Makan malam berjalan dengan khidmat.
Sesekali Rachel mengajak anak-anaknya berbincang. Agar hubungan mereka semakin dekat. Tentu respon yang membuat ia senang adalah respon Ersya.
Meskipun ia merasa aneh dengan perubahan tiba-tiba dari Ersya. Tapi ia cukup senang. Tak ada lagi yang ia khawatirkan jika tinggal di sini.
Barra menambahkan lauk pada piring Ersya. Hal seperti ini sudah biasa jika sedang makan bersama. Katanya, biar tubuh Ersya cepat tinggi.
Ersya menatap ke depan, dimana ada Barra yang duduk berhadapan dengan dia. Jika Barra tak ia usir, pasti sekarang Barra berada di sampingnya.
"Biar cepat tinggi," ucap Barra singkat. Mengerti dengan tatapan Ersya padanya.
Ersya terdiam dengan pipi yang mengembung lucu. Karena ia sedang menahan makanannya di kedua pipinya, tak segera ia telan. Menyadari keadaan yang sedang terjadi, Ersya baru menelan makanannya.
"Terima kasih abang," ucap Ersya pada Barra.
Barra tersenyum tipis melihat itu. Tapi senyuman itu memudar tatkala Ersya memberikan lauk itu ke piring Nathan.
"Nah, makan." Dengan wajah tak berdosanya, Ersya memberikan lauk itu pada Nathan. Seperti ini kan sikap sebagai abang. Mendahulukan adiknya.
Nathan mengernyit tidak suka. Ia bukan tipe orang makan dengan porsi yang banyak.
Dengan gesit Nathan memberikan lauk itu ke piring Ersya lagi.
"Untukmu," ucap Nathan menolak pemberian Ersya.
Mata Ersya melotot menatap Nathan. Tak terima dengan penolakan adiknya. Nathan adik yang durhaka!
"Kenapa? Biar tubuhmu cepat tinggi," sewot Ersya pada Nathan dengan wajah sok serius.
Nathan menaikkan alisnya ke atas. Tinggi? Bukankah ia sudah tinggi? Kalimat itu seharusnya untuk Ersya.
"Ersya, seharusnya kamu bilang itu ke dirimu sendiri," timpal Liam.
Sepertinya hanya Ersya sendiri yang tak paham. Kenapa harus dia? Seingatnya dulu ia lebih tinggi sedikit daripada Nathan. Dan perlu di ingat, ia satu tahun lebih tua dari Nathan.
"Kenapa? Ersya kan abang, Ersya lebih tinggi daripada Nathan." Ersya membela dirinya sendiri. Tak terima jika diejek pendek oleh abang-abangnya. Yang benar saja. Apalagi di depan adiknya. Dimana wibawanya nanti.
"Apa yang kamu bicarakan Ersya? Jelas jelas Nathan lebih tinggi daripada kamu," ucap Kendrick meluruskan perdebatan ini.
"Hah." Ersya shock!
Reflek Ersya langsung menatap Nathan yang kini menatap datar dirinya. Sial, Ersya tak memperhatikan ini. Benar, Nathan terlihat lebih tinggi sedikit daripada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life : Ersya
Fanfiction[Brothership] [Re-birth] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kembali di masa lalu dalam raga yang sama. Mengulang masa lalu dan berniat mengubah masa depan. Ersya seperti di...