Benar-benar kejutan baginya. Rasanya begitu mendebarkan. Tak sabar untuk bermain dan berbelanja sepuasnya bersama keluarganya. Pasti menyenangkan.

Selang beberapa menit. Mobil mewah milik Kendrik telah berhenti di kawasan Mall. Kedua mata bulat Ersya berbinar cerah  ketika melihat pemandangan Mall yang mewah nan ramai. Sebelum masuk ke Mall, Kendrik terlebih dulu memarkirkan mobilnya.

….

Kini Kendrik dan lainnya telah memasuki Mall. Berjalan bersama-sama menikmati setiap pemandangan yang memanjakan mata mereka.

“Beli apapun yang kalian inginkan,” ucap Kendrik menatap keluarganya.

“Benarkah, Daddy?” tanya Ersya memastikan perkataan daddynya.

“Anak-anak, kalian dengar kan? Ayo kita kuras harta daddy kalian,” ucap Rachel pada Nathan dan Ersya.

“Ayo, ayo. Kita beli semua yang ada di sini,” balas Ersya tak kalah semangat. Bahkan tubuhnya berjingkrak kesenangan. Sedikit membuat tubuhnya oleng, tapi Nathan dengan sigap memegang lengan Ersya untuk menegakkan kembali posisinya.

Kendrik tertawa lirih melihat istri dan anaknya bahagia. Ya, tidak ada salahnya meninggalkan pekerjaanya untuk sementara waktu. Kendrik mengaku jika ia jarang meluangkan waktu bersama anak-anaknya. Juga, perkataan Ersya tadi pagi bagaikan sebuah tamparan untuknya.

Ia senang Ersya mulai akrab dengan Rachel. Inilah situasi yang ia damba-dambakan. Keluarganya saling menyayangi satu sama lain. Entah apa yang membuat Ersya berubah secepat itu, Kendrik tidak mau tahu. Ia ingin anaknya seperti ini terus. Tanpa memikirkan mommy kandungnya lagi.

Ck, memikirkan itu Kendrik muak.

Tidak ada sikap Ersya yang mencurigakan, jadi Kendrik tak khawatir akan hal itu.

Kendrik melirik ke arah Nathan. Berbanding terbalik dengan Ersya yang tampak bersekongkol dengan istrinya, Nathan hanya tersenyum tipis. Jika dilihat-lihat, sikap Nathan seperti tiga anaknya. Dingin dan bermuka datar.

Seharusnya Ersya yang memiliki sikap seperti itu karena Ersya merupakan adik kandung dari Barra, Liam dan Devin. Ini malah sebaliknya. Nathan yang notabenenya adik tiri malah mewarisi sikap tersebut.

Tapi tidak apa-apa juga sih. Untuk Nathan, sikap seperti itu cocok untuknya. Bayangkan jika Ersya bersikap dingin dan bermuka datar? Hm, kurang cocok karena perawakannya yang mungil dan bermuka imut menghancurkan imajinasi itu.

Second Life : Ersya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang